Showing posts sorted by date for query metode-pembelajaran-student-facilitator. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query metode-pembelajaran-student-facilitator. Sort by relevance Show all posts

Tuesday, 1 October 2019

Jadi Arif Metode Pembelajaran Student Facilitator And Explaining


Pengertian Metode Pembelajaran Student Facilitator and Explaining. Makna dasar dari model pembelajaran ini dalam proses mencar ilmu mengajar yakni menyajikan atau mendemonstrasikan materi didepan penerima didik kemudian memperlihatkan kesempatan kepada penerima didik untuk menjelaskan kepada teman-temannya. Jadi, Model Student Facilitator and Explaining yakni rangkai penyajian materi didik yang diawali dengan menjelaskannya dengan didemonstrasikan, kemudian diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kembali kepada rekan-rekannya dan diakhiri dengan penyampaian semua materi kepada siswa.

Model Student Facilitator and Explaining dilakukan dengan cara penguasaan siswa terhadap bahan-bahan pembelajaran melalui imajinasi dan penghayatan yang dilakukan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan yang dilakukan siswa dengan memerankan sebagai tokoh baik pada benda hidup atau benda mati. Model ini sanggup dilakukan secara individu atupun secara kelompok. Oleh karenanya, model ini sanggup meningkatkan motivasi belajar, antusias, keaktifan dan rasa bahagia dalam mencar ilmu siswa.

Manfaat Metode Pembelajaran Student Facilitator and Explaining


Pada pembelajaran memakai metode Student Facilitator and Explaining bermanfaat bahwa untuk memperbanyak pengalaman serta meningkatkan motivasi mencar ilmu yang mempengaruhi keaktifan mencar ilmu siswa yaitu dengan memakai model pembelajaran Student facilitator and explaining. Dengan memakai metode pembelajaran ini sanggup meningkatkan antusias, motivasi, keaktifan dan rasa bahagia siswa sanggup terjadi. Sehingga sangat cocok di pilih guru untuk dipakai pada pembelajaran matematika.

Langkah-langkah Metode Student Facilitator and Explaining (SFAE)


  1. Guru memberikan kompetensi yang ingin dicapai
  2. Guru mendemonstrasikan / menyajikan garis-garis besar materi pembelajaran
  3. Guru membagi siswa membentuk kelompok dengan sobat sebangkunya
  4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya, contohnya melalui skema / peta konsep. Hal ini bisa dilakukan secara bergiliran
  5. Guru menyimpulkan wangsit / pendapat dari siswa
  6. Guru membuktikan semua materi yang disajikan ketika ini
  7. Penutup. (Suprijono, 2009:128)

D. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining

  1. Kelebihan
    • Materi yang disampaikan lebih terang dan konkrit
    • Dapat meningkatkan daya serap siswa alasannya yakni pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi
    • Melatih siswa untuk menjadi guru, alasannya yakni siswa diberikan kesempatan untuk mengulangi klarifikasi guru yang telah beliau dengar
    • Memacu motivasi siswa untuk menjadi yang terbaik dalam menjelaskan materi ajar.
    • Mengetahui kemampuan siswa dalam memberikan wangsit atau gagasan.
  2. Kelemahan
    • Siswa yang aib tidak mau mendemonstrasikan apa yang diperintahkan oleh guru kepadanya atau banyak siswa yang kurang aktif.
    • Tidak semua siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk melakukannya (menjelaskan kembali kepada teman-temannya alasannya yakni keterbatasan waktu pembelajaran)
    • Adanya pendapat yang sama sehingga hanya sebagian saja yang terampil
    • Tidak gampang bagi siswa untuk menciptakan peta konsep atau membuktikan materi didik secara ringkas
  3. Cara Mengatasi Kelemahan Metode Student Facilitator and Explaining
    • Merencanakan proses pembelajaran sebaik mungkin serta memperhatikan alokasi waktu dan pembagian waktu pada tiap fasenya
    • Memilih materi yang cocok sesuai dengan langkah-langkah metode student facilitator and explaining
    • Guru membuktikan terlebih dahulu materi yang akan didemontrasikan secara singkat dan terang disertai dengan aplikasinya.
    • Ketika diskusi berlangsung guru menghampiri tiap-tiap kelompok untuk mengontrol hasil diskusi siswa. Sehingga nantinya siswa bisa bertanya kepada guru jikalau ada yang tidak dimengerti.

Referensi :
/search?q=model-pembelajaran-student-facilitator_30
Strategi pembelajaran matematika kontemporer. Malang: Jica. 2003

Jadi Cerdik Kenapa Matematika Kurang Diminati Siswa?


Menurut beberapa pakar, berguru itu berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laris atau jawaban yang disebabkan oleh pengalaman. Siswa ialah penentu terjadinya proses belajar. Dalam berguru mengajar peranan guru sangat dibutuhkan. Guru bertindak sebagai pengajar yang berusaha menunjukkan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan siswa ulet mengumpulkan atau menerimanya. Siswa membangun sendiri pengetahuannya dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan dan alami. Karena hasil berguru dipengaruhui oleh pengalaman siswa dengan dunia fisik dan lingkungan. Subjek berguru juga mencari sendiri makna dari sesuatu yang mereka pelajari.

Jadi, proses mengajar bukanlah acara memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa, tetapi suatu acara yang memungkinkan siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuannya. Mengajar ialah bentuk partisipasi dengan siswa dalam membentuk pengetahuan, dan menciptakan makna, mencari kejelasan dan menetukan putusan atau pertimbangan. Karena itu guru dalam hal ini berperan sebagai perantara dan fasilitator untuk membantu optimalisasi berguru siswa.

Matematika merupakan ilmu perihal bagaimana memilih ukuran-ukuran, bentuk-bentuk, struktur-struktur, pola maupun lingkungan objek-objek maupun fenomena di alam semesta, serta kebijaksanaan sehat logis yang pengembangannya menurut pola pikir deduktif. Dengan kata lain, matematika ialah ilmu perihal segala sesuatu yang terkait dengan pengukuran (termasuk kalkulasi), bentuk-bentuk, pola-pola, dan struktur-struktur, serta kebijaksanaan sehat logis yang dikembangkan secara deduktif.

Dalam berguru matematika, para siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman perihal sifat-sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari sekumpulan objek (abstraksi). Dengan pengamatan terhadap contoh-contoh diharapkan siswa bisa menangkap pengertian suatu konsep selanjutnya dengan abstraksi ini, siswa dilatih untuk menciptakan perkiraan, terkaan, atau kecenderungan menurut kepada pengalaman atau pengetahuan yang dikembangkan melalui contoh-contoh khusus (generalisasi). Di dalam proses penalarannya dikembangkan pola pikir induktif maupun deduktif. Namun tentu kesemuanya itu harus diubahsuaikan dengan perkembangan kemampuan siswa, sehingga pada risikonya akan sangat membantu kelancaran proses pembelajaran matematika di sekolah.

Melihat kenyataan ketika ini di sekian banyak sekolah, proses acara berguru mengajar di kelas terutama pelajaran matematika responnya kurang baik. Banyak siswa pada umumnya tidak menyukai pelajaran matematika. Mereka beranggapan bahwa pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sangat sulit dan membosankan. Hal itu terjadi, Karena guru di sekolah masih menerapkan metode ceramah, yang banyak menuntut keaktifan guru dari pada siswa, sehingga menciptakan siswa pasif dan bosan dalam mengikuti pembelajaran matematika. Hal ini berdampak pada rendahnya hasil berguru dan pemahaman siswa.

Untuk mencapai hasil berguru yang optimal diharapkan keaktifan siswa. Jadi, diharapkan metode pembelajaran secara khusus melibatkan siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran student facilitator and explaining (SFaE) merupakan metode pembelajaran dimana siswa mempresentasikan wangsit / pendapat kepada siswa lainnya. Metode pembelajaran ini efektif melatih siswa berbicara untuk memberikan wangsit / gagasan atau pendapatnya sendiri, sanggup mengeluarkan ide-ide yang ada di fikirannya sehingga lebih gampang memahami materi. Metode pembelajaran ini akan relevan apabila siswa secara aktif ikut serta dalam merancang materi pembelajaran yang akan diperesentasikan.

Materi Statistika merupakan salah satu materi dalam pembelajaran matematika kelas XI SMA. Dalam penggalan statistika ini dibahas perihal membaca dan menyajikan data, ukuran pemusatan data, ukuran letak dan penyebaran data. Sekilas materi tersebut tampaknya mudah, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak siswa yang merasa kesulitan. Oleh lantaran itu dibutuhkan keaktifan siswa untuk mengatasi kesulitan tersebut. Melalui dirinya sendiri dan kelompoknya, sehingga siswa lebih gampang memahami dan diharapkan hasil berguru siswa menjadi meningkat. (Syarifatul Laily)

Referensi : Buku Panduan Pendidik Matematika Untuk SMA/MA Kelas XI | Intan Pariwara 2010

Monday, 30 September 2019

Jadi Bakir Skripsi Student Facilitator And Explaining


Skripsi Student Facilitator and Explaining. Skripsi perbandingan hasil berguru siswa yang diajar dengan memakai metode pembelajaran student facilitator and explaining (SFAE) dengan metode ceramah pada bahan pokok bahasan statistika.

Cuplikan. Matematika merupakan ilmu wacana bagaimana memilih ukuran-ukuran, bentuk-bentuk, struktur-struktur, pola maupun lingkungan objek-objek maupun fenomena di alam semesta, serta pikiran sehat logis yang pengembangannya menurut pola pikir deduktif. Dengan kata lain, matematika yaitu ilmu wacana segala sesuatu yang terkait dengan pengukuran (termasuk kalkulasi), bentuk-bentuk, pola-pola, dan struktur-struktur, serta pikiran sehat logis yang dikembangkan secara deduktif (Arifin, 2010:10-11).

Dalam berguru matematika, para siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman wacana sifat-sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari sekumpulan objek (abstraksi). Dengan pengamatan terhadap contoh-contoh diharapkan siswa bisa menangkap pengertian suatu konsep selanjutnya dengan abstraksi ini, siswa dilatih untuk menciptakan perkiraan, terkaan, atau kecenderungan menurut kepada pengalaman atau pengetahuan yang dikembangkan melalui contoh-contoh khusus (generalisasi).

Di dalam proses penalarannya dikembangkan pola pikir induktif maupun deduktif. Namun tentu kesemuanya itu harus diadaptasi dengan perkembangan kemampuan siswa, sehingga pada jadinya akan sangat membantu kelancaran proses pembelajaran matematika di sekolah (Suherman, 2003: 57).

Untuk mencapai hasil berguru yang optimal diharapkan keaktifan siswa. Jadi, diharapkan metode  pembelajaran secara khusus melibatkan siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran student facilitator and explaining (SFaE) merupakan metode pembelajaran dimana siswa mempresentasikan wangsit / pendapat kepada siswa lainnya.

Metode pembelajaran ini efektif melatih siswa berbicara untuk memberikan wangsit / gagasan atau pendapatnya sendiri, sanggup mengeluarkan ide-ide yang ada di fikirannya sehingga lebih gampang memahami materi. Metode pembelajaran ini akan relevan apabila siswa secara aktif ikut serta dalam merancang bahan pembelajaran yang akan diperesentasikan.

Skripsi Student Facilitator and Explaining

Semoga bisa membantu dan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Amin...

Sunday, 11 August 2019

Jadi Terpelajar 40 Model Pembelajaran Lengkap Menarik Dan Kreatif Format Pdf


Jika anda seorang guru, tentu akan melakaukan segala macam cara untuk memotivasi siswa dalam berguru dengan memakai banyak sekali metode atau model pembelajaran. Sahabat tinggal pilih salah satu, model apa yang cocok untuk diterapkan di sekolah, baik itu SD MI, Mts SMP, Sekolah Menengan Atas MA, dan lainnya yang sederajat.

Namun untuk tingkat PAUD RA Taman Kanak-kanak maupun KB, silahkan simak artikel Kumpulan perangkat dan metode berguru PAUD Taman Kanak-kanak RA. Atau anda dapat pribadi menuju ke halaman khusus PAUD ini.

40 Model Pembelajaran Lengkap Menarik dan Kreatif Format PDF ini sebagai berikut:


Examples Non Examples, Numbered Heads Together, Cooperative Script, Kepala Bernomor Struktur, Student Teams Achievement – Divisions (STAD), Jigsaw, Problem Based Indtroduction (PBI), Artikulasi, Mind Mapping, Make a Match, Pair and Share (Frank Lyman, 1985), Debate, Role Playing, Group Investigation (Sharan, 1992), Talking Stick, Bertukar Pasangan, Snowball Throwing, Student Facilitator and Explaining, Course Review Horay, Demonstration, Mind Mapping, Picture and Picture, Explicit Instruction, Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC), Inside-Outside-Circle (Lingkaran Kecil-Lingkaran Besar), Tebak Kata, Tari Bambu, Koperatif (CL, Cooperative Learning), Kontekstual (CTL, Contextual Teaching and Learning), Realistik (RME, Realistic Mathematics Education), SAVI, TGT (Teams Games Tournament), Word Square, Scramble, Take and Give, Concept Sentence, Complete Sentence, Time Token, Keliling Kelompok, Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray)

Demikian artikel dari ihwal 40 Model Pembelajaran Lengkap Menarik dan Kreatif yang dibentuk dalam bentuk Format PDF yang dapat anda download pada link berikut ini:

40 Model Pembelajaran Lengkap Menarik dan Kreatif Format PDF

Semoga dapat membantu dan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Amin...

