Wednesday, 24 January 2018
Jadi Bakir Jangan Bersedih, Ketahuilah, Rela Ialah Kunci Menjadi Kaya
Kaya disini bukan bergelimang akan harta, tetapi citra bahwa orang yang rela yaitu orang yang paling kaya hati. Kekayaan hati itu tidak akan habis hingga kematian manusia. Penyair dan andal filsafat sudah banyak menerjemahkan topik ini dalm karya-karyanya. Mereka berupaya menyadarkan banyak orang wacana keampuhan perilaku rela tersebut.
Aidh al-Qarni menyebutkan bahwa sebelumnya, hal ini banyak dijelaskan; yakni beberapa makna dan faidah dari kerelaan hati seseorang dalam mendapatkan setiap kontribusi atau ketentuan Allah. Namun, ia akan membahasnya secara lebih panjang lebar untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik. Singkatnya, makna perilaku ini yaitu bahwa Anda harus rela hati dan puas dengan setiap kontribusi Allah; baik itu yang berupa raga, harga, anak, kawasan tinggal ataupun talenta kemampuan. Dan, makna inilah yang tersirat dari ayat al-Qur’an berikut:
"Sebab itu, berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kau termasuk orang-orang yang bersyukur" (QS. Al-A’raf : 144)
Qarni menyebutkan bahwa sebagian besar ulama salafus salih dan generasi awal; umat ini yaitu orang-orang yang secara bahan termasuk fakir miskin. Mereka tidak mempunyai harta yang berlimpah, rumah yang megah, kendaraan yang bagus, dan juga pengawal pribadi. Meski demikian, mereka ternyata bisa menciptakan kehidupan ini justru lebih bermakna serta menciptakan diri mereka dan masyarakatnya lebih bahagia. Yang demikian itu, yaitu alasannya yaitu mereka senantiasa memanfaatkan setiap kontribusi Allah di jalan yang benar.
Menurut Qarni, umur, waktu, dan kemampuan atau keterampilan mereka menjadi penuh berkah. Kebalikan dari kelompok insan yang diberkahi ini yaitu mereka yang dikarunia Allah dengan kekayaan yang meruah, anak yang banyak dan nikmat yang berlimpah. Tetapi semua itu justru menimbulkan diri mereka senantiasa merasa oenuh penderitaan, kecemasan dan kegelisahan. Adapun penyebabnya, tak lain yaitu alasannya yaitu mereka telah menyimpang dari fitrah dan tuntunan hidup yang benar. Ini menjadi bukti konkret bahwa segala sesuatu (kekayaan, anak, pangkat, jabatan, kehormatan, dan lain sebagainya) yaitu bukan segala-galanya.
Qarni menegtaskan betapa banyak sarjana atau doktor yang tidak sanggup menawarkan kontribusi, pemikiran, dan efek cukup bagi masyarakatnya. Namun sebaliknya; tak sedikit duduk perkara insan dengan ilmu dan kemampuannya yang sangat terbatas justru bisa membangun sungai yang senantiasa mengalirkan manfaat kebaikan, dan kemakmuran bagi sesama manusia. Jika Anda ingin bahagia, maka terimalah dengan rela hati bentuk perawakan badan yang diciptakan Allah untuk Anda, apapun kondisi keluarga Anda, bagaimanapun bunyi Anda, menyerupai apapun kemampuan daya tangkap dan pemahaman Anda, serta seberapapun penghasilan Anda.
Jelaslah apa yang dikemukakan diatas wahai muslimah, bahwa rela akan membawa kita pada kekayaan hati yang tidak sanggup diukur besarnya. Sebagai muslimah kita harus menanamkan perilaku rela dan mengamalkan setiap hari dalam kehidupan sehari-hari dan kehidupan beragama kita.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment