Showing posts with label Perpustakaan. Show all posts
Showing posts with label Perpustakaan. Show all posts

Friday, 13 September 2019

Jadi Cerdik Pengelolaan Materi Perpustakaan Dengan Benar


Pengelolaan Bahan Perpustakaan Dengan Benar. Pengolahan materi perpustakaan merupakan suatu proses aktivitas kepustakawanan yang mencakup aktivitas inventarisasi, pembuatan deskripsi materi pustaka, penentuan tajuk subjek dan nomor klasifikasi, pembuatan kartu katalog dan label buku, penjajaran atau filing dan penyusunan materi pustaka di rak atau shelving.

Kegiatan pengolahan materi pustaka merupakan aktivitas pokok dalam rangkaian aktivitas perpustakaan, lantaran suatu materi pustaka belum sanggup ditelusur atau dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan apabila belum dilakukan pengolahan terhadap materi pustaka tersebut. Kegiatan pengolahan materi pustaka memungkinkan koleksi perpustakaan tertata secara sistematis dan sanggup ditemukan kembali secara cepat dan sempurna oleh pengguna perpustakaan. Sebagai aktivitas pokok, kualitas hasil pengolahan materi pustaka sangat mempengaruhi keberhasilan perpustakaan dalam menjalankan tugasnya, lantaran itu aktivitas pengolahan materi pustaka perlu dilakukan secara profesional.

Disamping untuk menata koleksi materi pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan, aktivitas pengolahan materi pustaka merupakan aktivitas intelektual yang sifatnya sangat kompleks lantaran berafiliasi dengan ilmu pengetahuan sebagai hasil karya intelektual yang didalamnya terkandung minat dan kebutuhan masyarakat terhadap perkembangan gosip dan pengetahuan.

Keanekaragaman tersebut, sangat besar lengan berkuasa terhadap hasil kerja kegitan pengolahan materi pustaka, lantaran dengan adanya keragaman akan memunculkan perbedaan persepsi oleh pustakawan pengolahan terhadap suatu materi pustaka yang akan diolah. Perbedaan persepsi ini disebabkan lantaran adanya perbedaan latar belakang pendidikan dari setiap pustakawan yang melaksanakan aktivitas pengolahan materi pustaka.

Dengan kondisi tersebut maka akan muncullah bermacam-macam jenis hasil pengolahan yang akan digunakan sebagai alat penelusuran oleh pemakai, hal ini seharusnya dihentikan terjadi lantaran dalam aktivitas pengolahan harus menurut pedoman standar yang berlaku secara internasional. Karena itu dalam melaksanakan aktivitas pengolahan perlu didasarkan pada pedoman kerja yang terang sehingga kemungkinan munculnya permasalahan tersebut sanggup diperkecil.

1. Alur Pengolahan Bahan Pustaka


Bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan, apa pun jenisnya perlu diolah atau dilakukan pengorganisasianya sebelum dilayankan kepada pengguna perpustakaan. Karena itu dalam aktivitas pengolahan perlu memperhatikan alur dalam pengolahan, yang terdiri dari kegiatan:

  1. Inventarisasi materi pustaka
  2. Pembuatan deskripsi bibliografis
  3. Penentuan tajuk dan nomor panggil (call number)
  4. Penyelesaian fisik materi pustaka

2. Inventarisasi Bahan pustaka


Inventarisasi materi pustaka merupakan aktivitas mencatat dan menunjukkan nomor induk terhadap suatu materi pustaka sehingga diketahui keberadaannya sebagai kekayaan suatu perpustakaan, langkah yang dilakukan dalam inventarisasi materi pustaka adalah:

a. Pemberian stempel buku


Semua materi pustaka yang masuk ke perpustakaan perlu diberikan stempel. Pemberian stempel ini tidak hanya dilakukan pada satu kawasan tetapi di beberapa potongan buku seperti: di balik halaman judul, potongan tengah halaman, potongan halaman yang tidak ada tulisan, halaman simpulan dan halaman yang dianggap rahasia.

Ada aneka macam macam stempel, seperti: stempel inventaris, stempel identitas perpustakaan. Stempel inventaris dibubuhkan di balik halaman judul yang memuat nama perpustakaan, kolom inventaris, serta nomor inventaris, sedangkan stempel identitas perpustakaan berisi nama perpustakaan. Stempel sebaiknya dibubuhkan pada halaman tertentu yang sedapat mungkin tidak mengganggu gosip yang terdapat di dalam materi pustaka.

b. Pemberian proteksi nomor induk


Setiap materi pustaka yang akan menjadi koleksi dari suatu perpustakaan harus diberikan nomor induk. Nomor induk ini dibutuhkan untuk mengetahui jumlah koleksi yang di miliki oleh suatu perpustakaan, nomor induk ini lalu dicatat dalam buku induk. Nomor induk ialah nomor urut buku yang diadakan oleh suatu perpustakaan.

Oleh : Sri Mulyani

Monday, 12 August 2019

Jadi Arif Aplikasi Perpusakaan Sekolah Excel


Perpustakaan harus dikelola dengan baik dan benar ibarat yang telah saja jelaskan dalam artikel Pengelolaan materi perpustakaan.

Mengelola perpustakaan bukan hal yang gampang ibarat membalikkan telapak tangan, alasannya yakni itu aku juga ingin membantu meringankan beban kepala / staf perpustakaan dalam hal manajemen perpustakaan. Maka muncul aplikasi perpustakaan sekolah dalam format excel.

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana yang sangat penting di sekolah untuk menunjang kreatifitas siswa dalam pembelajaran di sekolah atau diluar sekolah alasannya yakni selain buku pelajaran, siswa juga sanggup memperoleh pengetahuan pemanis sebagai acuan mata pelajaran. Sebagaimana telah dijelaskan pada artikel sebelumnya ihwal tujuan dan fungsi perpustakaan.

Bagi yang ingin mencoba, silahkan download dibawah ini:

Aplikasi Perpusakaan Sekolah Excel

Semoga sanggup membantu dan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Amin...

File: http://masqita.blogspot.com

Sunday, 11 August 2019

Jadi Cerdik Pola Format Manajemen Perpustakaan Sekolah


Contoh Format Buku Administrasi Perpustakaan Sekolah dasar ini merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya perihal tata kelola perpustakaan sekolah yang ideal sebagai penunjang kreatifitas siswa. Bisa juga dipakai untuk perpustakaan sekolah menengah (SMP MTs, Sekolah Menengan Atas MA).

Supaya tidak penasaran, Contoh Format Administrasi Perpustakaan Sekolah ini berisi:

  1. Buku induk perpustakaan
  2. Buku kunjungan harian perpustakaan
  3. Buku kunjungan kelas perpustakaan
  4. Rekapitulasi peminjaman buku
  5. Daftar buku teks
  6. Berita program pemilihan buku
  7. Buku inventaris perpustakaan
  8. Daftar rasio buku teks
  9. Daftar penggunaan buku
  10. Kartu buku
  11. Pesanan buku

Cukup sekian artikel mengembangkan dari perihal Contoh Format Administrasi Perpustakaan Sekolah, silahkan download disini:

Contoh Format Administrasi Perpustakaan Sekolah

Semoga dapat membantu dan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Amin...

Saturday, 10 August 2019

Jadi Terpelajar Perpustakaan Sebagai Peningkat Kwalitas Sumber Daya Manusia


Dunia pendidikan benar-benar dihebohkan dengan munculnya kurikulum 2013 lengkap dengan perubahan-perubahan yang nantinya akan memperlihatkan nuansa yang berbeda dari kurikulum sebelumnya. Mulai dari hilangnya beberapa mata pelajaran, hingga munculnya pemikiran ihwal apa yang dimaksud dengan "integrated learning". Ditambah lagi, adanya komentar-komentar miring terhadap pencetusan kurikulum 2013 itu sendiri.

Akan tetapi, ada satu hal yang sering lepas dari pengamatan ihwal bagaimana cara mempersiapkan bangsa kita untuk menyongsong perkembangan kemajuan jaman serta perubahan kurikulum yang lagi dan lagi. Terlepas dari kesiapan para pendidik dan penerima didik dalam menyongsong kurikulum 2013, yaitu meningkatkan pembelajaran serta membelajarkan masyarakat dengan memakai perpustakaan.

Belakangan ini, secara sedikit demi sedikit Balai Diklat Keagamaan Surabaya telah melakukan diklat substantif pengurus perpustakaan Madrasah baik negeri maupun swasta di beberapa Kankemenag, termasuk di Kankemenag Kab/Ko Blitar beberapa waktu lalu. Berawal dari diklat substantif tersebut muncullah pemikiran ihwal betapa minimnya sarana prasarana yang terdapat di beberapa perpustakaan madrasah.

Padahal, kita tahu bahwa Islam merupakan agama yang mengedepankan budaya membaca, hal ini bisa kita buktikan dengan melihat pada firman Allah SWT yang pertama kali diturunkan kepada Rasulullah SAW melalui malaikat Jibril ialah ihwal membaca (QS. Al Alaq:1-5).Selain itu, rata-rata tenaga pustakawan diambil dari tenaga guru atau pendidik di lingkungan madrasah tersebut yang sudah mempunyai beban serta tanggung jawab terhadap penerima didik yang harus lebih diutamakan.

Hal tersebut yang menciptakan pengelolaan perpustakaan menjadi kurang profesional. Menurut Hendyat Soetopo (1982:173) perpustakaan sekolah ialah "perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah,dimaksudkan untuk menunjang jadwal berguru dan mengajar di forum pendidikan formal". Kemudian, Undang-Undang Nomor 43 tahun 2007 ihwal Perpustakaan menyebutkan bahwa perpustakaan ialah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.

Berdasarkan pengertian-pengertian perpustakaan tersebut, sanggup disimpulkan bahwa perpustakaan ialah suatu institusi yang menyimpan dan mengelola banyak sekali informasi dalam bentuk apapun untuk menunjang kebutuhan penggunanya.

Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan jaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya insan bangsa kita. Kualitas hidup bangsa sanggup meningkat jikalau ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif.

Padapembukaan Undang-Undang Dasar 1945 juga disebutkan bahwa negara kita ingin mewujudkan masyarakat yang cerdas. Untuk mencapai bangsa yang cerdas, harus terbentuk masyarakat belajar. Masyarakat berguru sanggup terbentuk jikalau mempunyai kemampuan dan keterampilan mendengar dan minat baca yang besar. Apabila membaca sudah merupakan kebiasaan dan membudaya dalam masyarakat, maka terang buku tidak sanggup dipisahkan dari kehidupan sehari-hari dan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.

Disamping itu, di dalam dunia pendidikan, buku terbukti berdaya guna dan sempurna guna sebagai salah satu sarana pendidikan dan sarana komunikasi. Sehingga perpustakaan dan pelayanan perpustakaan harus dikembangkan sebagai salah satu instalasi untuk mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan merupakan bab yang vital dan besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan. Pada dasarnya, tujuan dan fungsi layanan perpustakaan ialah memperlihatkan kesempatan bagi masyarakat untuk memperoleh informasi melalui bahan pustaka serta membantu meningkatkan kualitas kehidupannya.

Mungkin bagi beberapa kalangan, buku-buku di dalam perpustakaan tidak begitu menarik untuk diminati. Hal tersebut dikarenakan banyak susukan yang sanggup dipakai dalam mencari pengetahuan, diantaranya memakai susukan internet ibarat googling, e-bookdan sebagainya. Akan tetapi, sebagai pendidik kita mungkin melupakan bahwa ada beberapa jenis teladan berguru yang diminati berkaitan dengan karakteristik penerima didik. Yaitu visual, audiovisual dan kinestetik. Jika saja kita menghadapi penerima didik dengan tipe visual maka salah satu hal yang sanggup kita lakukan ialah memperlihatkan materi pustaka yang akan menarik minat mereka. Seperti dikutip dari Child Central, tipe visual bisa menyerap pelajaran lebih baik dengan melihat. Mereka lebih suka melihat atau membaca terlebih dulu sebelum berguru hal-hal baru. Diperkirakan, sebanyak 80% pelajaran bisa dimengerti melalui penglihatannya. Membaca buku dan melihat gambar ialah cara berguru yang paling disukainya.

Selain itu, secara umum tujuan diselenggarakannya perpustakaan madrasah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi diperlukan nantinya sanggup membantu penerima didik dan pendidik di dalam menuntaskan tugas-tugas pada proses berguru mengajar. Oleh alasannya ialah itu, segala materi pustaka yang dimiliki perpustakaan sekolah harus sanggup menunjang proses berguru mengajar. Agar sanggup menunjang proses berguru mengajar maka di dalam pengadaan buku sebagai materi pustaka hendaknya mempertimbangkan kurikulum di sekolah atau madrasah.

Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan untuk menyediakan buku-buku yang sesuai dengan selera pembaca, asalkan masih sesuai dengan norma-norma yang berlaku, lantaran buku juga mempunyai fungsi sebagai sarana rekreasi. Selera para pembaca yang dimaksud dalam hal ini ialah selera penerima didik. Adapun tujuan khusus perpustakaan di antaranya ialah menyebarkan minat untuk mencari, mengelola serta memanfaatkan informasi dengan membudayakan kebiasaan membaca dan menulis dalam sektor kehidupan. Disamping itu, perpustakaan juga bertujuan mendidik penerima didik supaya sanggup memelihara dan memanfaatkan materi bacaan secara sempurna dan berhasil guna, yang nantinya juga menjadi dasar ke arah berguru sanggup bangun diatas kaki sendiri untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan.