Thursday, 31 January 2019

Jadi Berakal Berikut 34 Model Pembelajaran Efektif Dan Langkah-Langkahnya


Setelah sebelumnya saya menciptakan postingan ihwal Jenis Model Pembelajaran, sekarang saya akan sedikit mengulas ihwal langkah-langkah teknis pelakasanaan dari 34 model pembelajaran yang efektif di jejang madrasah aliyah (MA) atau yang sederajat.

34 model pembelajaran efektif tersebut adalah: Examples non examples, Picture and picture, Numbered heads together, Cooperative script, Kepala bernomor struktur, Student teams-achievement divisions (stad), Jigsaw (model tim ahli), Problem based introductuon (pbi), Artikulasi, Mind mapping, Make - a match, Think pair and share, Debate, Role playing, Group investigation, Talking stik, Snowball throwing, Student facilitator and explaining, Course review horay, Demonstration, Explicit intruction, Cooperative integrated reading and composition (circ), Inside-outside-circle, Tebak kata, Word square, Scramble, Take and give, Conseptsentense, Complette sentense, Time token, Pair cheks spencer, Keliling kelompok, Tari bambu

Nah dari 34 model pembelajaran efektif tersebut, berikut ini detail langkah-langkah pelaksanaannya pada masing-masing model.

1. EXAMPLES NON EXAMPLES


CONTOH DAPAT DARI KASUS/GAMBAR YANG RELEVAN DENGAN KD

Langkah-langkah :

  1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
  2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP
  3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar
  4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
  5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
  6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
  7. Kesimpulan

2. PICTURE AND PICTURE


Langkah-langkah :

  1. Guru memberikan kompetensi yang ingin dicapai
  2. Menyajikan materi sebagai pengantar
  3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
  4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
  5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
  6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
  7. Kesimpulan/rangkuman

3. NUMBERED HEADS TOGETHER


Langkah-langkah :

  1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok menerima nomor
  2. Guru memperlihatkan kiprah dan masing-masing kelompok mengerjakannya
  3. Kelompok mendiskusikan balasan yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok sanggup mengerjakannya/mengetahui jawabannya
  4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka
  5. Tanggapan dari sobat yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
  6. Kesimpulan

4. COOPERATIVE SCRIPT


Skrip kooperatif :
metode mencar ilmu dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara ekspresi mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari

Langkah-langkah :

  1. Guru membagi siswa untuk berpasangan
  2. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan menciptakan ringkasan
  3. Guru dan siswa memutuskan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
  4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar :
    • Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
    • Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya
  5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan menyerupai diatas.
  6. Kesimpulan Siswa gotong royong dengan Guru
  7. Penutup

5. KEPALA BERNOMOR STRUKTUR


(MODIFIKASI DARI NUMBER HEADS)

Langkah-langkah :

  1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok menerima nomor
  2. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomorkan terhadap kiprah yang berangkai. Misalnya : siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya
  3. Jika perlu, guru bisa menyuruh kolaborasi antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan kiprah yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kolaborasi mereka
  4. Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain
  5. Kesimpulan

6. STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)


TIM SISWA KELOMPOK PRESTASI (SLAVIN, 1995)

Langkah-langkah :

  1. Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran berdasarkan prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
  2. Guru menyajikan pelajaran
  3. Guru memberi kiprah kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya tahu menjelaskan pada anggota lainnya hingga semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
  4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada ketika menjawab kuis dilarang saling membantu
  5. Memberi evaluasi
  6. Kesimpulan

7. JIGSAW (MODEL TIM AHLI)


(ARONSON, BLANEY, STEPHEN, SIKES, AND SNAPP, 1978)

Langkah-langkah :

