Tuesday, 1 October 2019

Jadi Arif Ekonomi Syariah Menjadi Magnet Islamnya Nusantara


Bicara ekonomi, sudah niscaya yang ada di pikiran kita termasuk saya yaitu uang,  hingga yang banyak menyedot perhatian nasabah yaitu ekonomi syariah. Mulai dari pelaku kelas tinggi hingga kelas teri, dari bank hingga koperasi kecil, semuanya berbasis syariah. Karena berdasarkan informasi, ekonomi syariah tidak terkena efek krisis.

Dalam islam, ekonomi menerima perhatian yang sangat besar. Al-Quran yang turun 14 era silam juga member perhatian yang sangat besar terhadap ekonomi. Konsep ekonomi yang diterapkan dalam islam kemudian lebih dikenal dengan ungkapan “ekonomi syariah”, konsep ekonomi dalam islam ini mempunyai perbedaan yang sangat fundamental dengan konsep ekonomi kapitalis, sebuah ideology ekonomi yang diciptakan oleh barat dalam hal menanaman norma kejujuran, keadilan, persaudaraan dan mendahulukan kepentingan orang lain.

Urusan ekonomi merasuk kedalam kehidupan masyarakat dan membawa efek yang sangat besar, bahkan tidak jarang ekonomi menjadi faktor utama pengubah sejarah suatu bangsa.

Salah satu contoh: tersebarnya islam di Nusantara mempunyai kaitan bersahabat dengan acara bisnis yang dilakukan oleh para pedagang muslim yang tiba dari daratan Cina, Tiongkok, Arab, India, dan Negara-negara lainnya. Para pedagang muslim sudah menginjakkan kakinya di Nusantara beberapa era sebelum islam tersebar di Nusantara. Selain mereka bertujuan berdagang, juga untuk berdakwah.

Pada masa itu, tempat bisnis selalu mempunyai sarana pelabuhan, kapal-kapal dagang singgah disana melaksanakan bongkar muat barang. Akhirnya pada masa awal-awal islam lebih banyak tersebar di wilayah kota pelabuhan, menyerupai pesisir sumatera, selat malaka, semenanjung Malaya, pesisir utara jawa dan Maluku.

Ramainya kemudian lintas perdagangan Internasional membawa anugerah tersendiri bagi kewasan Nusantara, baik dari sisi sosial maupun politik. Selain menjadi pangsa pasar, Nusantara juga menjadi sentra kulakan komoditi rempah-rempah yang menjadi kebutuhan Internasional pada ketika itu. Tingginya ajakan pasar Internasional terhadap rempah-rempah, tidak hanya menggerakkan ekonomi di tempat pesisir, tapi juga menggerakkan ekonomi pertanian yang rata-rata berpusat di tempat pegunungan Nusantara.

Hal ini juga besar lengan berkuasa secara tidak eksklusif membuka jalur-jalur dakwah-budaya antara para pedagang muslim dengan masyarakat. Perdagangan yang dijalankan para saudagar muslim memperlihatkan bantuan besar terhadap syiar serta perkembangan islam.

Perdagangan yaitu media yang sangat gampang diterima oleh masyarakat manapun, perdagangan islam terang mempunyai prinsip luhur yang sangat gampang menarik perhatian orang lain. Sebab ekonomi islam dibangun dengan moral tinggi, islam mempunyai sistem derma produsen dan konsumen, melarang perdagangan hal-hal yang dapt merugikan orang lain, atau sanggup membahayakan kesehatan jasmani, moral dan stabilitas masyarakat.

No comments:

Post a Comment