Saturday, 10 August 2019

Jadi Cendekia Pengertian Karakteristik Tujuan Dan Manfaat Model Pembelajaran Kooperatif


Pembelajaran kooperatif yaitu suatu sistem yang didasarkan pada alasan bahwa insan sebagai makhluk individu yang berbeda satu sama lain sehingga konsekuensi logisnya insan harus menjadi makhluk sosial, makhluk yang berinteraksi dengan sesama.

Pembelajaran kooperatif yaitu suatu sistem yang di dalamnya terdapat elemen-elemen yang saling terkait. Adapun banyak sekali elemen dalam pembelajaran kooperatif yaitu adanya (1) saling ketergantungan positif, (2) interaksi tatap muka, (3) akuntabilitas individual, dan (4) keterampilan untuk menjalin hubungan antara pribadi atau keterampilan sosial yang secara sengaja diajarkan.

Model pembelajaran kooperatif sangat berbeda dengan pengajaran langsung. Di samping model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil berguru akademik, model pembelajaran kooperatif juga efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.

Makara contoh berguru kelompok dengan cara kerjasama antar siswa sanggup mendorong timbulnya gagasan yang lebih bermutu dan meningkatkan kreativitas siswa, pembelajaran juga sanggup mempertahankan nilai sosial bangsa Indonesia yang perlu dipertahankan. Ketergantungan timbal balik mereka memotivasi mereka untuk sanggup bekerja lebih keras untuk keberhasilan mereka, hubungan kooperatif juga mendorong siswa untuk menghargai gagasan temannya bukan sebaliknya.

Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif


  1. untuk memuntaskan bahan belajarnya, siswa berguru dalam kelompok secara bekerja sama
  2. kelompok dibuat dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang dan rendah
  3. jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang heterogen ras, suku, budaya, dan jenis kelamin, maka diupayakan semoga tiap kelompok terdapat keheterogenan tersebut.
  4. penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.

Tujuan Pembelajaran Kooperatif


  1. Hasil berguru akademik , yaitu untuk meningkatkan kinerja siswa dalm tugas-tugas akademik. Pembelajaran model ini dianggap unggul dalam membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang sulit.
  2. Penerimaan terhadap keragaman, yaitu semoga siswa mendapatkan teman-temannya yang mempunyai banyak sekali macam latar belakang.
  3. Pengembangan keterampilan social, yaitu untuk mengembangkan keterampilan social siswa diantaranya: menyebarkan tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing sahabat untuk bertanya, mau mengungkapkan ide, dan bekerja dalam kelompok.

Karakteristik Pembelajaran Kooperatif


  1. Siswa bekerja dalam kelompok untuk merampungkan bahan belajar
  2. Kelompok dibuat dari siswa yang mempunyai keterampilan tinggi, sedang dan rendah.
  3. Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, dan jenis kelamin yang berbeda.
  4. Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu

Tujuan penting lain dari pembelajaran kooperatif yaitu untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan ini amat penting untuk dimiliki di dalam masyarakat di mana banyak kerja orang cukup umur sebagian besar dilakukan dalam organisasi yang saling bergantungan satu sama lain dan di mana masyarakat secara budaya semakin beragam.

Ada beberapa manfaat pembelajaran kooperatif bagi siswa dengan prestasi berguru yang rendah, yaitu:

  1. Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas
  2. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi
  3. Memperbaiki perilaku terhadap IPA dan sekolah
  4. Memperbaiki kehadiran
  5. Angka putus sekolah menjadi rendah
  6. Penerimaan terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar
  7. Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil
  8. Konflik antar pribadi berkurang
  9. Sikap apatis berkurang
  10. Pemahaman yang lebih mendalam
  11. Motivasi lebih besar
  12. Hasil berguru lebih tinggi
  13. Retensi lebih lama
  14. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi

Jadi, pembelajaran kooperatif mencerminkan pandangan bahwa insan berguru dari pengalaman mereka dan partisipasi aktif dalam kelompok kecil membantu siswa berguru keterampilan sosial yang penting, sementara itu secara bersamaan mengembangkan perilaku demokrasi dan keterampilan berpikir logis.

Referensi: Nurhadi 2003 | Abdurrahman, Bintoro 2000 dan Nurhadi 2003 | Usman 2002

No comments:

Post a Comment