Thursday, 30 June 2022

Pasti Dapat Apa Manfaat Kompetisi Gala Siswa Indonesia?

Apa manfaat kompetisi gala siswa indonesia? – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI bekerja sama dengan KONI dan PSSI telah meluncurkan kompetisi gres dalam olahraga sepakbola Indonesia, yaitu Gala (Liga Sepakbola) Siswa SMP. Kompetensi gala Siswa ini telah digelar awal Januari lalu.

Apa manfaat kompetisi gala siswa indonesia PASTI BISA Apa Manfaat Kompetisi Gala Siswa Indonesia?
Usia Sekolah Menengah Pertama maasa yang sempurna untuk pelatihan altlet berprestasi di bidang olahraga sepakbola (doc.matrapendidikan.com)

Ketiga forum ini telah menyiapkan format atauran penyelenggaraan mulai dari tingkat kecamatan hingga ke tingkat nasional.Lalu, apa sasaran yang hendak dicapai melalui kompetisi Gala Siswa Sekolah Menengah Pertama tersebut?

Simak : Gala Siswa Sekolah Menengah Pertama Tingkat kecamatan Akan Digelar

1.Pembinaan karakter

Jika kita telisik, anak usia Sekolah Menengah Pertama ialah masa yang labil dan bergejolak bagi seorang anak. Oleh alasannya itu dibutuhkan pelatihan dan pengembangan terhadap abjad anak, termasuk talenta dan potensi yang tersimpan pada diri anak.

Tujuan penyelenggaraan Gala Siswa Sekolah Menengah Pertama sejalan dengan Program Pengembangan Pendidikan Karakter (PPPK) di forum sekolah melalui olahraga khususnya sepakbola.

Di sisi lain, usia Sekolah Menengah Pertama menyimpan potensi untuk disalurkan kepada hal konkret melalui banyak sekali wadah. Khusus talenta dan minat  anak di bidang olahraga disalurkan melalui wadah atau ajang kompetisi yang dikenal dengan Gala Siswa..

Kenapa sepakbola cocok untuk pengembangan abjad siswa di sekolah? Olahraga khususnya, sepakbola mengandung nilai fairplay, sportif dan disiplin serta kerjasama. Nilai-nilai ini sesuai dengan abjad konkret yang sedang dikembangkan di forum sekolah.

2.Anak Indonesia sehat

Selain itu, anak usia Sekolah Menengah Pertama ialah masa pertumbuhan fisik bagi anak. Pembentukan fisik melalui olahraga bergotong-royong menyiapkan anak Indonesia yang mempunyai kesehatan dan kebugaran sekaligus meraih prestasi di bidang olahraga. Sepakbola ialah salah satu olahraga fisik, dan fisik anak yang memadai akan berpeluang untuk berprestasi bagus.

3.Bibit atlet berprestasi

Di sisi lain, atlet berprestasi di bidang olahraga sering dimulai dikala anak memasuki masa sekolah terutama usia SMP. Oleh alasannya itu pelatihan olahraga berprestasi sepakbola seyogyanya dimulai semenjak dini di forum sekolah khususnya usia SMP.
Baca juga : Sekolah Berpotensi Ciptakan Olahragawan Berprestasi
Demikian pembahasan wacana manfaat diselenggarakannya kompetisi Gala Siswa SMP. Semoga menjadi materi ide bagi kita semua.

Pasti Dapat Antara Kompetisi Galatama Dan Gala Siswa

Antara kompetisi galatama dan gala siswa – Kemendikbud bekerja sama dengan KONI dan PSSI telah meluncurkan Gala (Liga Sepakbola) Siswa Sekolah Menengah Pertama sekitar November 2017 lalu. Ternyata kompetisi tersebut telah mulai digelar awal Januari 2018. Namun kabar kompetisi tersebut marak di sekolah sekitar selesai Januari lalu.  

Antara kompetisi galatama dan gala siswa PASTI BISA Antara Kompetisi Galatama dan Gala Siswa
Mendorong Pembinaan Pendidikan Karakter melalui olahraga sepakbola di tingkat Sekolah Menengah Pertama (doc.matrapendidikan.com)

Awal Februari, telah dipublikasikan perihal Gala Siswa Tahun 2018 tingkat Kecamatan Lintau Buo di blog matra pendidikan ini. Hal ini alasannya Sekolah Menengah Pertama aku bertugas, juga menjadi tim Peserat Gala Siswa Tahun 2018 tingkat kecamatan.
Lantas, ingat Gala Siswa ingat juga Galatama. Apa itu Galatama? Galatama (Liga Sepakbola Utama) ialah sebuah kompetisi semiprofesional yang pernah digelar di Indonesia antara tahun 1979 sampjai 1994.

Sekilas wacana Galatama

Kompetisi Galatama terdiri dari tim semi profesional dengan sistem kompetisi home and away. Kompetisi ini dikenal sebagai ‘pohonnya’ sepakbola profesional Indonesia. Sedangkan ‘akar’ sepakbola Indonesia ialah Kompetisi Perserikatan.

Dikatakan akar alasannya kompetisi perserikatan lebih duluan ada ketimbang galatama namun bersifat amatir.

Tim sepakbola galatama yang sangat hafal di kepala aku waktu itu antara lain; Mercu Buana (Medan), Niac Mitra (Surabaya), Arseto (Solo) dan Semen Padang. Kompetisi Galatama ini sendiri digelar mulai tahun 1979 hingga 1994. Tahun 1994 Galatama dan Perserikatan dilebur menjadi Liga Indonesia.

Diharapkan Gala Siswa berlanjut

Kompetisi Gala Siswa Sekolah Menengah Pertama ialah wadah ‘emas’ untuk mencetak pesebakbola profesional di masa datang. Dari kompetisi ini diperlukan lahirnya pesepakbola yang bisa membawa nama Indonesia di kancah kompetisi Internasional. Tim Indonesia tidak hanya berjaya di level AFF melainkan juga AFC dan FIFA.

Kompetisi Gala Siswa digelar dengan sistem berjenjang, dimulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan Nasional. Peserta Kompetisi Gala Siswa ialah tim siswa Sekolah Menengah Pertama yang berusia antara 13-14 tahun. Kira-kira kelas VII dan VIII SMP.

Semoga Gala Siswa Sekolah Menengah Pertama Tahun 2018 sanggup berjalan sesuai kegiatan yang ditetapkan oleh KONI dan PSSI. Lebih dari itu, kompetisi ini diperlukan berlanjut dan tidak hanya hingga 2019.
Tentu saja, kelancaran pelaksanaan kompetisi Gala Siswa tidak terlepas dari pemangku kepentingan mulai dari tingkat kecamatan. Selain itu perlu pemberian pihak sekolah, terutama guru mata pelajaran Penjaskes untuk membina siswa yang menjadi penerima Gala Siswa Tahun 2018.

Wednesday, 29 June 2022

Pasti Dapat Dua Kunci Utama Menuju Kesuksesan

Dua kunci utama menuju kesuksesan – Pelaksanaan upacara bendera di sekolah semakin hari semakin memberikan perubahan ke arah yang lebih baik. Perubahan itu sanggup dilihat dari segi pelaksana maupun penerima upacara bendera.  Demikian penyampaian amanat inspektur upacara, Fauzi, S.Pd pada upacara bendera, Senin (5/2).

 Pelaksanaan upacara bendera di sekolah semakin hari semakin memberikan perubahan ke arah PASTI BISA Dua Kunci Utama Menuju Kesuksesan
Keinginan dan kebersamaan ialah kunci kesuksesan (matrapendidikan.com)

“Meskipun masih terdapat kekurangan disana-sini namun aku melihat ada impian untuk berubah ke arah yang lebih cantik dari minggu-minggu sebelumnya. Celakalah orang yang hari ini lebih buruk dari hari kemaren,” tandas kepala SMPN 2 Lintau Buo tersebut.

Lebih jauh kepala sekolah menyampaikan selain dari keinginan, kesuksesan dalam merubah sesuatu ke arah lebih juga ditentukan oleh kebersamaan. Fauzi, S.Pd mencontohkan kebersamaan siswa dalam rangka mewujudkan otoritas kelas.

“Beberapa waktu aku memberikan gagasan dalam konsep otoritas kelas. Setiap kelas sanggup membuat lingkungan kelas yang lebih cantik dan menyenangkan. Olahlah kelas amsing-masing sesuai impian sehingga kelas menajdi daerah menyenangkan bagi siswa mencar ilmu dan bagi guru masuk ke dalam kelas,”  tukuk kepala sekolah member motivasi.

Otoritas kelas berada pada masing-masing kelas dibawah bimbingan wali kelas. Oleh lantaran itu setiap kelas punya kesempatan untuk merapikan, menghias dan mengatur kelas menjadi lebih bagus.  

Penataan kelas tidak semata terfokus pada ruangan kelas. Bagian luar kelas, ibarat tmaman kelas, kebun kelas dan lokasi sekitar kelas.

Gerakan disiplin di sekolah

Sehubungan telah bekerjanya pengurus Osis yang dilantik beberapa ahad lalu, kepala sekolah mengingatkan kembali ihwal jadwal Osis dalam mendukung gerakan disiplin kelas.

Gerakan disiplin sekolah menjadi prioritas utama Pembina Osis dalam mewujudkan sekolah yang nyaman dan menyenangkan. Oleh lantaran itu secara berangsur-angsur, Pembina Osis akan melibatkan pengurus Osis untuk menegakkan disiplin sekolah.

Gerakan yang sudah dilaksanakan secara berkelanjutan antara lain disiplin berpenampilan bagi siswa di lingkungan sekolah.  Kemudian penertiban seragam sekolah dikala mengikuti upacara bendera.
Pelanggaran terhadap disiplin berpenampilan dan berpakaian akan diterapkan secara berkesinambungan dengan pendekatan persuasif. Artinya, siswa akan dibina untuk segera disiplin dalam berpenampilan dan berpakaian.

Tuesday, 28 June 2022

Pasti Dapat Manfaat Mengikuti Upacara Bendera Bagi Siswa

Manfaat mengikuti upacara bendera bagi siswa – Setiap hari Senin atau hari besar nasional (HBN), siswa mengikuti upacara bendera. Jika diperhatikan dengan seksama, upacara itu terdiri dari 3 komponen utama. Apa sajakah? Ada petugas pelaksana, pembina upacara dan penerima upacara.

Manfaat mengikuti upacara bendera bagi siswa PASTI BISA Manfaat Mengikuti Upacara Bendera Bagi Siswa
Pembinaan terhadap siswa dalam upacara bendera (Rahid S/matrapendidikan.com)

Pelaksana upacara yaitu petugas yang melaksanakan prosesi upacara bendera dari awal hingga akhir. Protokol/pembawa acara, pemimpin barisan upacara, perwira upacara, kelompok paduan suara, ajudan, pengibar bendera, pembaca Undang-Undang Dasar 1945 yaitu pelaksana upacara.

Pembina upaca merupakan pemimpin jalannya upacara bendera. Sebagai pemimpin dalam upacara maka pembina akan memberikan amanat atau sambutan. Dalam sambutannya pembina upacara memberikan evaluasi terhadap jalannya upacara dan memberikan pesan penting terhadap penerima upacara.

Peserta upacara berbaris membentuk formula tertentu sesuai dengan kondisi lapangan upacara bendera. Peserta upacara berkewajiban mengikuti isyarat pemimpin barisan upacara. Kemudian berkewajiban mendengarkan dengan baik amanat upacara dan mengikuti proses lainnya dalam upacara bendera.

