Model pembeajaran jigsaw ini termasuk pembelajaran koperatif dengan sintaks menyerupai berikut ini. Pengarahan, isu materi ajar, buat kelompok heterogen (campuran kemampuan siswa, jenis kelamin, dll), berikan materi latih (LKS) yang terdiri dari beberapa bab sesuai dengan banyak siswa dalam kelompok, tiap anggota kelompok bertugas membahas bab tertentu, tiap kelompok materi berguru sama, buat kelompok hebat sesuai bab materi latih yang sama sehingga terjadi kolaborasi dan diskusi, kembali ke kelompok asal, pelaksanaan tutorial pada kelompok asal oleh anggotan kelompok ahli, penyimpulan dan evaluasi, refleksi.
Dalam terapan tipe jigsaw, siswa dibagi menjadi berkelompok dengan lima atau enam anggota kelompok berguru heterogen. Materi pelajaran diberikan pada siswa dalam bentuk teks. Setiap anggota bertanggungjawab untuk mempelajari bab tertentu materi yang diberikan. Anggota dari kelompok yang lain menerima kiprah topik yang sama berkumpul dan berdiskusi perihal topik tersebut. Kelompok ini disebut dengan kelompok ahli.
Langkah-langkah model jigsaw dibagi menjadi enam tahapan, yaitu :
- Menyampaikan tujuan berguru dan membangkitkan motivasi
- Menyajikan isu kepada siswa dengan demonstrasi disertai klarifikasi verbal, buku teks, atau bentuk lain
- Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar
- Mengelola dan membantu siswa dalam berguru kelompok dan kerja di daerah duduk masing-masing
- Mengetes penguasaan kelompok atas materi ajar
- Pemberian penghargaan atau ratifikasi terhadap hasil berguru siswa
Berdasarkan pendapat di atas sanggup dijelaskan bahwa :
- Menyiapkan tujuan berguru dan membangkitkan motivasi,
Beberapa aspek dari tujuan dan motivasi siswa tidak berbeda untuk pembelajaran model jigsaw. Guru yang berhasil memulai pelajaran dengan menelaah ulang, menjelaskan tujuan mereka dengan bahasa yang gampang dipahami, dengan memperlihatkan bagaimana pelajaran itu terkait dengan pelajaran sebelumnya.
- Menyajikan isu kepada siswa dengan demonstrasi disertai klarifikasi verbal, buku teks atau bentuk-bentuk lain,
Menyajikan isu mulut secara terang kepada siswa dan menawarkan petunjuk bagaimana melakukannya. Petunjuk itu tidak akan diulang di sini. Bagaimanapun juga, penting untuk menggaris bawahi suatu perhatian singkat perihal penggunaan buku teks.
- Pemberian penghargaan atau ratifikasi terhadap hasil berguru siswa
Dalam pembelajaran kooperatif, guru harus hati-hati dengan cara menilai yang diterapkan di luar sistem penilaian mingguan yang gres diuraikan di atas. Konsisten dengan konsep struktur penghargaan kooperatif ialah penting bagi guru untuk menghargai hasil kelompok dua-duanya hasil final dan sikap kooperatif yang menghasilkan suatu solusi perkara ini dengan menawarkan dua penilaian bagi siswa, satu untuk upaya kelompok dan satu untuk setiap santunan seseorang individu.
Dalam pelaksanaannya, pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mempunyai kelebihan dan kekurangan, di antara kelebihannya, yaitu:
- Dapat menawarkan kesempatan kepada siswa untuk berhubungan dengan siswa lain
- Siswa sanggup menguasai pelajaran yang disampaikan
- Setiap anggota siswa berhak menjadi hebat dalam kelompoknya
- Dalam proses berguru mengajar siswa saling ketergantungan positif
- Setiap siswa sanggup saling mengisi satu sama lain
Sedangkan kekurangannya, yaitu :
- Membutuhkan waktu yang lama
- Siswa cenderung tidak mau apabila disatukan dengan temannya yang ndeso apabila dia sendiri yang berilmu dan yang kurang pandaipun merasa minder apabila digabungkan dengan temannya yang berilmu walaupun usang kelamaan perasaan itu akan hilang dengan sendirinya
No comments:
Post a Comment