Tuesday, 1 October 2019
Jadi Akil Pendidikan Yang Berkualitas Dapat Menanggulangi Angka Pengangguran
Membicarakan ihwal pentingnya pendidikan tidak akan ada habis-habisnya, ibarat kita membicarakan ihwal persoalan cinta. Karena pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan kita. Pendidikan yaitu satu-satunya jalan untuk membina insan menuju kearah yang lebih baik bukan malah sebaliknya. Akan tetapi pada jaman kini ini, yang terjadi malah sebaliknya, pendidikan mengakibatkan insan menjadi tidak baik. Apakah pendidikannya yang salah, atau sistem pendidikannya yang tidak bagus, atau para pendidiknya atau bahkan para penerima didiknya yang tidak bermoral. Ini sebuah problematika yang sering kita temui pada masa sekarang. Pada dasarnya pendidikan memperlihatkan pengajaran pada insan secara seutuhnya. Baik dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) maupun dari segi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
Sistem pendidikan yang salah hanya akan sanggup menghasilkan sumber daya insan yang kurang berkualitas. Hal ini dikarenakan tujuan pencapaian atau standar kompetensi yang ada hanya mengarah pada kemampuan prestasi akademik. Padahal dalam dunia nyata, teori yang selama ini dipelajari dalam dingklik sekolah terkadang hanya sebagian kecil yang terpakai. Oleh lantaran itu, dibutuhkan sistem pendidikan yang ada dikala ini tidak hanya mengedepankan dari sisi akademik saja, melainkan juga terkait softskill, attitude, dan communication skill juga harus diperhatikan. Hal ini supaya sanggup dihasilkan SDM-SDM yang berkarakter dan berkualitas dari sistem pendidikan yang ada.
Indonesia mempunyai berbagai intelektual dalam setiap tahunnya, bahkan pernah berada di peringkat kelima dunia ibarat di kutip merdeka.com. Negeri Tirai Bambu kini sampai 12 tahun lagi digadang-gadang tetap nomor satu dalam urusan menyumbang jumlah sarjana ke pasar dunia. Perkembangan pengetahuan pun diramal bergeser ke Asia, lantaran sesudah China, India di urutan kedua, Rusia posisi keempat, kemudian Indonesia. Namun, banyaknya lulusan sarjana di Indonesia dikala ini tidak diimbangi dengan terserapnya mereka di industri kerja yang sesuai dengan bidangnya. Sehingga banyak tercipta warga intelektual yang mengungsi ke negara lain atau bahkan menganggur pasca kampus. Pada tahun 2014 angka pengangguran 7,24 juta orang, naik dari 5,70% ke angka 5,94%.
Ada beberapa faktor yang mengakibatkan lulusan sarjana di Indonesia banyak yang tidak tersalurkan pada dunia kerja dikala ini. Salah satu faktornya yaitu sistem pendidikan di Indonesia yang sering berubah-ubah dan hanya berorientasi pada kemampuan akademik saja sehingga para sarjana tidak mempunyai keahlian khusus yang sesuai dengan kebutuhan industri pasca kampus. Perubahan sistem pendidikan pastinya mempunyai imbas positif maupun imbas negatif. Selalu adanya penilaian untuk mengakibatkan sistem pendidikan di Indonesia supaya senantiasa mengalami peningkatan mutu.
Oleh lantaran itu, pemerintah harus memperlihatkan solusi yang sempurna untuk kemajuan pendidikan tersebut. Karena sebuah negara akan mundur dan tidak akan maju, kalau pendidikannya tertinggal. Akan tetapi sebaliknya, negara akan cepat berkembang dan maju pesat jikalau dibarengi dengan pendidikan, dan sistem pendidikannya yang baik. Karena pendidikan merupakan sebuah tangga untuk menuju sebuah kebangkitan. Bagaimana kita akan bersaing dengan negara lain, kalau sistem pendidikan dan anggaran pendidikannya masih lemah. Hal serupa dikatakan oleh HM. Jusuf Kalla, sewaktu dia masih menjabat Menko Kesra, bahwa mutu pendidikan Indonesia kini berada diurutan ke-tujuh dari 10 negara di Asia Tenggara, padahal Indonesia termasuk bangsa yang besar yang semestinya mutu pendidikannya lebih anggun dari Malaysia. “Kalau ingin memperbaiki sektor pendidikan, jangan lagi memakai sistem lama, yang lantaran anak pejabat, seorang siswa diluluskan meski tidak sepantasnya lulus, lantaran ada tekanan dari atas,” katanya di Makasar, pada tahun 2003.
Semua ini tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga pengusaha dan rakyat / penerima didik yang harus ikut meningkatkan kualitas pendidikan atau SDM nya supaya mempunyai kualitas yang baik untuk masa depan.
Labels:
Pendidikan,
SDM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment