Showing posts sorted by relevance for query perilaku-menyimpang-dalam-belajar. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query perilaku-menyimpang-dalam-belajar. Sort by date Show all posts

Sunday, 13 November 2022

Pasti Dapat Siswa Susah Diatur Saat Belajar? Kenali 8 Penyebabnya

Siswa susah diatur ketika belajar? Kenali 8 penyebabnya  – Semua guru mengalami, atau paling tidak pernah mengalami suasana mengajar yang kurang menyenangkan. Suasana pembelajaran kurang terkendali lantaran semua siswa sulit diatur. Akibatnya sasaran pembelajaran tidak tercapai lantaran guru banyak menghabiskan waktu untuk mengatur dan menasehati siswa 

 atau paling tidak pernah mengalami suasana mengajar yang kurang menyenangkan PASTI BISA Siswa Susah Diatur Ketika Belajar? Kenali 8 Penyebabnya
Foto : Ilustrasi mencar ilmu (pixabay.com)

Siswa sering menunjukkan perilaku menyimpang dalam belajar. Akibatnya proses pembelajaran terganggu. Suasana mencar ilmu di ruang kelas menjadi tidak kondusif. Tujuan pembelajaran tidak tercapai. Akhirnya guru kehabisan tenaga atau merasa kelelahan sehabis meninggalkan kelas tersebut.

Apa penyebab siswa susah diatur dalam pembelajaran? Berikut identifikasi 8 penyebab siswa tidak gampang diatur dalam belajar.

1.Siswa belum siap belajar

Ketika masuk kelas, guru pribadi memulai kegiatan mengajar. Pada ketika itu siswa belum siap untuk belajar. Apalagi, guru masuk ke suatu kelas melanjutan jam pelajaran sebelumnya dengan guru lain. Kondisi siswa sering tidak siap lantaran di antara mereka ada yang meninggalkan kelas, mengerjakan tugas, asyik ngobrol, bergurau dan lain sebagainya.

2.Rendahnya kemauan mencar ilmu siswa

Guru akan mengalami kesulitan mengatur siswa bila dalam satu kelas diisi oleh siswa yang berkemauan mencar ilmu rendah. Mungkin kondisi ini sulit dihindari.  Pembagian kelas siswa di awal tahun pelajaran bukan berdasar kemauan belajar melainkan hasil mencar ilmu yang tercantum di buku rapor.

3.Kapasitas ruang kelas

Kelas yang diisi banyak siswa akan mengakibatkan duduk perkara dalam proses pembelajaran. Akan menyulitkan guru mengelola siswa dalam ruang kelas yang padat siswa. Idealnya dalam satu ruang kelas diisi oleh 20 hingga 25 siswa.

4.Lemahnya disiplin belajar

Ketika guru memulai pelajaran, masih ada siswa yang minta izin meninggalkan kelas. Atau masih ada siswa yang terlambat masuk. Kejadian ini sanggup memicu berkurangnya disiplin mencar ilmu siswa.

5.Kebiasaan guru ketika mengajar

Kadang-kadang kebiasaan guru ketika mengajar telah mengakibatkan siswa sulit diatur. Misalnya, guru terlalu banyak duduk ketika mengambarkan bahan pelajaran. Siswa paling depan sering menerima sorotan dan perhatian.

Namun siswa cuilan belakang kadang kala luput dari perhatian guru. Akibatnya tidak semua siswa yang sanggup dikuasai oleh siswa.

Guru yang banyak duduk ketika mengajar, itu boleh-boleh saja. Asal guru bisa menguasai seisi ruangan kelas dengan baik. Cukup banuak guru yang sering duduk ketika mengambarkan pelajaran namun bisa menguasai siswa dengan baik di ruang kelas.

6.Posisi guru ketika menulis di papan tulis

Sering guru berada pada posisi salah ketika mengajar. Guru membelakangi penuh kepada siswa ketika menulis sesuatu di papan tulis. Kondisi ini memberi kesempatan kepada siswa untuk berbuat sesuatu yang mengganggu ketertiban kelas. Misalnya, ngobrol atau mengganggu teman sebelah.

7.Perhatian guru tidak merata

Tanpa disadari guru cenderung memperhatikan kelompok siswa tertentu ketika mengajar. Misalnya kelompok siswa yang aktif belajar. Sementara siswa lainnya luput dari perhatian guru sehingga berpotensi mengakibatkan sikap siswa menyimpang dalam belajar.

