Monday, 30 September 2019

Jadi Cerdik Bangkitnya Ekonomi Kaum Sarungan Bmt Ugt Sidogiri


Bangkitnya Ekonomi Kaum Sarungan. Di tengah angin kencang krisis ekonomi dan moneter yang merontokkan lembaga-lembaga keuangan yang berbasis pada ribawi, forum keuangan yang berbasis pada syariah terhindar dari krisis tersebut. Lembaga keuangan yang bersifat konvensional lebih sering menindas orang ekonomi rendah dengan memperlihatkan bunga yang cukup besar.

Dari sisi agama hal yang demikian itu sangat terang sekali bahwa hukumnya ialah riba. Berangkat dari keprihatinan terhadap ekonomi ummat yang saat itu (antara tahun 1995-1996) praktik ekonomi ribawi dalam bentuk rentener sudah menjalar ke desa-desa, termasuk ke Sidogiri, serta tercekiknya kaum lemah (dhuafa) dan kaum yang tertindas (mustad'afiin) menjadi pendorong berdirinya Koperasi BMT MMU di Sidogiri pada pertengahan tahun 1997.

Koperasi BMT MMU (Baitul Mal wa Tamwil Maslahah Mursalal lil Ummah) Sidogiri merupakan forum simpan pinjam dengan referensi bagi hasil sesuai dengan syariah yang diprakarsai oleh beberapa pencetus dan alumni Pondok Pesantren Sidogiri. Sebelum itu, Ponpes Sidogiri telah mendirikan Koperasi Pondok Pesantren Sidogiri, disingkat "Kepontren Sidogiri" semenjak tahun 1961 yang dirintis oleh K.A Sa'doellah Nawawie (Penanggung Jawab dan Ketua Pengurus Ponpes Sidogiri). Keberadaan Kepontren Sidogiri yang kemudian hari menjadi cikal bakal kebangkitan ekonomi syariah di Sidogiri. Karena itulah, Pondok Pesantren Sidogiri menerima predikat sebagai "Pesantren Wirausaha Pertama".

Sejak didirikan tahun 1997, Koperasi BMT MMU memperlihatkan kemajuan yang signifikan baik dari segi aset, penerimaan kas dan keuntungan bersihnya (SHU). Saat ini, unit pelayanannya telah berubah menjadi 86 unit yang tersebar di aneka macam daerah di Jawa Timur. Sejak 25 September 2009, alih bina Koperasi BMT MMU Sidogiri di ubah menjadi binaan Dinas Koperasi & UMKM Provinsi Jawa Timur. Kemudian, semenjak November 2013, Koperasi BMT MMU Sidogiri berganti nama menjadi Koperasi BMT Maslahah Pasuruan.

Setelah sukses menyebarkan Koperasi BMT Maslahah Pasuruan, para pengurus memprakarsai berdirinya Koperasi BMT Usaha Gabungan Terpadu (UGT) Sidogiri yang aset, omzet dan keuntungan bersihnya terus berkembang dan makin menerima kepercayaan dari masyarakat. Kini, Koperasi BMT UGT Sidogiri telah mempunyai 242 unit pelayanan yang tersebar di 10 provinsi di Indonesia menyerupai Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta Utara dan luar Jawa.

Pandangan terhadap orang sarungan yang identik dengan orang-orang pesantren dan pedesaan telah bergeser. Orang sarungan ternyata bisa bekerja cerdas dan bekerja lapang dada sehingga bisa meraih kesuksesan dalam bidang keuangan mikro syariah pada ketiga koperasi syariah di Sidogiri yang mereka dirikan. Terbukti, bahwa Koperasi BMT UGT Sidogiri menduduki peringkat puncak The Best Islamic Micro Finance versi Karim Consulting Indonesia.

Keberhasilan tersebut merupakan perwujudan visi khidmah lil mah'had wa khidmah lil ummah (pengabdian pada pesantren dan dedikasi kepada umat) dan misi untuk berkhidmat kepada masyarakat melalui jalur pendidikan, sosial dan ekonomi. Lembaga-lembaga yang berlatar belakang Pondok Pesantren Sidogiri tersebut akan diperluas untuk mewujudkan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil 'alamin).

Referensi : Syaiful Bakhri | Sukses Koperasi Syariah di Sidogiri; The Best Islamic Micro Finance | Cipta Pustaka Utama 2015

No comments:

Post a Comment