Showing posts with label PERINGATAN HUT PGRI DAN HARI GURU NASIONAL. Show all posts
Showing posts with label PERINGATAN HUT PGRI DAN HARI GURU NASIONAL. Show all posts

Thursday, 9 April 2020

Lebih Arif Download Anutan / Juklak Peringatan Hut Pgri Ke-70 Dan Hari Guru Nasional Tahun 2015

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Peran guru dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia sungguh besar dan sangat menentukan. Guru merupakan salah satu komponen yang strategis dalam memilih keberhasilan pendidikan yang meletakkan dasar serta turut mempersiapkan pengembangan potensi akseptor didik untuk mencapai tujuan nasional mencerdaskan bangsa. Sejak masa penjajahan, guru selalu menanamkan kesadaran akan harga diri sebagai bangsa dan menanamkan semangat nasionalisme kepada akseptor didik dan masyarakat. Pada tahap awal kebangkitan nasional, para guru aktif dalam organisasi pembela tanah air dan pembina jiwa serta semangat para cowok pelajar.

Dedikasi, tekad, dan semangat persatuan dan kesatuan para guru yang dimiliki secara historis tersebut perlu dipupuk, dipelihara dan dikembangkan sejalan dengan tekad dan semangat kurun global untuk masa depan bangsa.

Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen dinyatakan bahwa guru wajib menjadi anggota organisasi profesi guru. Guru harus menjaga solidaritas dan soliditas bersama komponen lainnya. Guru harus berupaya menjaga kebersamaan dan menghindari perpecahan antar sesamanya.

Sebagai penghormatan kepada guru dan PGRI, Pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 memutuskan tanggal 25 November, hari kelahiran PGRI, sebagai Hari Guru Nasional, yang kemudian dimantapkan melalui Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 perihal Guru dan Dosen. Sejak tahun 1994 setiap tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional dan Hari Ulang tahun PGRI secara bersama-sama.

Pada 25 November 2015 ini PGRI genap berusia 70 tahun. Usia yang cukup matang dan sampaumur bagi sebuah organisasi. Selama kurun waktu tersebut, banyak pengabdian yang telah disumbangkan, banyak kegiatan yang telah dilaksanakan, banyak usaha yang telah dikerjakan, banyak kegiatan proteksi terhadap anggota yang telah diberikan. Di samping itu, telah juga banyak peristiwa, persoalan, tantangan, dan hambatan yang telah dihadapinya.

Peringatan HUT ke-70 PGRI dan Hari Guru Nasional tahun ini akan diadakan sejumlah kegiatan yang direncanakan berlangsung sebelum bulan November 2015. Melalui kegiatan di aneka macam tingkat dan jenjang ini diperlukan bisa meningkatkan eksistensi PGRI, menyebabkan PGRI sebagai organisasi profesi, serta membangun solidaritas dan kesetiakawanan anggota. Selain itu juga diperlukan bisa meningkatkan semangat anggota dan menggugah pihak lain untuk berperan maksimal dalam memuliakan guru dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, termasuk menyebabkan PGRI sebagai organisasi profesi guru yang besar lengan berkuasa dan bermartabat.

Tema Peringatan HUT PGRI ke-70 dan Hari Guru Nasional tahun 2015

Memantapkan Soliditas dan Solidaritas PGRI sebagai Organisasi Profesi Guru yang Kuat dan Bermartabat.

Tujuan Kegiatan

1.   Meningkatkan kesadaran dan akad budaya mutu di kalangan guru dan pemangku kepentingan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa akan pentingnya pendidikan yang berkualitas.
2.   Meneladani semangat dan pengabdian guru sebagai pendidik profesional dan bermartabat bagi semua anak bangsa, dalam peningkatan sumber daya insan yang bermutu.
3.   Mendorong kepedulian pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat akan pentingnya kedudukan dan kiprah strategis guru dalam membangun pendidikan abjad bangsa yang cerdas, kompetitif, dan bermartabat.
4.   Membangun dan memperkokoh solidaritas dan kesetiakawanan anggota serta meningkatkan kepercayaan masyarakat dan anggota kepada PGRI, sebagai organisasi profesi guru di Indonesia.

Download selengkapnya Juknis / Juklak Peringatan HUT PGRI ke-70 dan HGN Tahun 2015, silahkan klik pada links berikut. Semoga bermanfaat.

Peringatan HUT ke-70 PGRI dan Hari Guru Nasional tahun ini akan diadakan sejumlah kegiatan yang direncanakan berlangsung sebelum bulan November 2015. Melalui kegiatan di aneka macam tingkat dan jenjang ini diperlukan bisa meningkatkan eksistensi PGRI, menyebabkan PGRI sebagai organisasi profesi, serta membangun solidaritas dan kesetiakawanan anggota.

Selain itu juga diperlukan bisa meningkatkan semangat anggota dan menggugah pihak lain untuk berperan maksimal dalam memuliakan guru dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, termasuk menyebabkan PGRI sebagai organisasi profesi guru yang besar lengan berkuasa dan bermartabat.

Berikut beberapa macam-macam jenis Panitia Penyelenggara Peringatan HUT PGRI ke-70 dan Hari Guru Nasional Tahun 2015 :

1.   Kepanitiaan di tingkat nasional dibuat dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang personalianya terdiri dari unsur Kementerian Agama, Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI), dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
2.   Kepanitiaan di provinsi ditetapkan dengan surat keputusan Gubernur yang personalianya terdiri dari unsur Pemerintah Daerah/Dinas Pendidikan/Kantor Wilayah Kementeriaan Agama, dan Pengurus PGRI Provinsi setempat.
3.   Kepanitiaan di Kabupaten/Kota ditetapkan dengan surat keputusan Bupati/Walikota yang personalianya terdiri dari unsur Pemerintah daerah/Dinas Pendidikan/Kantor Kementerian agama Kabupaten/Kota, dan Pengurus PGRI Kabupaten/Kota setempat.
4.   Kepanitiaan di kecamatan ditetapkan dengan surat keputusan camat yang personalianya terdiri dari unsur Pemerintah Daerah/Cabang Dinas Pendidikan/UPTD/kantor Urusan Agama Kecamatan, dan Pengurus PGRI Kecamatan setempat.
5.   Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Gubernur, Bupati/Walikota, dan Camat sesuai tingkatannya yaitu sebagai pembina dalam kepanitiaan.

Jenis Kegiatan dan Tema Peringatan HUT PGRI ke-70 dan Hari Guru Nasional Tahun 2015

Rangkaian kegiatan peringatan HUT ke-70 PGRI dan Hari Guru Nasional tahun 2015 dimulai bulan September sekaligus memperingati Hari Guru Internasional dan berakhir pada program puncak pada tanggal 25 November 2015.

1.   Upacara Peringatan HUT ke-70 PGRI dan HGN tahun 2015

a.   Upacara HUT ke-70 PGRI dan Hari Guru Nasional tahun 2015 dilaksanakan serentak tanggal 25 November 2015 atau diadaptasi dengan kondisi kawasan setempat. Upacara di kawasan diselenggarakan oleh panitia provinsi, kabupaten, kota, cabang, unit kerja pendidikan, dan satuan pendidikan.
b.   Dalam upacara peringatan HUT PGRI dan HGN dibacakan .Sejarah Singkat PGRI., dan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI oleh pembina upacara dan dinyanyikan lagu-lagu kebangsaan dan lagu Hymne Guru, Terima Kasih Guruku, dan Syukur.
c.   Apabila upacara peringatan diselenggarakan oleh Pengurus PGRI dan satuan pendidikan di lingkungan PGRI, dibacakan juga „Sambutan Ketua Umum PB PGRI. oleh pembina upacara dan dinyanyikan juga lagu Mars PGRI.
d.   Pokok-pokok susunan program upacara bendera sama dengan susunan upacara peringatan hari besar dengan penyesuaian pada nyanyian lagu-lagu penghargaan terhadap guru.
e.   Acara puncak peringatan HUT ke-70 PGRI dan HGN tahun 2015 Tingkat Nasional yang direncanakan akan dihadiri oleh Bapak Presiden RI diselenggarakan pada 25 November 2015 di Jakarta.
f.    Pada dikala upacara HUT ke-70 PGRI dan HGN tahun 2015 seluruh guru (anggota) harus memakai baju seragam PGRI, batik hitam putih motif Kusuma Bangsa dan celana atau rok hitam.

2.   Ziarah ke Makam Pahlawan atau Ziarah ke Makam Tokoh Pendidikan/PGRI

a.   Ziarah tingkat nasional diadakan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta pada tanggal 24 November 2015.
b.   Di Ibu Kota provinsi, kabupaten/kota yang ada makam pahlawan, diperlukan sanggup diselenggarakan ziarah ke makam pendekar dan/atau makam tokoh pendidikan/PGRI di wilayahnya yang diatur penyelenggaraannya oleh Panitia HUT ke-70 PGRI dan HGN tahun 2015.

3.   Diskusi Publik/ Seminar

Topik yang dibahas diadaptasi dengan tema peringatan HUT ke-70 PGRI dan HGN tahun 2015, yaitu “Memantapkan Soliditas dan Solidaritas PGRI sebagai Organisasi Profesi Guru yang Kuat dan Bermartabat”.

4.   Konsolidasi Organisasi

a.   Pengelolaan keanggotaan PGRI sesuai dengan Sistem Informasi Keanggotaan (SIK) yang telah dikembangkan oleh PB PGRI.
b.   Menumbuhkembangkan rasa kepedulian dan tanggung jawab anggota terhadap organisasi, antara lain ditandai dengan sumbangan KTA PGRI dan penertiban membayar iuran anggota.
c.   Penerimaan anggota gres

1)   Guru dan tenaga kependidikan di Indonesia mencapai 3,8 juta orang. Dalam upaya menyebabkan PGRI organisasi yang besar lengan berkuasa dan bermartabat perlu meningkatkan jumlah anggota. Semua guru wajib menjadi anggota organisasi profesi guru (Pasal 41 UUGD). Anggota PGRI itu stelsel aktif, menjadi anggota harus mendaftar. Namun begitu, pengurus perlu proaktif, melaksanakan sosialisasi, menyediakan formulir registrasi dan menerbitkan kartu anggota. Pendaftaran anggota gres terutama guru dan tenaga kependidikan di SMK, SMA, SMP, Negeri dan swasta serta sekolah-sekolah di bawah Kementrian Agama, biar mencapai 95% dari jumlah guru di masing-masing wilayah.

2)   Anggota gres yang masuk hingga periode November 2015, akan diumumkan pada program puncak yaitu upacara HGN dan HUT PGRI tanggal 25 November 2015.
3)   Laporan dari masing-masing provinsi sudah diterima Pengurus Besar paling lambat tanggal 24 November 2015.
4)   PB PGRI akan memperlihatkan penghargaan kepada Pengurus PGRI Provinsi atau Kabupaten/Kota yang berhasil merekrut sedikitnya 80% dari jumlah guru di wilayahnya menjadi anggota PGRI dan penambahan anggota dengan prosentase tertinggi.

5.   Kampanye Pendidikan Bermutu untuk Semua melalui aneka macam kegiatan, misalnya:

a.   Media cetak (poster, phamplet, spanduk, dll)
b.   Sarasehan /seminar/ talkshow, dll.
c.   Menulis dengan tema ”Pendidikan Bermutu untuk Semua” untuk media massa PGRI.

6.   Forum Ilmiah Guru (FIG), diselenggarakan sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Pengurus Besar PGRI.
7.   Gerak jalan sehat/Bakti sosial (donor darah, kebersihan lingkungan, dll). Gerak jalan di tingkat nasional dilaksanakan pada tanggal 23 November 2015.
8.   Mengadakan kunjungan ke tokoh atau mantan pengurus PGRI, tokoh PGRI, yatim piatu terutama yatim piatu anak guru.
9.   Pemberian Penghargaan

Pemberian penghargaan kepada Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang berprestasi dan berdedikasi luar biasa dalam melaksanakan kiprah profesionalnya peningkatan kualitas pembelajaran oleh pengurus PGRI di semua tingkat, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai kebijakan wilayah masing-masing. Pada tingkat nasional, PB PGRI memperlihatkan penghargaan Dwidja Praja Nugraha.

10.    Mengadakan audiensi kepada pemerintah kawasan setempat untuk berkoordinasi perihal masalah pendidikan, guru, tenaga kependidikan, organisasi profesi guru (PGRI), dan peningkatan pelaksanaan aba-aba etik guru untuk menjaga dan meningkatkan kehormatan dan martabat guru dalam pelaksanaan kiprah keprofesionalan yang berisi norma dan budpekerti yang mengikat sikap guru.
11.    Pameran Pendidikan.
12.    Penyebarluasan Kegiatan melalui Media
a.   Upayakan kegiatan yang dilakukan disebarluaskan kepada masyarakat, khususnya kepada anggota.
b.   Jika memungkinkan diadakan program khusus dengan media sesuai tema, contohnya publikasi media luar ruang, talkshow, jumpa pers, dan lain-lain.

Bendera PGRI/ Spanduk /Umbul-Umbul / Baliho

Untuk memeriahkan peringatan HUT ke-70 PGRI dan HGN tahun 2015, diperlukan di kantor-kantor PGRI di semua tingkat kepengurusan, dan satuan pendidikan dikibarkan bendera PGRI, dipasang spanduk, umbul-umbul, dan baliho.

Pembiayaan

Pembiayaan pelaksanaan peringatan Hari Guru Nasional tahun 2015 dan HUT ke-70 PGRI di sentra dan kawasan ditanggung bersama atas azas kebersamaan dan kekeluargaan antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan, PGRI sesuai dengan tingkatannya, dan sumbangan masyarakat yang tidak mengikat.

Semua Pengurus PGRI di setiap tingkat biar melaksanakan kordinasi dengan instansi terkait dan kawan kerja dalam penyelenggaraan peringatan HUT ke-70 PGRI dan HGN Tahun 2015.
Download selengkapnya beberapa file penting terkait dengan Peringatan HUT RI ke-70 dan Hari Guru Nasional Tahun 2015, selengkapnya silahkan klik pada links berikut ini :


Demikian share singkat mengenai beberapa file dalam rangka Peringatan HUT PGRI ke-70 tahun 2015 dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2015 dari laman pgri.or.id. Semoga bermanfaat dan terimakasih… …!

Lebih Cendekia Sambutan Ketua Umum Pgri Dalam Upacara Peringatan Hut Pgri Ke-70 Dan Hgn Tahun 2015

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Berikut salinan dari naskah pidato / sambutan ketua umum PGRI tingkat pusat pada peringatan HUT PGRI ke-70 dan Hari Guru Nasional / HGN tahun 2015 selengkapnya :

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Pada awal sambutan ini, marilah kita bahu-membahu mengucapkan salam guru, salam PGRI, dan salam solidaritas.

Yang saya hormati Bapak Gubernur………… Bapak Bupati…………, Bapak Walikota………… Bapak/lbu para Pejabat Sipil, TNI, dan Polri, Segenap Pengurus PGRI, para undangan, serta anggota PGRI di seluruh tanah air yang berbahagia,

Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan nikmat yang dilimpahkan kepada kita, sehingga pada hari ini kita bersama sanggup melakukan upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2015 dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 PGRI.

Tanggal 25 November 2015, tujuh puluh tahun yang lalu, PGRI lahir pada ketika Kongres Guru Indonesia di Surakarta yang juga disebut Kongres Guru I. PGRI lahir dari kesadaran kebangsaan dan semangat usaha para guru, dosen, tenaga kependidikan, para pensiunan guru, dan para pegawai Kementerian Pendidikan dan Pengajaran yang gres didirikan. Dengan semangat proklamasi 17 Agustus 1945 yang menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia, mereka bersatu untuk mengisi kemerdekaan.