  1. Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim
  2. Tiap orang dalam tim diberi penggalan materi yang berbeda
  3. Tiap orang dalam tim diberi penggalan materi yang ditugaskan
  4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub penggalan yang sama bertemu dalam kelompok gres (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub penggalan mereka
  5. Setelah selesai diskusi sebagai tim jago tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar sobat satu tim mereka ihwal sub penggalan yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
  6. Tiap tim jago mempresentasikan hasil diskusi
  7. Guru memberi evaluasi
  8. Penutup

8. PROBLEM BASED INTRODUCTUON (PBI)


(PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH)
Langkah-langkah :

  1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam kegiatan pemecahan dilema yang dipilih.
  2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan kiprah mencar ilmu yang berafiliasi dengan dilema tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
  3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan klarifikasi dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
  4. Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai menyerupai laporan dan membantu mereka menyebarkan kiprah dengan temannya
  5. Guru membantu siswa untuk melaksanakan refleksi atau penilaian terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan

9. ARTIKULASI


Langkah-langkah :

  1. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
  2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
  3. Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang
  4. Suruhlan seorang dari pasangan itu menceritakan materi yang gres diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil menciptakan catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya
  5. Suruh siswa secara bergiliran/diacak memberikan hasil wawancaranya dengan sobat pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah memberikan hasil wawancaranya
  6. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa
  7. Kesimpulan/penutup

10. MIND MAPPING


Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban

Langkah-langkah :

  1. Guru memberikan kompetensi yang ingin dicapai
  2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa/sebaiknya permasalahan yang memiliki alternatif jawaban
  3. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
  4. Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif balasan hasil diskusi
  5. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
  6. Dari data-data di papan siswa diminta menciptakan kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru

11. MAKE - A MATCH


(MENCARI PASANGAN) (Lorna Curran, 1994)
Langkah-langkah :

  1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu penggalan kartu soal dan penggalan lainnya kartu jawaban
  2. Setiap siswa menerima satu buah kartu
  3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
  4. Setiap siswa mencari pasangan yang memiliki kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)
  5. Setiap siswa yang sanggup mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
  6. Setelah satu babak kartu dikocok lagi biar tiap siswa menerima kartu yang berbeda dari sebelumnya
  7. Demikian seterusnya
  8. Kesimpulan/penutup

12. THINK PAIR AND SHARE


(FRANK LYMAN, 1985)
Langkah-langkah :

  1. Guru memberikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
  2. Siswa diminta untuk berfikir ihwal materi/permasalahan yang disampaikan guru
  3. Siswa diminta berpasangan dengan sobat sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing
  4. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
  5. Berawal dari kegiatan tersebutmengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diuangkapkan para siswa
  6. Guru memberi kesimpulan
  7. Penutup

13. DEBATE


Langkah-langkah :

  1. Guru membagi 2 kelompok akseptor debat yang satu pro dan yg lainnya kontra
  2. Guru memperlihatkan kiprah untuk membaca materiyang akan didebatkan oleh kedua kelompok diatas
  3. Setelah selesai membaca materi. Guru menunjuk salah satu anggotanya kelompok pro untuk berbicara ketika itu ditanggapi atau dibalas oleh kelompok kontra demikian seterusnya hingga sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
  4. Sementara siswa memberikan gagasannya guru menulis guru menulis inti/ide-ide dari setiap pembicaraan di papan tulis. Sampai sejumlah inspirasi yang diharapkan guru terpenuhi
  5. Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap
  6. Dari data-data di papan tersebut, guru mengajak siswa menciptakan kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai

14. ROLE PLAYING


Langkah-langkah :

  1. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
  2. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua hari sebelum kbm
  3. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
  4. Memberikan klarifikasi ihwal kompetensi yang ingin dicapai
  5. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan
  6. Masing-masing siswa duduk di kelompoknya, masing-masing sambil memperhatikan mengamati skenario yang sedang diperagakan
  7. Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas sebagai lembar kerja untuk membahas
  8. Masing-masing kelompok memberikan hasil kesimpulannya
  9. Guru memperlihatkan kesimpulan secara umum
  10. Evaluasi
  11. Penutup

15. GROUP INVESTIGATION


(SHARAN, 1992)
Langkah-langkah :

  1. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
  2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan kiprah kelompok
  3. Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi kiprah sehingga satu kelompok menerima kiprah satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain
  4. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi penemuan
  5. Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua memberikan hasil pembahasan kelompok
  6. Guru memperlihatkan klarifikasi singkat sekaligus memberi kesimpulan
  7. Evaluasi
  8. Penutup

16. TALKING STIK


Langkah-langkah :

  1. Guru menyiapkan sebuah tongkat
  2. Guru memberikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memperlihatkan kesempatan kepada siswa untuk untuk membaca dan mempelajari materi pada pegangannya/paketnya
  3. Setelah selesai membaca buku dan mempelajarinya mempersilahkan siswa untuk menutup bukunya
  4. Guru mengambil tongkat dan memperlihatkan kepada siswa, sesudah itu guru memperlihatkan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya hingga sebagian besar siswa menerima penggalan untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru
  5. Guru memperlihatkan kesimpulan
  6. Evaluasi
  7. Penutup

17. SNOWBALL THROWING


Langkah-langkah :

  1. Guru memberikan materi yang akan disajikan
  2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memperlihatkan klarifikasi ihwal materi
  3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
  4. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
  5. Kemudian kertas tersebut dibentuk menyerupai bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit
  6. Setelah siswa sanggup satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian
  7. Evaluasi
  8. Penutup

18. STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING


Siswa/peserta mempresentasikan ide/pendapat pada rekan akseptor lainnya

Langkah-langkah :

  1. Guru memberikan kompetensi yang ingin dicapai
  2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
  3. Memberikan kesempatan siswa/peserta untuk menjelaskan kepada akseptor untuk menjelaskan kepada akseptor lainnya baik melalui bagan/peta konsep maupun yang lainnya
  4. Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa
  5. Guru mengambarkan semua materi yang disajikan ketika itu
  6. Penutup

19. COURSE REVIEW HORAY


Langkah-langkah :

  1. Guru memberikan kompetensi yang ingin dicapai
  2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
  3. Memberikan kesempatan siswa tanya jawab
  4. Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh menciptakan kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan seler masing-masing siswa
  5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis balasan di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan pribadi didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar () dan salan diisi tanda silang (x)
  6. Siswa yang sudah menerima tanda  vertikal atau horisontal, atau diagonal harus berteriak horay … atau yel-yel lainnya
  7. Nilai siswa dihitung dari balasan benar jumlah horay yang diperoleh
  8. Penutup

20. DEMONSTRATION


(Khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan contohnya Gussen)

Langkah-langkah :

  1. Guru memberikan TPK
  2. Guru menyajikan citra sekilas materi yang akan dismpaikan
  3. Siapkan materi atau alat yang diperlukan
  4. Menunjukan salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan
  5. Seluruh siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisa
  6. Tiap siswa atau kelompok mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa didemontrasikan
  7. Guru menciptakan kesimpulan

21. EXPLICIT INTRUCTION


(PENGAJARAN LANGSUNG)
(ROSENSHINA & STEVENS, 1986)

Pembelajaran pribadi khusus dirancang untuk mengembangkan mencar ilmu siswa ihwal pengetahuan proseduran dan pengetahuan deklaratif yang sanggup diajarkan dengan pola selangkah demi selangklah

Langkah-langkah :

  1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
  2. Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan
  3. Membimbing pelatihan
  4. Mengecek pemahaman dan memperlihatkan umpan balik
  5. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan

22. COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)


KOOPERATIF TERPADU MEMBACA DAN MENULIS
(STEVEN & SLAVIN, 1995)

Langkah-langkah :

  1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen
  2. Guru memperlihatkan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
  3. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan inspirasi pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas
  4. Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
  5. Guru menciptakan kesimpulan bersama
  6. Penutup

23. INSIDE-OUTSIDE-CIRCLE


(LINGKARAN KECIL-LINGKARAN BESAR)
OLEH SPENCER KAGAN
“Siswa saling membagi informasi pada ketika yang bersamaan, dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur”

Langkah-langkah :

  1. Separuh kelas bangkit membentuk bulat kecil dan menghadap keluar
  2. Separuh kelas lainnya membentuk bulat di luar bulat pertama, menghadap ke dalam
  3. Dua siswa yang berpasangan dari bulat kecil dan besar menyebarkan informasi. Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan
  4. Kemudian siswa berada di bulat kecil membisu di tempat, sementara siswa yang berada di bulat besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam.
  5. Sekarang giliran siswa berada di bulat besar yang membagi informasi. Demikian seterusnya

24. TEBAK KATA


MEDIA :

Buat kartu ukuran 10X10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata lainnya yang mengarah pada balasan (istilah) pada kartu yang ingin ditebak.
Buat kartu ukuran 5X2 cm untuk menulis kata-kata atau istilah yang mau ditebak (kartu ini nanti dilipat dan ditempel pada dahi atau diselipkan ditelinga.


