Thursday, 25 January 2018

Jadi Cendekia Cara Membantu Anak Menghadapi Pelajaran Sulit


Jika anak kita sudah masuk sekolah, tentu akan menghadapi mata pelajaran yang baru. Apakah anak kita terlihat kesulitan dalam mengikuti salah satu pelajaran di sekolah? kesulitan yang dialami buah hati pada satu pelajaran di awal sekolah ternyata sanggup berkelanjutan hingga jenjang pendidikan tinggi. Lalu, bagaimana solusinya?

Melalui buku 'Membuat Anak Rajin Belajar Itu Gampang!', psikolog Saeful Zaman dan Aundriani Libertina memperlihatkan 4 cara yang bisa dilakukan orang bau tanah biar anak tidak mengalami kendala dalam pelajaran sebagai berikut:

1. Cari Penyebab Ketidaksukaan Anak


Jangan ragu untuk mencari tahu penyebab anak tidak menyukai suatu pelajaran. Misalnya, bila anak kurang menyukai pelajaran alasannya ialah tidak memahami klarifikasi guru di awal pengajaran sehingga berlanjut kesulitan mengikuti materi. Coba gugah minat dan ketertarikan anak untuk belajar, contohnya dengan bercerita atau memakai media menyerupai gambar.

2. Evaluasi Kerja Guru


Jangan ragu untuk mengevaluasi guru yang dianggap tidak melaksanakan pengajaran dengan baik. Misalnya, guru yang menyamaratakan kemampuan semua anak di dalam kelas. Padahal di awal sekolah, tidak semua anak di kelas sudah bisa menulis atau membaca bila tingkat PAUD.

3. Kenalkan Semua Pelajaran Dengan Porsi yang Sama


Kesuksesan seorang anak memasuki dunia sekolah turut ditentukan oleh cara orang cerdik balig cukup akal yang ada di sekitar lingkungan anak dalam memperkenalkan semua pelajaran dengan porsi yang sama. Orang bau tanah jangan sekali-kali membedakan pelajaran mana yang penting dan tidak penting alasannya ialah nantinya anak hanya tertarik pada pelajaran yang dikenalnya secara intensif.

4. Hindari Memberi Label


Hindari pertolongan label pada salah satu pelajaran di sekolah. Pengalaman Bunda di masa sekolah yang mungkin kesulitan mempelajari matematika atau IPA, jangan lantas disampaikan dengan maksud membesarkan hati anak.

Hal ini akan dianggap sebagai pembenaran saat anak tidak mengerjakan kiprah mata pelajaran tersebut. Hindari juga memperlihatkan label pada anak, menyerupai "tidak hebat matematika" atau "hanya berbakat pada pelajaran sosial".

No comments:

Post a Comment