Untuk meningkatkan generasi yang kritis dan cerdas melalui perpustakaan, penulis menambahkan beberapa saran, di antaranya ialah mengharapkan kepada pemerintah supaya lebih meningkatkan kiprah dan fungsi perpustakaan dengan cara memperbanyak pengadaan buku-buku sebagai sumber yang bermutu dan memadai. Kemudian, diperlukan pula bagi sekolah ataupun madrasah supaya mempunyai buku-buku sumber dan acuan yang lengkap, ditata secara sistematis dan teratur untuk memudahkan pemustaka (user), serta dilengkapi dengan tenaga perpustakaan (pustakawan) yang benar-benar terdidik, aktif dan kreatif.Sehingga diperlukan sanggup memperlihatkan layanan perpustakaan yang memuaskan.

Adapun para pustakawan yang belum mempunyai kualifikasi ibarat tersebut di atas, diperlukan untuk selalu terbuka dan tanggap terhadap perubahan, perkembangan serta kebutuhan perpustakaan. Disamping itu, sebagai pemicu untuk meningkatkan minat pemustaka (user) maka perlu dihimbau kepada pendidik dan penerima didik untuk meningkatkan pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber ilmu, sumber informasi dan sumber berguru sehingga mutu pendidikan di sekolah makin meningkat. Pada akhirnya, diperlukan perpustakaan-perpustakaan di sekolah dan di madrasah sanggup dimanfaatkan secara efektif dan seefisien mungkin, supaya semakin tumbuh kesadaran dan minat membaca,sertanantinya akan lebih meningkatkan kecerdasan bangsa Indonesia sebagaimana disebutkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Singkatnya, dengan pengelolaan perpustakan yang baik sudah sanggup dipastikan bahwa perpustakaan akan sanggup menyediakan sumber-sumber pustaka dan informasi yang cukup lengkap dan memadai. Dengan dimanfaatkannya perpustakaan sebagai sumber ilmu, sebagai sumber berguru dan sebagai sumber informasi oleh segenap lapisan masyarakat maka akan mendorong masyarakat mempunyai ilmu pengetahuan yang cukup banyak. Sudah barang tentu dengan semakin banyaknya ilmu-ilmu yang diperoleh maka akan menimbulkan bangsa Indonesia, terutama generasi muda menjadi lebih kritis dan cerdas.

Jika keadaan ini sudah tercapai maka sanggup dipastikan bangsa Indonesia menjadi akan lebih meningkat kualitas sumber daya manusianya. Dengan demikian peranan perpustakaan sebagai sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan sanggup dirasakan keuntungannya serta keberadaannya.

Monday, 11 February 2019

Jadi Bakir Buku Panduan Dan Pola Dokument Tenaga Manajemen Perpustakaan Sekolah


Perpustakaan sekolah / madrasah merupakan potongan integral dari sekolah / madrasah yang menunjang keberhasilan peningkatan mutu pembelajaran. Perpustakaan sekolah / madrasah harus mempunyai kelengkapan terutama dalam hal tata bagunan dan fasilitas, peralatan, bahan, personil, dan sistem tata kelola yang memadai. Perpustakaan sekolah / madrasah perlu dikelola dengan baik agardapat menyebarkan dan meningkatkan minat baca siswa, literasi informasi, bakar dan kecerdasan, baik kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional maupun kecerdasan spiritual penerima didik, pendidikan dan tenaga kependidikan dalam rangka mendukung tujuan pendidikan nasional melalui penyedia sumber belajar. Selain itu perpustakaan sekolah / madrasah berfungsi sebagai aktivitas pembelajaran, penelitian, aktivitas membaca, aktivitas kreatif, imajinatif, inspiratif dan menyenangkan.

Perpustakaan sekolah/madrasah yakni perpustakaan yang berada pada satuan pendidikan formal di lingkungan pendidikan dasar dan menengah yang merupakan potongan integral dari sekolah yang bersangkutan , dan merupakan sentra sumber mencar ilmu untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan nasional .

Sekolah wajib mempunyai perpustakaan sebagaimana diamanatkan dalam Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 perihal Sistem Pendidikan Nasional dan Undang - Undang Nomor 43 Tahun 2007 perihal Perpustakaan. Pasal 23 ayat (1) Undang - Undang Nomor 43 Tahun 2007 mengamanatkan bahwa setiap sekolah/madrasah untuk menyediakan perpustakaan yang memenuhi Standar Nasional Perpustakaan serta memperhatikan Standar Nasional Pendidikan.

Standar Nasional Perpustakaan tersebut terdiri atas standar koleksi perpustakaan, standar sarana dan prasarana, standar pelayanan perpustakaan, standar tenaga perpustakaan, standar penyelenggaraan, dan standar pengelolaan. Standar Nasional Perpustakaan tersebut menjadi pola dalam penyelenggaraan perpustakaan pada satuan pendidikan sekolah/ madrasah, baik negeri maupun swasta.

Ketentuan bahwa setiap sekolah harus mempunyai perpustakaan juga diatur dalam pasal 42 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 perihal Perubahan Atas PP No . 19 Tahun 2005 t entang Standar Nasional Pendidikan . Peraturan tersebut menyatakan bahwa setiap satuan pendidikan wajib mempunyai prasarana ruang perpustakaan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Perpustakaan merupakan sumber mencar ilmu yang memungkinkan pendidik, tenaga kependidikan, dan penerima didik memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan dengan membaca materi perpustakaan yang ada di perpustakaan sekolah. Oleh sebab itu perpustakaan perlu dikelola oleh tenaga perpustakaan yang mempunyai kompetensi yang dipersyaratkan untuk sanggup mengoptimalkan fungsi perpustakaan sekolah/madrasah.

Maka dalam panduan ini akan dijelaskan secara rinci tentang: Struktur ogranisasi dan fungsi perpustakaan, Kualifikasi dan kompetensi tenaga perpustakaan, Tugas kepala dan tenaga perpustakaan, Penilaian prestasi kerja tenaga perpustakaan

Contoh lampiran manajemen perpustakaan sekolah


  1. Format Kartu Katalog
  2. Format Kantong dan Kartu Buku
  3. Format Slip Tanda Pengembalian
  4. Contoh Label Buku
  5. Format Buku Induk Perpustakaan
  6. Format Inventaris Kartu Surat Kabar
  7. Format Inventaris Kartu Majalah
  8. Format Laporan Data Koleksi Perpustakaan
  9. Format Laporan Pengunjung Tahunan
  10. Format Laporan Data Peminjam
  11. Format Laporan Peminjaman Buku
  12. Diagram Alur Pemesanan Koleksi
  13. Diag ram Alur Penerimaan Koleksi
  14. Diagram Alur Pengolahan Bahan Perpustakaan
  15. Ringkasan Klasifikasi Desimal Dewey

Selengkapnya sanggup anda download pada link dibawah ini:

Buku Panduan dan Contoh Dokument Tenaga Administrasi Perpustakaan Sekolah

Demikian dari kami, semoga sanggup mambantu dan bermanfaat untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Amin...

Wednesday, 24 January 2018

Jadi Arif Teladan Format Kelengkapan Manajemen Perpustakaan Sekolah


Setelah sebelumnya memuat artikel wacana format manajemen perpustakaan, dimana pada artikel tersebut hanya berisi terkait dengan buku pustaka. Seperti Buku induk perpustakaan, Buku kunjungan harian perpustakaan, Buku kunjungan kelas perpustakaan, Rekapitulasi peminjaman buku, Daftar buku teks, Berita program pemilihan buku, Buku inventaris perpustakaan, Daftar rasio buku teks, Daftar penggunaan buku, Kartu buku, Pesanan buku.

Kali ini aku bagikan format manajemen perpustakaan yang lebih lengkap lagi sebagai aksesori dari artikel sebelumnya alasannya lebih fokus pada aneka macam macam manajemen yang diperlukan di perpustakaan. Dibawah ini ialah isi lampiran pola format manajemen perpustakaan:

  1. kartu anggota
  2. kartu buku
  3. kartu slip kembali
  4. katalog
  5. buram katalog
  6. formulir keanggotaan pustaka
  7. pesanan buku
  8. buku induk perpustakaan
  9. buku kunjungan harian perpustakaan
  10. buku kunjungan kelas perpustakaan
  11. permohonan fotocopy koleksi
  12. pemakaian koleksi AV
  13. penggunaan fasilitas
  14. grafik laporan
  15. laporan keuangan
  16. laporan pengunjung
  17. laporan peminjaman
  18. rekapitulasi peminjaman buku
  19. administrasi perawatan perpustakaan

Demikian artikel mengembangkan dari wacana Contoh Format Kelengkapan Administrasi Perpustakaan Sekolah yang dapat anda download pada link di bawah ini:

administrasi perpustakaan

Demikian dari kami, biar dapat mambantu dan bermanfaat untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Amin...