8.Gaya mengajar monoton

Gaya mengajar setiap guru tidak sama. Masing-masing guru mempunyai ciri khas tersendiri dalam mengajar. Namun gaya mengajar yang monoton cenderung menciptakan siswa bosan. Begitu pula cara mengajar yang kaku alias kurang variasi suasana dan kondisi belajar.

Berdasarkan bahasan di atas sanggup disimpulkan bahwa kesulitan guru mengatur siswa disebabkan oleh faktor siswa, lingkungan fisik kelas dan faktor internal guru itu sendiri.

Friday, 13 September 2019

Jadi Berilmu Istilah Dalam Dunia Pendidikan Dan Pengertiannya


Istilah Dalam Dunia Pendidikan dan Pengertiannya. Sering kita temui istilah atau abreviasi dalam dunia pendidikan, namun terkadang kita pun tidak tahu apa maksudnya. Seperti silabus, RPP, prota, promes, kurikulum, ukk, kkm, atau lainnya. sehingga menciptakan kita bertanya-tanya apa dan bagaimana???

Karena itu saya share apa ini apa itu? Sebagian orang mungkin sudah tahu apa maksud dari semua itu, apalagi yang sudah berair kuyup dengan pendidikan menyerupai saya. namun tidak ada salahnya saya bagikan di blog ini. sepakat eksklusif baca saja ya...

Istilah Singkatan Pengertian
Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP Badan berdikari dan independen yang bertugas mengembangkan, memantau pelaksanaan, dan mengevaluasi standar nasional pendidikan.
Evaluasi Kurikulum Proses penilaian pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dilakukan melalui teknik angket, wawancara, penggalian dokumen, dan supervisi kelas.
Evaluasi Pendidikan Proses penilaian terhadap input, proses transformasi sampai output pendidikan yang meliputi siswa, materi/kurikulum, guru, metode/pendekatan, sarana dan prasarana serta lingkungan insan dan non- manusia.
Implementasi Kurikulum Kegiatan untuk melaksanakan semua rancangan kurikulum yang telah disusun pada tahap penyusunan kurikulum.
Indikator kompetensi Perilaku yang sanggup diukur dan atau diobservasi untuk memperlihatkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi contoh penilaian mata pelajaran.
Kalender Akademik Pengaturan waktu untuk acara pembelajaran penerima didik selama satu tahun ajaran. Komponen kalender pendidikan meliputi: (1) permulaan tahun pelajaran, (2) ahad efektif belajar, (3) waktu pembelajaran efektif, dan (4) waktu libur
Kegiatan Ekstra-Kurikuler Ekskul Salah satu bentuk agenda pengembangan diri yang berupa acara pembelajaran di luar kelas.
Kegiatan Pengembangan Diri Kegiatan yang bertujuan menawarkan kesempatan kepada penerima didik untuk menyebarkan dan mengeskpresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap penerima didik sesuai dengan kondisi madrasah.
Kepala Madrasah Guru yang menerima kiprah perhiasan sebagai kepala pada madrasah dalam mengelola sebuah satuan pendidikan dibawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia
Kompetensi Dasar KD Sejumlah kemampuan yang harus dikuasai penerima didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai referensi penyusunan indikator kompetensi.
Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Target ketuntasan minimal untuk setiap aspek penilaian mata pelajaran, yang telah ditetapkan oleh masing-masing Madrasah. Kriteria Ketuntasan Minimal dihitung menurut empat komponen yaitu: esensial, kompleksitas, daya dukung, dan intake. Karena semua kompetensi dasar itu yaitu esensial, maka pertimbangan yang perlu diperhatikan hanyalah ketiga komponen yang lain.
Kurikulum Seperangkat planning dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan materi pelajaran serta cara yang dipakai sebagai pedoman penyelenggaraan acara pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP Kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan berlandaskan kepada standar nasional isi, kompetensi lulusan, pedoman BSNP, dan ketentuan peraturan perundang-undangan dan panduan lain yang relevan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Dokumen 1 KTSP: Dokumen 1 Dokumen KTSP yang berisi penyusunan visi, misi, tujuan madrasah, struktur dan muatan kurikulum (mata pelajaran, mulok, pengembangan diri, ketuntasan belajar, kenaikan/kelulusan serta kalender pendidikan) yang sesuai dengan karakteristik masing-masing satuan pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Dokumen 2 KTSP: Dokumen 2 Dokumen KTSP yang berisi silabus dan contoh RPP.
Laporan Hasil Belajar Siswa LHBS Laporan hasil mencar ilmu siswa yang menggambarkan tingkat pencapaian kriteria kompetensi minimal (KKM).
Madrasah Lembaga pendidikan Islam yang berfungsi sebagai forum pengembangan dakwah dan forum pemberdayaan masyarakat di bawah naungan Departemen Agama Republik Indonesia.
Madrasah Ibtidaiyah MI Salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan dasar sebelum Madrasah Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat, di dalam binaan Menteri Agama.
Monitoring Kurikulum Serangkaian acara pemantauan terhadap pelaksanaan kurikulum dengan banyak sekali cara biar pelaksanaan tidak menyimpang dari yang direncanakan menurut indikator keberhasilan yang telah disusun. Monitoring ditujukan untuk melihat sejauh mana progres yang telah dicapai dalam pelaksanaan kurikulum, apa kendalanya, dan faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhinya.
Muatan Kurikulum Komponen kurikulum yang terdiri dari mata pelajaran,kegiatan pengembangan diri, pengertian beban belajar, ketuntasan mencar ilmu serta ketentuan kenaikan kelas dan kelulusan.
Muatan lokal Mulok Kegiatan kurikuler untuk menyebarkan kompetensi yang diubahsuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bab dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.
Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP Forum perkumpulan guru mata pelajaran di tingkat sekolah menengah pertama untuk mendiskusikan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pembelajaran mata pelajaran yang bersangkutan.
Pendidikan Agama Islam PAI Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PKN Nama mata pelajaran untuk menawarkan pembelajaran perihal Pancasila dan Kewarganegaraan.
Pengawas Pendidikan Agama Islam PPAI Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung-jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pengawasan pendidikan agama di madrasah umum dan di madrasah dengan melaksanakan penilaian dan training dari segi teknis dan manajemen pada satuan pendidikan pra madrasah, dasar, dan menengah.
Pengembangan diri Kegiatan yang bertujuan menawarkan kesempatan kepada penerima didik untuk menyebarkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,bakat,minat, setiap penerima didik sesuai dengan kondisi madrasah.
Pengembangan kurikulum Rangkaian proses yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan penilaian terhadap kurikulum.
Perencanaan Kurikulum Penetapan tujuan, arah dan cara sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh tiap-tiap satuan pendidikan.
Pembelajaran Tematik Pembelajaran teRpadu yang memakai tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga sanggup menawarkan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema yaitu pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan.
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Madrasah RAPBM Rencana anggaran madrasah yang menggambarkan planning pendapatan dan planning belanja madrasah untuk satu tahun.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Rencana yang menggambarkan mekanisme dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. RPP berisi pengembangan Kompetensi Dasar menjadi indikator, menentukan pengalaman mencar ilmu yang sesuai, materi pokok pembelajaran, bentuk, teknik dan instrument pembelajaran menurut alokasi waktu dan sumber belajar.
Pusat Kegiatan Guru PKG Forum perkumpulan guru kelas di tingkat sekolah dasar untuk mendiskusikan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pembelajaran mata pelajaran di sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah.
Siklus Pengembangan Kurikulum Proses dalam pengembangan kurikulum yang meliputi delapan langkah: (1) analisis situasi dan kebutuhan, (2) merumuskan arah dan target kurikulum, (3) memutuskan standar kompetensi dan hasil belajar, (4) menentukan acara pembelajaran, (5) menyeleksi dan mengorganisasikan isi pembelajaran, (6) menyusun metode asesmen dan penilaian hasil pembelajaran, (7) mengimplementasikan dan memonitor pelaksanaan kurikulum, (8) mengevaluasi kurikulum, dan kembali ke analisis situasi dan kebutuhan.
Silabus Rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang meliputi standar kompetensi dan kompetensi dasar, acara pembelajaran, materi pokok/pembelajaran indikator pencapaian kom¬pe¬tensi, penilaian, sumber, dan alokasi waktu belajar.
Standar Isi SI Standar Isi yaitu ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi materi kajian kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi penerima didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar Kompetensi Lulusan SKL Kualifikasi kemampuan lulusan yang meliputi sikap,pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.
Standar Kompetensi SK Ukuran kompetensi minimal yang harus dicapai penerima didik sesudah mengikuti suatu proses pembelajaran pada satuan pendidikan tertentu.
Standar Nasional Pendidikan SNP Kriteria minimal perihal sistem pendidikan di seluruh wilayah aturan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Struktur Kurikulum Merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peseta didik dalam acara pembelajaran. Struktur kurikulum disusun menurut standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.
Supervisi Serangkaian acara pengawasan yang ditujukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu, proses dan prestasi akademik melalui pengamatan, penilaian dan pembinaan.
Tim Pengembang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tim Pengembang KTSP Merupakan pelopor penyusunan, implementasi, monitoring dan pengendalian, serta penilaian kurikulum. Tim ini terdiri dari kepala madrasah, komite, beberapa guru (termasuk Wakil kepala Madrasah bidang kurikulum), tokoh masyarakat, dan nara sumber.
Ulangan Harian UH Kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi penerima didik sesudah menuntaskan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
Ulangan Tengah Semester UTS Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi penerima didik sesudah melaksanakan 8 – 9 ahad acara pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
Ulangan Akhir Semester UAS Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi penerima didik di selesai semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
Ulangan Kenaikan Kelas UKK Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di selesai semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi penerima didik di selesai semester genap pada satuan pendidikan yang memakai sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester tersebut.
Ujian sekolah/madrasah US/UM Kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi penerima didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh akreditasi atas prestasi mencar ilmu dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan yaitu mata pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan dalam ujian nasional dan aspek kognitif dan/atau psikomotorik kelompok mata pelajaran agama dan adat mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur dalam POS Ujian Sekolah/Madrasah.
Ujian Nasional UN Kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi penerima didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan.

Monday, 18 February 2019

Pasti Dapat Membuatkan Ilmu Itu Indah

Berbagi ilmu itu indah – Benar kata orang bijak, mengembangkan itu indah. Kenapa indah? Karena mengembangkan sesuatu dengan orang lain akan mendatangkan kepuasan dan kesenangan. Dilakukan dengan niat dan I’tikad baik serta keikhlasan. Tujuan utamanya mengharap ridho dari Allah SWT.

 Karena mengembangkan sesuatu dengan orang lain akan mendatangkan kepuasan dan kesenangan PASTI BISA Berbagi Ilmu Itu Indah

Indikasi mengembangkan itu memang indah, terlihat dari ucapan, sikap dan tingkah laris seseorang dalam membagikan sesuatu. Apakah orang itu senang, bangga dan berwajah simpatik saat membagikan sesuatu kepada orang lain. 

Begitu pula ucapannya, paling tidak menyejukkan hati orang yang diberi atau pun yang melihatnya.

Tidak berbeda jauh dengan mengembangkan ilmu.  Barangkali seorang guru ialah orang yang suka mengembangkan ilmu kepada muridnya. 

Guru disini tidak hanya guru di forum formal. Guru di forum non formal, atau seseorang yang dianggap guru alasannya ialah mempunyai ilmu dan keahlian di bidang tertentu, meskipun umurnya lebih kecil dari usia kita.

Kalau begitu, jadi guru itu, baik guru di forum formal, non formal atau dianggap sebagai guru, tentulah menyenangkan. Berbagi ilmu dengan murid akan menjadi indah apalagi dilandasi dengan niat dan I’tikad baik serta keikhlasan.

Itu juga dikutip dari orang-orang bijak.

Kenyataannya memang benar kata-kata orang bijak. Mengajarkan ilmu kepada murid memang indah dan menyenangkan. Memang, murid di suatu kelas terdiri dari individu heterogen dengan aneka karakter.

Kadang-kadang, mereka mengatakan huruf yang tidak diingini. Guru mau mengembangkan ilmu dalam kelas tetapi murid seakan tidak mau diberi ilmu. Bahkan mengatakan sikap dan sikap menyimpang sehingga mengganggu proses pembelajaran.
Mungkin, guru perlu selalu ingat, mereka ialah individu yang sedang mencari jati diri. Mereka butuh bimbingan untuk diluruskan oleh guru melalui banyak sekali taktik dan metode mengajar.

Memang, suatu taktik yang sudah disiapkan dalam perangkat mengajar yang bagus, kadangkala tidak mempan diterapkan di dalam kelas.  

Oleh alasannya ialah guru mengusung visi mengembangkan ilmu itu indah. Guru tidak akan kehabisan nalar dalam menghadapi situasi yang tidak menguntungkan itu. 

Guru punya trik dan kiat untuk menghadapi dinamika kelas yang cukup tinggi. Kalau perlu guru keluar dari jalur perangkat pembelajaran dan memakai metode Gado-Gado.
Demikianlah secuil ide ihwal mengembangkan ilmu itu indah hidangan matrapendidikan.com kali ini. Mudah-mudahan benar-benar menjadi ide buat kita semua.