#Manfaat mengikuti upacara bendera

Bagi siswa peserta, mengikuti upacara setiap hari Senin yaitu suatu keharusan sesuai tata tertib siswa di sekoalh. Upacara bendera tidak hanya sekadar berbaris dengan tertib di lokasi upacara bendera.
Lebih dari itu, mengikuti proses upacara dengan hidmad akan bermanfaat besar bagi siswa terutama sekali dalam membentuk aksara positif. Karakter positif yang dibuat pada diri siswa antara lain; disiplin, cinta tanah air, tenggang rasa, sikap sosial dan amsih banyak yang lainnya.

1.Disiplin diri
Upacara bendera bermanfaat untuk melatih siswa untuk mendisiplinkan dirinya. Disiplin dalam hal ini yaitu terhadap waktu. Upacara bendera dilaksanakan tepat pada waktu yang telah diatur dalam jadwalnya. Siswa harus tiba lebih awal supaya tidak telat mengikuti upacara.

Selain itu upacara bendera bagi siswa juga bermanfaat untuk melatih diri disiplin terhadap isyarat dalam upacara bendera. Ada saatnya posisi siap tepat dan istirahat di tempat. Ini harus dipatuhi oleh siswa penerima upacara bendera.

2.Berpenampilan rapi
Sebagai penerima upacara bendera, siswa harus berpakaian seragam, mengenakan atribut dan perlengkapan upacara bendera. Memakai topi sekolah dan dasi sesuai hukum di sekolah tersebut.

3.Tenggang rasa
Pelaksana upacara yaitu siswa di kelas sendiri atau kelas lain yang menjadi pelaksana upacara. Oleh alasannya yaitu itu, sebagai penerima upacara perlu empati terhadap pelaksana upacara. Kesalahan atau kekeliruan dalam pelaksanaan bukan untuk ditertawakan melainkan jadi pelajaran supaya tidak terjadi pada kelas siswa sendiri.

4.Cinta tanah air
Saat pengibaran bendera merah putih diiringi lagu kebangsaan Indonesia raya, siswa bersikap tepat dan hormat pada bendera. Penaikan bendera melambangkan kesuksesan bangsa Indonesia untuk menegakkan kemerdekaan. Sebagai wujud cinta tanah air, siswa harus hidmad pada proses tersebut.

5.Sosial dan kebersamaan
Upacara benedra memupuk rasa sosial dan kebersamaan. Upacara bendera akan berjalan lancar dan sukses berkat rasa sosial dan kebersamaan yang dimiliki oleh penerima upacara 

Peserta upacara tidak menciptakan duduk perkara dan kegaduhan dikala upacara berlangsung. Sebaliknya mengikuti upacara tersebut dengan rasa sosial dan kebersamaan yang tinggi sehingga upacara berjalan lancar dan sukses.

#Pembinaan terhadap penerima upacara

Wali kelas atau guru akan melaksanakan training terhadap siswa penerima upacara. Pembinaan tersebut dilakukan dengan cara mendampingi siswa yang berbaris di lapangan upacara.

Ada pula wali kelas/guru yang bangun di belakang barisan sehingga sanggup memantau sikap siswa selama upacara. Wali kelas/guru sanggup menegur siswa yang tidak tertib atau melanggar hukum upacara bendera.

Pembinaan terhadap penerima upacara juga dilakukan terhadap siswa yang terlambat mengikuti upacara dan yang tidak berpakaian lengkap upacara bendera. Pada sekolah tertentu, training kepada siswa ini dilakukan dengan cara memisahkan barisannya dengan barisan lain.
Pembinaan terhadap penerima upacara bertujuan supaya siswa sanggup memetik apa keuntungannya mengikuti upacara bendera.

Monday, 27 June 2022

Pasti Dapat Menghidupkan ‘Roh’ Acara Ekstrakurikuler Di Sekolah

Menghidupkan ‘roh’ acara ektrakurikuler di sekolah – Ada 11 komponen penggunaan dana BOS di sekolah dan mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP). Besarnya dana BOS untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama yakni satu juta rupiah per siswa per tahun. Dan, sebesar 20 % dari total dana BOS yang diterima sekolah wajib dipakai untuk belanja buku pada komponen pengembangan perpustakaan.

 komponen penggunaan dana BOS di sekolah dan mengacu pada  PASTI BISA Menghidupkan ‘Roh’ Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah
Kepala SMPN 2 Lintau Buo memperlihatkan isyarat dalam sosialisasi dana Bos dan penyusunan draft RKAS (Rahid S/matrapendidikan.com)

Hal tersebut disampaikan oleh kepala SMPN 2 Lintau Buo, Fauzi, S.Pd ketika membuka acara sosialisasi Dana BOS dan penyusunan draft RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) di hadapan tim penyusun RKAS di ruang Labioratorium IPA, Selasa (6/2).

“BOS bukanlah ‘biaya’ operasional sekolah melainkan bentuk ‘bantuan’ pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Namanya bantuan, tidak semua acara sekolah yang sanggup didanai dengan Dana Bos. Kegiatan-kegiatan yang boleh didanai melalui BOS sudah ditetapkan komponen-komponennya oleh pemerintah melalui Permendikbud Nomor 1 Tahun 2018,” ungkap Fauzi, S.Pd.

Dalam penjelasannya, Fauzi, S.Pd menjelaskan secara ringkas ihwal 11 item penggunaan dana Bos untuk tahun 2018. “Dengan sosialisasi ini dibutuhkan tim penyusun draft RKAS sanggup memahami penggunaan Dana BOS dan ditularkan kepada seluruh komponen sekolah dan walimurid..” kata Fauzi, S.Pd.

Ekstrakurikuler merupakan salah satu butir acara sekolah dari komponen pembelajaran dan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler yang tidak didanai oleh pemerintah sanggup dianggarkan dan didanai oleh dana BOS. Termasuk acara perlombaan, acara yang membutuhkan alat tulis kantor (ATK), narasumber dan lain sebagainya.

Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah

Jenis acara ekstrakurikuler yang diprogramkan di sekolah diubahsuaikan dengan kondisi sekolah, potensi talenta dan minat siswa. Di SMPN 2 Lintau Buo, beberapa jenis acara yang telah/sedang dan akan dilaksanakan di sekolah antara lain acara training kesiswaan, olahraga prestasi, kepramukaan, seni, keagamaan.

Sedangkan bentuk acara yang diprogramkan dengan menganggarkan dana BOS antara lain; Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK), Sepakbola, Pramuka, Passusbra, OSN, O2SN, paduan bunyi dan tahfizul Qur’an.

Sepakbola merupakan salah satu andalan pengembangan olahraga berprestasi di sekolah. Olimpiade Sain Nasional (OSN) terdiri dari kelompok mata pelajaran IPA, IPS dan Matematika.

Passusbra sanggup dikatan ikon acara ekstrakurikuler di sekolah, begitu pula acara pramuka. Kelompok paduan bunyi dan drumband (kesenian) serta tahfizul qur’an untuk bidang kegamaan.

Dana penyelenggaraan yang didanai oleh BOS akan menjadi roh terlaksananya acara ekstrakurikuler tersebut di sekolah. Artinya, banyak sekali acara ekstrakurikuler akan sanggup berjalan dengan maksimal apabila ditunjang oleh anggaran dana yang memadai.

Roh acara ekstrakurikuler akan diberdayakan dan dihidupkan oleh pembina acara ekstrakurikuler bekerja sama dengan unsur pemangku kepentingan di sekolah. Kerja sama ini berkaitan dengan pencairan dana BOS bagi setiap pelaksanaan kegiatan.

Kuncinya yakni setiap acara yang dilaksanakan perlu dilengkapi dengan manajemen acara sebagai bukti fisik dalam pertanggungjawaban penggunaan Dana Bos di sekolah.

Sunday, 26 June 2022

Pasti Dapat Gala Siswa Tingkat Kecamatan Sudah Digelar

Gala siswa tingkat kecamatan sudah digelar – Kompetisi Gala Siswa Sekolah Menengah Pertama Tahun 2018 Tingkat Kecamatan sudah digelar di Kecamatan Lintau Buo. Tiga sekolah masing-masing, SMPN 1, 2 dan 3 Lintau Buo telah melakukan proses seleksi pemain yang digelar di Lapangan Tugu Muda Simpang Kulit Manis Taluak, Selasa (6/2) lalu.

Gala siswa tingkat kecamatan sudah digelar PASTI BISA Gala Siswa Tingkat Kecamatan Sudah Digelar
Gala Siswa 2018 tingkat Kecamatan Lintau Buo di lapangan Tugu Muda Taluak (Harry D/matrapendidikan.com)

Info yang diperoleh kontributor Matrapendidikan.com, proses seleksi Gala Siswa 2018 dilaksanakan melalui pertandingan segi tiga dengan sistem setengah kompetisi. Namun nama-nama siswa yang lolos sekleksi dari ketiga sekolah belum diumumkan oleh pihak panitia.

Seperti diketahui, sebanyak 11 pemain dan 7 pemain cadangan akan terpilih dan akan diutus untuk mengikuti Gala Siswa 2018 Tingkat Kabupaten Tanah Datar.

Batasan usia yang dipersyaratkan untuk menjadi penerima Gala Siswa 2018, yakni 13-14 tahun ternyata mengakibatkan persoalan kekurangan penerima pada suatu sekolah, contohnya SMPN 2 Lintau Buo.

“Usia itu rata-rata berasal dari kelas VII dan VIII sedangkan sebagian besar pemain Tim SMPN 2 Lintau Buo sudah melewati batas usia alias sudah duduk dibangku kelas IX,” kata Hary Delfingra, S.Pd, guru Penjaskes SMPN 2 Lintau Buo.

Guru Penajs itu mencontohkan pemain SMPN 2 Lintau Buo berbakat sudah menduduki kelas IX. Misalnya Fadel Alexando, M.Reski Pratama, Nanang Geofani, Shyahdan Aghnanta, dan lain-lain.    

Kompetisi Gala Siswa Sekolah Menengah Pertama Tahun 2018 ini mengangkat tema “Melalui Gala Siswa Sekolah Menengah Pertama membentuk generasi cinta prestasi akademi, olahraga dan berbudi pekerti luhur.” Tema ini mendukung aktivitas Penguatan Pengembangan Pendidikan Karakter (PPK) melalui olahraga khususnya sepakbola


Saturday, 25 June 2022

Pasti Dapat Gerakan Gemar Beramal Di Sekolah

Gerakan gemar berinfak di sekolah – Infak (anfaqa) ialah perbuatan mengeluarkan sebagian harta atau benda. Infak merjadi salah satu implementasi amal ibadah seseorang terhadap Allah SWT dalam kehidupan keseharian. Dalam amalan infak terkandung nilai-nilai keikhlasan dalam berbuat baik dan berinfak saleh.

 ialah perbuatan mengeluarkan sebagian harta atau benda PASTI BISA Gerakan Gemar Berinfak di Sekolah
Ilustrasi gemar berinfaq (suara-islam.com)

Selain itu, infak juga bernilai sosial, tolong menolong dan rela berkorban. Kebiasaan berinfak seyogyanya sudah ditanamkan semenjak dini di lingkungan keluarga. Kebiasaan ini akan menumbuhkan kegemaran untuk berinfak saleh dan berbuat kebaikan termasuk gemar berinfak.

Di forum sekolah, kegemaran berinfak sesuai dengan kurikulum pendidikan huruf dimana kegemaran ini akan menanamkan nilai-nilai spiritual dalam diri siswa. Oleh alasannya itu berinfaq dan kegemaran berinfaq harus ditumbuhkembangkan pada diri siswa.

