Tuesday, 1 October 2019
Jadi Pintar Puasa Tingkat Tinggi Gerak Hati Dan Pikiran
Puasa tingkat pemula yakni puasa lahiriah, puasa tingkat menengah yakni seluruh anggota tubuh, sedangkan puasa tingkat tinggi yakni puasa hati. Dihati tidak ada daerah untuk selain Allah. Hati terlepas dari bayangan-bayangan rendah dan pikiran duniawi, total berisi Allah.
Imam Ghazali menyatakan bahwa rumusan puasa hati tidaklah panjang lebar, tidak perlu pemilahan yang jelimet. Yang panjang lebar, berliku yakni upaya mewujudkannya dalam bentuk amal. Sebab puasa hati yakni menghadap dengan semangat yang murni kepada Allah dan menghilangkan semua selain Allah.
Terkait: Puasa versi 4 madzhab
Dengan memikirkan sesuatu selain Allah, memikirkan bahan atau apapun yang ada di dunia ini, maka puasanya batal kecuali duniawi yang menjadi bekal akhirat.
Ulama yang menyelami puasa hati menyatakan bahwa orang yang masih mempunyai impian bekerja di siang hari untuk mendapat makanan untuk berbuka, maka itu sebuah kesalahan. Keinginan semacam itu timbul alasannya dia kurang mantap terhadap anugerah Allah dan tidak meyakini keniscayaan yang telah dijanjikan oleh Allah.
Puasa semacam ini yakni puasanya para nabi, orang-orang yang mempunyai kemantapan doktrin yang luar biasa, dan orang-orang yang betul-betul bersahabat dengan Allah.
Jadi, puasa tingkat tinggi sudah melampaui batas tubuh, menjadi semacam kesunyian total. Buah yang dipetik tidak sekedar kepatuhan atau keshahihan tapi juga kedekatan. Seluruh detik dari puasanya tertaut dengan hati, dengan memakai dua arah sekaligus, yaitu menghindar dan mendekap. Menghindari dan menghilangkan penyakit-penyakit yang tersembunyi di dalam hati, menghindari arus duniawi, kemudian fokus total kepada Allah Al-Wahid Al-Ahad.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment