Mengapa terjadi gerhana bulan? – Gerhana merupakan fenomena alam yang menjadi Sunnatullah. Segala isu astronomi perihal gerhana disebut sebagai sunnatullah temuan manusia. Begitu pula halnya dengan terjadinya gerhana bulan. Berkaitan dengan ini, beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami 3 fenomena alam gerhana bulan sekaligus.
Ketiga fenomena gerhana bulan dimaksud yaitu gerhana bulan total (total lunar eclipse), bulan terlihat lebih besar (supermoon) dan permukaan bulan terlihat membiru (blue moon). Mengapa terjadi gerhana bulan?
Gerakan planet dan satelit
Dalam konteks disiplin ilmu pendidikan di sekolah, benda-benda langit beredar mengelilingi matahari (teori heliosentris). Hal ini disebabkan lantaran gravitasi matahari jauh lebih besar dibanding benda langit lain di sekitarnya. Di antara sekian benda langit yang beredar mengelilingi matahari, kita mengenal planet dan satelit.
Planet yaitu benda langit yang beredar mengelilingi matahari dengan lintasan (orbit) berbentuk ellips (oval). Planet tidak memancarkan cahaya sendiri melainkan memantulkan sinar matahari. Sedangkan satelit yaitu benda langit sebagai pengiring planet.
Bumi merupakan satu di antara planet yang ada dan bulan yaitu satelit yang dimiliki bumi. Bumi dan bulan sama-sama bergerak mengelilingi matahari (berevolusi) dan berputar pada porosnya (berotasi).
Bumi berevolusi terhadap matahari dan berotasi pada porosnya secara periodik. Waktu yang diperlukan dalam sekali berevolusi mengelilingi matahari lebih kurang 365 1/4 hari. Sedangkan berotasi pada porosnya sekali putaran lebih kurang 24 jam.
Bagimana dengan bulan sebagai satelit bumi? Jika bumi hanya melaksanakan dua gerakan, maka bulan melaksanakan 3 gerakan sekaligus, yaitu beredar pada porosnya, berevolusi terhadap bumi dan sekaligus berevolusi terhadap matahari.
Akibat revolusi dan rotasi
Salah satu akhir revolusi dan rotasi planet yaitu terjadinya gerhana bulan dan matahari. Gerhana bulan terjadi lantaran cahaya matahari ke bulan terhalang oleh bumi. Di permukaan bulan akan terlihat bayangan samar bumi (penumbra). Posisi bulan – bumi – matahari ketika itu berada dalam satu garis lurus.
Gerhana bulan total (total lunar eclipse) sangat berpeluang besar terjadi lantaran ukuran bumi lebih besar dari pada bulan sehingga menghalangi cahaya matahari hingga ke bulan.
Selain itu, pada waktu tertentu bulan akan mencapai titik terdekat dengan bumi (perihelium). Jika pada posisi ini terjadi ketika posisi bulan – bumi - matahari berada pada satu garis lurus, memungkinkan terjadinya wajah bulan terlihat lebih besar (super moon).dan membiru (blue moon) lantaran imbas pembiasan.
Simak juga : Mengapa Terjadi gerhana Matahari?
Demikianlah tinjauan sederhana perihal terjadinya gerhana bulan dan fenomena yang berkaitan dengan itu yang diramgkum dari aneka macam sumber. Selamat menyaksikan ke 3 fenomena alam ini, biar cuaca cerah baik di wilayah Indonesia barat, tengah maupun wilayah Indonesia timur pada tanggal, Rabu, 31 Januari 2018..
No comments:
Post a Comment