Kegemaran berinfaq dilandasi dengan keikhlasan. Artinya gerakan gemar berinfak dilandasi dengan keikhlasan dan bukan dengan paksaan atau desakan.Dengan demikian pelaksanaan pengumpulan infak di sekolah haruslah tanpa paksakaan.

Anjuran berinfak kepada siswa, dapat dilakukan oleh pihak sekolah dan guru dengan menyisihkan sebagian kecil uang belanja siswa. Sedangkan pelaksanaannya ditugaskan kepada siswa, contohnya melalui pengurus Osis.

Sebelum dilaksanakan aktivitas gemar berinfak, maka pihak sekolah dan guru perlu menunjukkan pemahaman kepada siswa perihal gerakan gemar berinfak. Tujuannya ialah biar tumbuh pemahaman dan kesadaran dalam diri siswa untuk berinfak saleh termasuk berinfak dengan ikhlas.
Gerakan gemar berinfak di sekolah dilaksanakan dengan prinsip sukarela dan ikhlas. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat. Dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa penarikan infak, sedekah, zakat dan wakaf dengan kerelaan.
Penarikan infak dilakukan oleh siswa dan dipergunakan sepenuhnya untuk kepentingan kegiatan keagamaan dan sosial siswa di sekolah. Penarikan tersebut haruslah didasari dengan kerelaan, bukan paksaan kepada siswa.tanpa paksaan.  Dengan demikian gerakan gemar berinfak di sekolah menjadi amal saleh bagi diri siswa.

Pasti Dapat Pentingnya Proteksi Orangtua Siswa Tingkatkan Mutu Pendidikan

Pentingnya tunjangan orangtua siswa tingkatkan mutu pendidikan – Kegiatan operasional sekolah tidak lepas dari tugas orangtua siswa dan pemerintah. Sementara pihak pemerintah membantu kegiatan operasional, salah satunya melalui Dana BOS. Penggunaan dana BOS tersebut telah diatur oleh perangkat perundang-undangan yang ada.

Pentingnya tunjangan orangtua siswa tingkatkan mutu pendidikan PASTI BISA Pentingnya Dukungan Orangtua Siswa Tingkatkan Mutu Pendidikan
Pentingnya tunjangan orangtua siswa untuk tingkatkan mutu pendidikan di sekolah (Rahid S/matrapendidikan.com)

Dana BOS membantu kegiatan operasional sekolah untuk kegiatan kepentingan pengembangan abjad dan kegiatan berkaitan dengan siswa. Namun demikian tidak semua kegiatan operasional sekolah yang sanggup dibantu oleh Dana BOS.

Demikain antara lain disampaikan kepala SMPN 2 Lintau Buo, Fauzi, S.Pd dalam menutup kegiatan penyempurnaan RKAS Tahun 2018 di ruang laboratorium IPA, Sabtu (10/02/2018)

“Dana BOS sebesar satu juta rupiah per siswa per tahun belum memadai untuk pelaksanaan kegiatan operasional sekolah. Disinilah pentingnya tugas orangtua siswa dalam meningkatkan pelayanan terhadap proses pendidikan anak di sekolah,”   ujar Fauzi, S.Pd di hadapan anggota penyusun RKAS.

Jika orangtua siswa melalui Komite Sekolah tidak menyampaikan kiprahnya maka pelayanan proses pendidikan di sekolah akan berjalan seadanya. Misalnya, bila orangtua siswa tidak mendukung mencar ilmu perhiasan sore maka kegiatan ini belum sanggup dijalankan. Hal ini disebabkan aktivitas mencar ilmu perhiasan sore tidak sanggup didanai dengan dana BOS.

Gerakan gemar berinfak

Sementara itu Pembina Osis yang juga turut dalam penyusunan RKAS, Edy Samsul, menyampaikan penarikan infak di sekolah oleh siswa setiap ahad dan peringatan hari besar Islam bertujuan untuk menumbuhkan nilai spiritual pada diri siswa dalam rangka pendidikan abjad sesuai kurikulum yang berlaku.

“Namun, penarikan infak tersebut tidak bersifat pemaksaan terhadap siswa. Kesadaran diri akan keikhlasan dan sukarela melalui gerakan gemar beramal ialah implementasi penanaman abjad faktual pada siswa,” kata Pembina Osis tersebut.

Lebih jauh aktivis program gerakan gemar berinfak di sekolah tersebut mengutarakan dasar penarikan infak oleh siswa dengan merujuk pada UU RI Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat.  Dalam UU tersebut telah diatur bagaimana prinsip penarikan dan penggunaan infak. Sukarela dan dipakai untuk kemaslahatan umat.

“Kegiatan-kegiatan keagamaan menyerupai peringatan hari besar islam, operasional mushalla, membantu kaum dhuafa, fakir miskin, menerima peristiwa alam dan lain sebagainya diambil dari infak siswa,” katanya mencontohkan.

Penarikan infak dilakukan oleh siswa dari anggota dan pengurus Osis yang ditunjuk oleh pihak sekolah. 


Friday, 24 June 2022

Pasti Dapat Tujuan Pemanasan Dalam Berolahraga

Tujuan pemanasan dalam berolahraga – Latihan olahraga di sekolah selalu diawali dengan kegiatan pemanasan (warming up). Kenapa siswa harus melaksanakan kegiatan pemanasan sebelum latihan olahraga? Bagaimana jikalau berolahraga tanpa didahului dengan pemanasan?

 Latihan olahraga di sekolah selalu diawali dengan kegiatan pemanasan  PASTI BISA Tujuan pemanasan dalam Berolahraga
Siswa sedang menjalani kegiatan pemanasansebelum berolahraga (matrapendidikan.com)

“Kegiatan pemanasan itu sangat penting dilakukan sebelum berolahraga. Tidak hanya bagi siswa di sekolah, semua orang yang akan berolahraga perlu melaksanakan kegiatan pemanasan,” tutur Hary Delfingra, S.Pd kepada admin matrapendidikan.com beberapa hari lalu.

