Arti pentingnya psikologi pendidikan bagi guru, hal ini merupakan sebuah kebutuhan penting yang merupakan ilmu terapan dari dua disiplin ilmu yang berbeda adalah psikologi dan pendidikan. Seorang guru harus menguasai kedua disiplin ilmu tersebut, biar sanggup mengetahui pentingnya manfaat psikologi pendidikan dan menerapkannya.
Guru dalam menjalankan kiprahnya sebagai pembimbing, pendidik dan instruktur bagi para penerima didiknya, tentunya dituntut memahami wacana banyak sekali sikap dirinya maupun sikap orang-orang yang terkait dengan tugasnya, terutama sikap penerima didik, sehingga sanggup menjalankan kiprah dan kiprahnya secara efektif, yang pada gilirannya sanggup memperlihatkan bantuan konkret bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.
Di sinilah arti penting Psikologi Pendidikan bagi guru. Penguasaan guru wacana psikologi pendidikan merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru, dengan memahami psikologi pendidikan, seorang guru melalui pertimbangan – pertimbangan psikologisnya diperlukan dapat:
1. Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat
Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diperlukan guru akan sanggup lebih sempurna dalam memilih bentuk perubahan sikap yang dikehendaki sebagai tujuan pembelajaran. Misalnya, dengan berusaha mengaplikasikan pemikiran Bloom wacana taksonomi sikap individu dan mengaitkannya dengan teori-teori perkembangan individu.
Memilih taktik atau metode pembelajaran yang sesuai
Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diperlukan guru sanggup memilih taktik atau metode pembelajaran yang sempurna dan sesuai, dan bisa mengaitkannya dengan karakteristik dan keunikan individu, jenis berguru dan gaya berguru dan tingkat perkembangan yang sedang dialami siswanya.
2. Memberikan bimbingan atau bahkan memperlihatkan konseling
Tugas dan kiprah guru, di samping melaksanakan pembelajaran, juga diperlukan sanggup membimbing para siswanya. Dengan memahami psikologi pendidikan, tentunya diperlukan guru sanggup memperlihatkan santunan psikologis secara sempurna dan benar, melalui proses korelasi interpersonal yang penuh kehangatan dan keakraban.
3. Memfasilitasi dan memotivasi berguru penerima didik
Memfasilitasi artinya berusaha untuk menyebarkan segenap potensi yang dimiliki siswa, menyerupai bakat, kecerdasan dan minat. Sedangkan memotivasi sanggup diartikan berupaya memperlihatkan dorongan kepada siswa untuk melaksanakan perbuatan tertentu, khususnya perbuatan belajar. Tanpa pemahaman psikologi pendidikan yang memadai, sepertinya guru akan mengalami kesulitan untuk mewujudkan dirinya sebagai fasilitator maupun motivator berguru siswanya.
4. Menciptakan iklim berguru yang kondusif
Efektivitas pembelajaran membutuhkan adanya iklim berguru yang kondusif. Guru dengan pemahaman psikologi pendidikan yang memadai memungkinkan untuk sanggup membuat iklim sosio-emosional yang aman di dalam kelas, sehingga siswa sanggup berguru dengan nyaman dan menyenangkan.
5. Berinteraksi secara sempurna dengan siswanya
Pemahaman guru wacana psikologi pendidikan memungkinkan untuk terwujudnya interaksi dengan siswa secara lebih bijak, penuh tenggang rasa dan menjadi sosok yang menyenangkan di hadapan siswanya.
6. Menilai hasil pembelajaran yang adil dan akurat
Pemahaman guru wacana psikologi pendidikan sanggup mambantu guru dalam menyebarkan evaluasi pembelajaran siswa yang lebih adil, baik dalam teknis penilaian, pemenuhan prinsip-prinsip evaluasi maupun memilih teknik-teknik evaluasi yang akurat.
Referensi:
Suryabrata, Sumadi.Drs. 2002. Psikologi Pendidikan, Yogyakarta, UGM
Oemar Hamalik. 2002. Psikologi Belajar dan Pengajaran | Sinar Baru Algesindo Offset
Djamarah, Drs. Syaiful Bahri.(2007). Psikologi berguru | PT Rineka Cipta.
Suryabrata, Sumadi.Drs. 2002. Psikologi Pendidikan, Yogyakarta, UGM
Oemar Hamalik. 2002. Psikologi Belajar dan Pengajaran | Sinar Baru Algesindo Offset
Djamarah, Drs. Syaiful Bahri.(2007). Psikologi berguru | PT Rineka Cipta.
No comments:
Post a Comment