Langkah-langkah :

  1. Jelaskan TPK atau materi ± 45 menit
  2. Suruhlah siswa bangkit didepan kelas dan berpasangan
  3. Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 10x10 cm yang nanti dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi kartu yang berukuran 5x2 cm yang isinya dilarang dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan ditelinga.
  4. Sementara siswa membawa kartu 10x10 cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10x10 cm. balasan sempurna bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi atau telinga.
  5. Apabila jawabannya sempurna (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum sempurna pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan pribadi memberi jawabannya.
  6. Dan seterusnya

CONTOH KARTU
Perusahaan ini tanggung-jawabnya tidak terbatas
Dimiliki oleh 1 orang
Struktur organisasinya tidak resmi
Bila untung dimiliki,diambil sendiri
NAH … SIAPA … AKU ?

JAWABNYA : PERUSAHAAN PERSEORANGAN


Tugas :

  1. Buatlah sekurang-kurangnya lima kalimat berdasarkan pendapatmu sendiri. Secara ringkas harus mencangkup paling sedikit 4 kata dari daftar diatas dan setiap kata sanggup digunakan berulang-ulang
  2. Kerja kelompok
  3. Diskusikanlah kalimat-kalimat anda apabila kalimat anda sudah benar
  4. Hasil diskusi kelompok. Didiskusikan kembali untuk mendapatkan Kesimpulan

25. WORD SQUARE


MEDIA :
Buat kotak sesuai
Buat soal sesuai TPK

Langkah-langkah :

  1. Sampaikan materi sesuai TPK
  2. Bagikan lembaran kegiatan sesuai contoh
  3. Siswa disuruh menjawab soal kemudian mengarsir abjad dalam kotak sesuai jawaban
  4. Berikan poin setiap balasan dalam kotak


CONTOH SOAL
Sebelum mengenal uang orang melaksanakan pertukaran dengan cara …….
……. Digunakan sebagai alat pembayaran yang sah
Uang ……. Saat ini banyak di palsukan
Nilai materi pembuatan uang disebut …….
Kemampuan uang untuk ditukar dengan sejumlah barang atau jasa disebut nilai …….
Nilai perbandingan uang dalam negara dengan mata uang abnormal disebut …….
Nilai yang tertulis pada mata uang disebut nilai …….
Dorongan seseorang menyimpan uang untuk keperluan jual beli disebut motif …….
Perintah tertulis dari seseorang yang memiliki rekening ke bank untuk membayar sejumlah uang disebut …….

26. SCRAMBLE


MEDIA :
Buatlah pertanyaan yang sesuai dengan TPK
Buat balasan yang diacak hurufnya

Langkah-langkah :

  1. Guru menyajikan materi sesuai TPK
  2. Membagikan lembar kerja sesuai contoh


27. TAKE AND GIVE


MEDIA :
Kartu ukuran ± 10x15 cm sejumlah akseptor tiap kartu berisi sub materi (yang berbeda dengan kartu yang lainnya, materi sesuai dengan TPK
Kartu teladan sejumlah siswa
CONTOH Kartu :


Langkah-langkah :

  1. Siapkan kelas sebagaimana mestinya
  2. Jelaskan materi sesuai TPK
  3. Untuk memantapkan penguasaan akseptor tiap siswa diberi masing-masing satu kartu untuk dipelajari (dihapal) lebih kurang 5 menit
  4. Semua siswa disuruh bangkit dan mencari pasangan untuk saling menginformasi. Tiap siswa harus mencatat nama pasangannya pada kartu contoh
  5. Demikian seterusnya hingga tiap akseptor sanggup saling memberi dan mendapatkan materi masing-masing (take and give)
  6. Untuk mengevaluasi keberhasilan berikan berikan siswa pertanyaan yang tak sesuai dengan kartunya (kartu orang lain)
  7. Strategi ini sanggup dimodifikasi sesuai keadaan
  8. Kesimpulan

28. CONSEPTSENTENSE


Langkah-langkah :

  1. Guru memberikan kompentensi yang ingin dicapai
  2. Guru menyajikan materi secukupnya
  3. Guru membentuk kelompok yang anggotanya ± 4 orang secara heterogen
  4. Menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi yang disajikan
  5. Tiap kelompok disuruh menciptakan beberapa kalimat dengan memakai minimal 4 kata kunci setiap kalimat
  6. Hasil diskusi kelompok. Didiskusikan lagi secara pleno yang dipandu Guru
  7. Kesimpulan