Seperti diungkapkan guru Penjaskes SMPN 2 Lintau Buo ini, kegiatan pemanasan bertujuan untuk mempersiapkan bagian-bagian anggota tubuh, menyerupai sendi, otot, tulang dan bab lain dalam melaksanakan kegiatan olahraga..

“Secara khusus, kegiatan pemanasan sebelum latihan olahraga bertujuan untuk mempersiapkan badan terutama dalam meningkatkan frekuensi jantung dan pengendoran otot sehingga kondisi emosional, fisiologis dan psikologis siap untuk melaksanakan banyak sekali macam latihan olahraga” kata Hary..

Jika siswa tidak melaksanakan pemanasan terlebih dulu dikhawatirkan siswa akan mengalami cedera, apalagi ketika latihan olahraga berat menyerupai sepakbola, lontar peluru, dan lain sebagainya.

Dalam suatu kesempatan, admin matra pendidikan memperhatikan sekelompok siswa sedang melaksanakan pemanasan di tengah lapangan sekolah. Kegiatan pemanasan dipandu oleh seorang siswa dan gerakan pemandu diikuti oleh siswa lainnya.

Para siswa melaksanakan gerakan-gerakan badan secara serempak sehingga menarik perhatian. Gerakan pemanasan nyaris menyerupai dengan senam kesejukan jasmani namun pemanasan ini tidak memakai musik sebagai latarbelakangnya.

Thursday, 23 June 2022

Pasti Dapat Kiprah Dan Beban Kerja Guru (Sertifikasi), Makin Berat?

Tugas dan beban kerja guru (sertifikasi), makin berat? – Tahun pelajaran 2017/2018, beban kerja guru (sertifikasi) di sekolah ialah 40 jam per minggu. Jika sekolah menerapkan 5 hari sekolah maka guru berada di sekolah rata-rata 8 jam sehari atau 6,5 jam sehari bagi sekolah yang menerapkan 6 hari sekolah per minggu.

 hari sekolah maka guru berada di sekolah rata PASTI BISA Tugas dan Beban Kerja Guru (Sertifikasi), Makin Berat?
Korwas Erdineri, S.Pd (kanan) menawarkan pencerahan kiprah dan beban kerja guru, Fauzi, S.Pd (kepsek) dan Rosyid Mahmudi, S.Pd.M.Pd, Pengawas Satpend. (matrapendidikan.com)

Ketentuan ini telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 23 Tahun 2017 Tentang Hari Sekolah. Demikian disampaikan Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar, Erdineri, S.Pd di hadapan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di ruang Laboratorium IPA SMPN 2 Lintau Buo, Senin (12/02/2018).

Erdineri, S.Pd memaparkan bahwa beban kerja guru tersebut meliputi 3 jenis kegiatan, masing-masing kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler.

“Kegiatan guru selama berada di sekolah antara lain menyiapkan perangkat mengajar, melakukan tatap muka di ruang kelas, melakukan penilaian, remedial/pengayaan, membimbing siswa dalam aneka macam kegiatan ekstrakurikuler dalam rangka Penguatan Pendidikan Karakter.” urai Korwas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Datar. 


Dalam kesempatan breafing dengan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan SMPN 2 Lintau Buo, Erdineri, S.Pd menyinggung beban kerja guru sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2017.


Beban kerja guru  antara lain; merencanakan pembelajaran dan pembimbingan, melakukan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran dan pembimbingan, membimbing dan melatih penerima didik dan melakukan kiprah pemanis yang melekaty pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru.

 hari sekolah maka guru berada di sekolah rata PASTI BISA Tugas dan Beban Kerja Guru (Sertifikasi), Makin Berat?
Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan serius mendengar pencerahan kiprah dan beban kerja guru (matrapendidikan.com)

Rencana 5 hari sekolah

Dalam sambutan pembukaan, Kepala SMPN 2 Lintau Buo, Fauzi, S.Pd menyinggung planning menerapkan ketentuan 5 hari sekolah. Saat ini SMPN 2 Lintau Buo belum melakukan ketentuan tersebut. Namun demikian berencana untuk menerapkan 5 hari sekolah.

“Menindaklanjuti planning tersebut, sekolah sudah memulai mengkaji untuk menerapkan ketentuan 5 hari sekolah. Tindaklanjut awal ialah menyusun program, termasuk kegiatan kegiatan 5 hari sekolah,” ujar Fauzi, S.Pd.

Menanggapi hal ini, Korwas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar Erdineri, S.Pd menyarankan planning ini disosialisasikan kepada siswa, orangtua siswa serta komite sekolah.

Sementara itu, Rosyid Mahmudi, S.Pd, M.Pd, Pengawas Satuan Pendidikan SLTP/SM Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar mengingatkan kembali ihwal perangkat mengajar guru.

“Keberhasilan guru dalam menjalankan pembelajaran tidak terlepas dari persiapan dan penyusunan perangkat mengajar.” ungkap mantan kepala Sekolah Menengah Pertama dan pakar aplikasi evaluasi ini.

Wednesday, 22 June 2022

Pasti Dapat Training Kesiswaan Di Sekolah, Tujuan Dan Lingkup Materi

Pembinaan kesiswaan di sekolah, tujuan dan lingkup materi – Sekolah merupakan salah satu forum pendidikan formal yang menyelenggarakan proses pendidikan dalam bentuk aktivitas kurikuler, kokurikuler dan aktivitas ekstrakurikuler. Kegiatan kurikuler berlangsung dalam waktu yang sudah dialokasikan dalam kurikulum pendidikan di sekolah.

 Sekolah merupakan salah satu forum pendidikan formal yang menyelenggarakan proses pendi PASTI BISA Pembinaan Kesiswaan di Sekolah, Tujuan dan Lingkup Materi
Tari menjadi salah satu wujud penyaluran talenta dan minat siswa di sekolah (doc.matrapendidikan.com)

Bagaimana dengan aktivitas kokurikuler dan ekstrakurikuler? Dua aktivitas ini dilaksanakan di luar pelajaran tatap muka. Pembinaan terhadap siswa dilakukan secara terstruktur dan terpadu. Oleh lantaran itu para pembina perlu memahami tujuan dan bahan perihal training siswa melalui aktivitas kokurikuler dan ekstrakurikuler.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 39 Tahun 2008 perihal Pembinaan Kesiswaan, ada 4 tujuan training kesiswaan di sekolah:

1.Potensi siswa

Pembinaan siswa di sekolah ditujukan pada pengembangan potensi siswa secara optimal. Diyakini bahwa setipa siswa mempunyai potensi berbeda satu sama lainnya. Potensi tersebut akan dikembangkan melalui aktivitas terpadu. Salah satu potensi siswa yaitu bakat, minat dan kreativitas.

2.Ketahanan sekolah

Tujuan lain training kesiswaan yaitu mewujudkan ketahanan sekolah. Sekolah dipandang sebagai lingkungan pendidikan. Sekolah betul-betul menyelenggarakan proses pendidikan yang bebas dari imbas negatif dan jadinya yang bertentangan dengan tujuan pendidikan.

Menciptakan ketahanan sekolah perlu dimantapkan dengan menyebarkan keperibadian.

3.Prestasi unggulan

Pembinaan terhadap siswa bertujuan untuk mewujudkan potensi siswa biar memperoleh prestasi unggulan sesuai talenta dan minat siswa. Prestasi unggulan yaitu wujud aktualisasi diri siswa melalui pengembangan potensi bakat, minat dan kreativitas.

4.Masyarakat madani

Pembinaan terhadap siswa bertujuan mewujudkan suatu masyarakat madani (civil society). Masyarakat madani berawal dari masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis dan menghormati hak azasi manusia.

Selain tujuan training kesiswaan, lebih lanjut Permendikbud Nomor 39 Tahun 2008 perihal training kesiswaan juga menguraikan bahan aktivitas dalam training kesiswaan yang tercakup dalam aktivitas kokurikuler dan ekstrakurikuler.

Materi training kesiswaan meliputi :

1.Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2.Budi pekerti luhur atau budbahasa mulia
3.Kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negar
4.Prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai talenta dan minat
5.Demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik, lingkungan hidup, kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks masyarakat plural
6.Kreativitas, keterampilan, dan kewirausahaan
7.Kualitas jasmani, kesehatan, dan gizi berbasis sumber gizi yang terdiversifikasi
8.Sastra dan budaya
9.Teknologi isu dan komunikasi
10.Komunikasi dalam bahasa Inggris;
Materi training kesiswaan tersebut dalam pelaksanaannya di sekolah diadaptasi dengan kebutuhan dan kondisi sekolah. Misalnya untuk jenjang SMP, bahan yang sesuai kebutuhan dan kondisi sekolah meliputi 8 materi. Namun untuk tingkat SMA/K perlu diterapkan 10 bahan tersebut.

Tuesday, 21 June 2022

Pasti Dapat Shalat Sebagai Landasan Pendidikan Abjad Di Lingkungan Keluarga

Shalat sebagai landasan pendidikan huruf di lingkungan keluarga – Shalat yaitu tiang agama dan barangsiapa yang mendirikan shalat berarti telah menengakkan agama dalam hidup dan kehidupan sehari-hari. .Shalat juga sebagai upaya untuk mencegah perbuatan yang tidak terpuji dan menjadi motivasi bagi anak untuk berbuat baik guna mencapai masa depan yang lebih baik.

Shalat sebagai landasan pendidikan huruf di lingkungan keluarga PASTI BISA Shalat Sebagai Landasan Pendidikan Karakter di Lingkungan Keluarga
Ilustrasi sholat (viva.co.id)

Hal tersebut disampaikan oleh Arnis, S.Pd, pemerhati dan praktisi pendidikan di forum madratsah di Kecamatan Lintau Buo.

“Jika orangtua merasa kewalahan dan kesulitan dalam membina karakter anak di rumah tangga maka yang perlu dievaluasi sebagai orangtua yaitu problem shalat si anak. Shalat menjadi landasan paling ideal dalam training huruf pada anak,” ungkap ibu dari 5 orang anak ini kepada admin matrapendidikan.com beberapa waktu lalu.

Lebih jauh sarjana Pendidikan Fisika jebolan UNP ini mengkritisi bahwa penilaian terhadap shalat anak hanya berjalan efektif jika kedua orangtua juga mendrikan shalat. “Bagaimana mungkin orangtua yang tidak shalat bakal dapat menanyakan anaknya sudah shalat apa belum?”

Ibu dari 5 anak masing-masing Restu Abdul Hafizh (Mahasiswa Teknik Perminyakan, UIR), Nadya Mayestika (Mahasiswi Fisika, Unand ), Amri Mahmud Rizaldi (Mahasiswa Teknik Elektro, Unand), Widya Iswara Putri (Siswi SMAN 3 Batusangkar) dan Muhammad Fadhlan Hakim (siswa SDN 12 Lintau Buo) ini tidak menafikan bahwa semua orangtua islam niscaya telah memahami dan mendidik anaknya shalat semenjak dini.

“Yang membedakan antara orangtua yang satu dengan yang lainnya yaitu pola dan cara mendidik anak di lingkungan keluarga. Pendidikan huruf di rumah tangga tidak dapat diterapkan dengan dokrin dan nasehat belaka. Pendidikan huruf ditanamkan dengan pola dan keteladanan kedua orangtua dan orang sampaumur lainnya di rumah tangga itu,” kata salah seorang pendidik di salah satu madratsah ini mengakhiri pembicaraan dengan admin blog matra pendidikan.