Dengan lahirnya PGRI, maka segala bentuk perbedaan dan potensi perpecahan kelompok guru setuju untuk dihapuskan. Ketika itu, puluhan organisasi guru setuju membentuk satu-satunya organisasi profesi guru, yaitu PGRI, untuk kemudian membangun kekuatan bersama antaranggota, biar berpengaruh dan berwibawa untuk mengawal mutu pendidikan dan memperjuangkan profesi guru dan tenaga kependidikan pada umumnya.

Tahun ini, tepat tujuh puluh tahun usia PGRI, usia yang matang sebagai organisasi profesi, organisasi perjuangan, dan organisasi ketenagakerjaan yang dikenal sebagai jati diri organisasi semenjak awal berdirinya tahun 1945. Perayaan ke-7 dasawarsa kali ini dirayakan dengan aneka macam kegiatan untuk memantapkan PGRI sebagai organisasi profesi guru dengan puncak program di tingkat nasional akan dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2015 di Stadion Utama, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta yang dihadiri oleh 100.000 (seratus ribu) guru dan tenaga kependidikan dari seluruh Indonesia.

Kita patut bersyukur bahwa Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 telah memutuskan hari lahir PGRI tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional (HGN). Penetapan ini bukanlah suatu kebetulan historis, melainkan sebuah pengukuhan bahwa sejarah usaha PGRI merupakan usaha sistematis dan komprehensif bagi seluruh guru. Pengakuan itu, sekarang semakin diperkuat alasannya yakni hari kelahiran PGRI sebagai HGN telah ditetapkan dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 perihal Guru dan Dosen.

Sampai ketika ini banyak pihak berharap biar PGRI tetap berfungsi menyerupai awal berdirinya 70 tahun lalu, yaitu dijadikan sebagai satu-satunya organisasi profesi guru Indonesia yang menaungi dan berjuang bagi para guru dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Saudara-saudara, para guru anggota PGRI yang berbahagia, Tema peringatan Hari Guru Nasional tahun 2015 dan Hari Ulang Tahun ke-70 PGRI adalah, "Memantapkan Soliditas dan Solidaritas PGRI sebagai Organisasi Profesi Guru yang Kuat dan Bermartabat." Tema ini memperlihatkan bahwa PGRI harus selalu membangun kekuatan dan kebersamaan untuk mewujudkan guru profesional, sejahtera, dan bermartabat untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa. PGRI menyadari, tidak ada kemenangan tanpa kekuatan. Tidak ada kekuatan tanpa persatuan. Tidak ada persatuan tanpa berhimpun dan berserikat secara profesional untuk kepentingan pembangunan bangsa.

Sebagai organisasi profesi guru, PGRI telah mempunyai instrumen penting sebagai bingkai mentalitas dan moralitas guru dalam bekerja yaitu Kode Etik Guru dan Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI). Sejak tahun 1973 PGRI telah mempunyai Kode Etik Guru yang pada tahun 2008 diadaptasi dengan ketentuan yang dipersyaratkan perundang-undangan dan terakhir disempurnakan pada tahun 2013.

Sejalan dengan itu, PGRI telah membentuk pengurus DKGI di setiap provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia untuk menegakan Kode Etik Guru. Implementasi Kode Etik Guru secara konsekuen menuntun sikap moral guru Indonesia ke arah guru yang profesional, sejahtera, terlindungi serta bermartabat.

Para guru anggota PGRI yang saya hormati,

Di penghujung tahun 2015 para pemimpin negara-negara ASEAN telah bersepakat untuk memberlakukan suatu komunitas gres yang disebut dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean akan membentuk suatu tatanan gres bagi bangsa-bangsa di daerah ASEAN. Sebagai konsekwensi pemberlakuan MEA maka akan terjadi arus bebas pasar tenaga kerja, barang, jasa, modal dan investasi di antara negara-negara ASEAN.