29. COMPLETTE SENTENSE


Media :
Siapkan blangko isian berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap

Langkah-langkah :

  1. Guru memberikan yang ingin dicapai
  2. Menyampaikan materi secukupnya atau akseptor disuruh membacakan buku atau model dengan waktu secukupnya
  3. Bentuk kelompok 2 atau 3 orang secara heterogen
  4. Bagikan lembar kerja berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap (lihat contoh)
  5. Peserta diharap berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci balasan yang tersedia
  6. Bicarakan gotong royong anggota kelompok
  7. Setelah balasan benar yang salah diperbaiki. Tiap akseptor disuruh membaca berulang-ulang hingga mengerti atau hapal
  8. Kesimpulan

30. TIME TOKEN


Struktur yang sanggup digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial, untuk menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau siswa membisu sama sekali

Langkah-langkah :

  1. Kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi (cooperative learning / CL)
  2. Tiap siswa diberi kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik. Tiap siswa diberi sejumlah nilai sesuai waktu keadaan
  3. Bila telah selesai bicara kopon yang dipegang siswa diserahkan. Setiap bebicara satu kupon
  4. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Yang masih pegang kupon harus bicara hingga kuponnya habis
  5. Dan seterusnya

31. PAIR CHEKS SPENCER


APA YANG DILAKUKAN?

BEKERJA BERPASANGAN
Bentuk tim dalam pasangan-pasangan dua siswa dalam pasangan itu mengerjakan soal yang pas lantaran semua itu akan membantu melatih
PELATIH MENGECEK
Apabila patner benar instruktur memberi kupon
BERTUKAR PERAN
Seluruh patner bertukar kiprah dan mengurangi langkah 1 – 3
PASANGAN MENGECEK
Seluruh pasangan tim kembali bersama dan membandingkan jawaban
PENEGASAN GURU
Guru mengarahkan balasan /ide sesuai konsep

32. KELILING KELOMPOK


Maksudnya biar masing-masing anggota kelompok menerima kesempatan untuk memperlihatkan bantuan mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota lainnya

Caranya………….?

  1. Salah satu siswa dalam masing-masing kelompok menilai dengan memperlihatkan pandangan dan pemikirannya mengenai kiprah yang sedang mereka kerjakan
  2. Siswa berikutnya juga ikut memperlihatkan kontribusinya
  3. Demikian seterusnya giliran bicara bisa dilaksanakan arah perputaran jarum jam atau dari kiri ke kanan

33. TARI BAMBU


Agar siswa saling menyebarkan informasi pada ketika yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dalam waktu singkat secara teratur seni administrasi ini cocok untuk materi yang membutuhkan pertukaran pengalaman pikiran dan onformasi antar siswa

Caranya?

  1. Separuh kelas atau seperempat kalau jumlah siswa terlalu banyak bangkit berjajar . Jika ada cukup ruang mereka bisa berjajar di depan kelas. Kemungkinan lain yakni siswa berjajar di sela-sela deretan bangku. Cara yang kedua ini akan memudahkan pembentukan kelompok lantaran diharapkan waktu relatif singkat.
  2. Separuh kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran yang pertama
  3. Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran menyebarkan sinformasi.
  4. Kemudian satu atau dua siswa yang bangkit di ujung salah satu jajaran pindah ke ujung lainnya di jajarannya. Jajaran ini kemudian bergeser. Dengan cara ini masing-masing siswa menerima pasangan yang gres untuk berbagi. Pergeseran bisa dilakukan terus sesuai dengan kebutuhan

34. DUA TINGGAL DUA TAMU


(TWO STAY TWO STRAY)
SPENCER KAGAN 1992

MEMBERI KESEMPATAN KEPADA KELOMPOK UNTUK MEMBAGIKAN HASIL DAN INFORMASI DENGAN KELOMPOK LAINNYA.

Caranya :

  1. Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat menyerupai biasa
  2. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing bertamu kedua kelompok yang lain
  3. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka
  4. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain
  5. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka

Download 34 Model Pembelajaran Efektif dan Langkah-Langkahnya Format PowerPoint Untuk Presentasi



Selengkapnya bisa anda download pada link berikut ini:
34 Model Pembelajaran Efektif

Demikian dari saya, semoga bermanfaat...