Monday, 20 June 2022

Pasti Dapat 5 Prinsip Pelatihan Osis Di Sekolah

5 Prinsip pelatihan Osis di sekolah – Pembinaan kesiswaan Osis di forum sekolah merupakan bab kegiatan pelatihan kesiswaan yang dilakukan secara terpadu. Pembinaan dilakukan menurut potensi yang dimiliki oleh siswa. Potensi siswa dimaksud yakni bakat, minat dan kreativitas.

 Pembinaan kesiswaan Osis di forum sekolah merupakan bab kegiatan pelatihan kesiswaan PASTI BISA 5 Prinsip Pembinaan Osis di Sekolah

Namun demikian prinsip pelatihan Osis berorientasi pada upaya mendukung aktivitas Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Pembinaan potensi kesiswaan di forum sekolah/madrasah dilakukan melalui OSIS/OSIM. Untuk forum madrasah, organisasi kesiswaan dikenal dengan nama OSIM (Organisasi Siswa Intra Madrasah)

Prinsip pelatihan kesiswaan didasarkan 5 prinsip, yaitu :

1.Organisasi

Osis yakni sebuah organisasi wadah daerah bergabungnya siswa di sekolah. Sebagai organisasi maka Osis mempunyai struktur secara hirarkhis. Ada pelindung,penanggung jawab, pembina, pengurus dan anggota.

Sebagai sebuah organisasi, Osis mempunyai hukum dan ketentuan yang tercakup dalam Anggaran dasar/Anggaran Rumah Tangga. Selain itu Osis juga mempunyai aktivitas kerja yang disusun berdasar tujuan dan lingkup kegiatan.

2.Kepemimpinan

Pemberdayan Osis di forum sekolah dilakukan melalui pengembangan prinsip kepemimpinan. Melalui prinsip kepemimpinan ini diperlukan akan lahir pemimpin bangsa yang berwawasan dan berkarakter.
Prinsip ini mendasari perlunya diadakan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) bagi Pengurus Osis. Namun penyelenggaraan dan kegiatan LDK diadaptasi dengan kondisi dan keperluan Osis di sekolah.

3.Karakter positif

Organisasi siswa ini menjadi ajang pengembangan huruf faktual bagi siswa. Oleh alasannya itu pengurus dan anggota pengurus yang dipilih telah memenuhi kriteria dan  syarat-syarat minimal. Pengurus Osis menjadi pioner bagi anggota Osis dan seluruh siswa dalam hal kedisiplinan. Disiplin belajar, berpakaian dan berpenampilan.

Pengurus Osis bukan mengajari anggotanya untuk menerapkan disiplin sekoalh melainkan memperlihatkan pola sebagaii bahasa untuk mengajak anggotanya mengikuti disiplin sekoalh.

4.Kebersamaan

Osis terdiri dari kumpulan siswa sebagai pengurus dan sebagai anggota. Program kerja disusun dilaksanakan menurut prinsip kebersaamaan. Artinya gerak langkah osis akan lancar dengan adanya kebersamaan.

5.Sosial

Osis yakni oragnisasi bersifat sosial. Pengurus Osis maupun anggotanya bekerja bukan digaji. Gerakan Osis merupakan gerakan sosial untuk kemaslahatan anggotanya. Gerakan ini juga bertujuan untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai sosial dalam diri siswa.
Demikian pembahasan prinsip pelatihan kesiswaan di forum sekolah berdasar potensi minat, talenta dan kreativitas siswa.

Pasti Dapat Osis Smpn 2 Lintau Buo Adakan Aktivitas Ldk

Osis smpn 2 lintau buo adakan aktivitas LDK – Osis SMPN 2 Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar akan mengadakan aktivitas LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) bagi pengurus Osis periode 2017/2018 di sekolah tersebut. Info dari panitia LDK menyebutkan bahwa aktivitas LDK tersebut akan diadakan, Sabtu, 17 Februari Mendatang.

 Kabupaten Tanah Datar akan mengadakan aktivitas LDK  PASTI BISA Osis SMPN 2 Lintau Buo Adakan Kegiatan LDK
Yuhelmi, S.Pd  (no.2 dari kanan) ketua Panitia LDK, Hasma Umneti, S.Pd.Ing (Pembina Pramuka), H. Husni Anwart,S.Pd dan Hj.Jismaini, SE (Kaur TU) (matrapendidikan.com)

Yuhelmi, S.Pd, ketua panitia pelaksana program aktivitas LDK  menyebutkan bahwa aktivitas tersebut diadakan sehari penuh dengan banyak sekali bahan menyerupai kepemimpinan, Tatib Lantas, ITC, Problem Solving dan Organisasi dan Manajemen. Sedangkan pemateri berasal dari dalam dan luar sekoalh. Pemateri dari luar didatangkan dari Angota Polsek Lintau Buo dan guru SMAN 2 Lintau Buo.

Sementara itu pemateri dari dalam antara lain Kepala SMPN 2 Lintau Buo, Pembina Passusbra dan Pembina Osis SMPN 2 Lintau Buo. Ketiak ditanya perihal pelaksanaan LDK, ketua Panitia menjelaskan bahwa aktivitas ini gres pertama kali diadakan di sekolah ini.

“Semestinya LDK bagi Osis diadakan sebelum pelantikan pengurus Osis dan paling tidak diadakan dalam waktu 2 hari. Namun aktivitas ini sebagai langkah awal untuk mempersiapkan LDK di tahun pelajaran berikutnya,” kata Yuhelmi, S.Pd

Pada kesempatan lain, Kepala SMPN 2 Lintau Buo, Fauzi, S.Pd menyambut baik inisiatif pembina Osis untuk membekali pengurus Osis dengan banyak sekali pengetahuan dan wawasan dalam aktivitas LDK.

“Kita mendukung sepenuhnya aktivitas LDK ini sehingga berkat kolaborasi panitia dan guru pembina sangat diharapkan.” ungkap Fauzi, S.Pd dalam pembukaan penyusunan RKAS beberapa waktu lalu.