Kondisi ini akan menjadi peluang dan sekaligus tantangan yang harus dihadapi oleh segenap bangsa Indonesia, khususnya para guru anggota PGRI yang mempunyai kiprah sentral datam membangun bangsa. PGRI sebagai organisasi profesi, perjuangan, dan ketenagakerjaan tiada hentinya berusaha meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru. PGRI juga akan tetap mendorong dan bersama pemerintah meningkatkan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan lainnya.

PGRI selalu mendorong pemerintah biar memperlihatkan penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial, sebagaimana dinyatakan oleh Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 dan tidak terlambat dalam memenuhi hak-hak guru. PGRI telah dan akan terus memperlihatkan kesepakatan mengawal dan memperjuangkan kebijakan pendidikan dan guru biar semakin baik. Saat ini, PGRI tetap mengawal aneka macam perubahan peraturan perundang-undangan perihal guru dan tenaga kependidikan, menyerupai pengaturan perihal pelaksanaan sertifikasi guru, UKG, pengaturan penghasilan minimum guru non-PNS, dan perubahan Permenegpan dan RB Nomor 16 Tahun 2009 perihal jabatan fungsional guru.

Sejumlah usul PGRI dimaksud telah mendapat respon dari pemerintah, namun belum ada kepastian perihal imptementasinya.

Hadirin yang berbahagia,

Mengakhiri sambutan ini, saya mengajak para guru, dosen, dan tenaga kependidikan untuk mengamalkan jati diri PGRI, melakukan Kode Etik Guru, dan selalu meningkatkan kesepakatan dan profesionalisme dengan memperlihatkan pelayanan terbaik kepada akseptor didik dan masyarakat. Kepada pemerintah dan masyarakat kami mintakan bantuannya untuk memperlihatkan kesempatan terbaik kepada para guru untuk melakukan kiprah profesionalnya.

Akhirnya, kami ucapkan selamat Hari Guru Nasional dan HUT ke-70 PGRI kepada para guru di seluruh tanah air, semoga dedikasi kita akan memperlihatkan makna bagi bangsa dan negara serta kemanusiaan, serta sebagai ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Aamiin.

Selamat Berjuang !, Hidup Guru !, Hidup PGRI !, Solidaritas !

Billahi Taufik Walhidayah,Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

                                                                                                    25 November 2015
                                                 
                                                                                                    Ketua Umum PB PGRI,


                                                                                                    Dr. H. Sulistiyo, M.Pd.
                                                 

Download file perihal Sambutan / Pidato Ketua Umum PGRI Pusat pada Peringatan HUT PGRI ke-70 dan Hari Guru Nasional Tahun 2015, silahkan klik pada links artikel berikut ini. Semoga bermanfaat dan terimakasih... ...!

Lebih Pintar Download Pemikiran Upacara Bendera Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2015 Tema “Guru Mulia Alasannya Yaitu Karya”

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Peringatan Hari Guru secara Nasional diperingati setiap tanggal 25 November dalam setiap tahunnya. Tak terkecuali juga pada tahun 2015 ini, peringatan Hari Guru Nasional (HGN) akan diperingati serentak secara nasional yang salah satunya yakni diselenggarakannya upacara bendera dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional yang akan diselenggarakan pada hari Rabu, 25 November 2015.

Peran guru dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia sungguh besar dan sangat menentukan. Sejak masa penjajahan, guru selalu menanamkan kesadaran akan harga diri sebagai bangsa dan menanamkan semangat nasionalisme kepada akseptor didik dan masyarakat.

Pada tahap awal kebangkitan nasional, para guru aktif dalam organisasi cowok pembela tanah air dan pembina jiwa serta semangat para cowok pelajar. 

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 wacana Guru dan Dosen menegaskan bahwa guru yaitu pendidik profesional dengan kiprah utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi akseptor didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Dengan demikian, guru merupakan salah satu faktor yang strategis dalam memilih keberhasilan pendidikan yang meletakkan dasar serta turut mempersiapkan pengembangan potensi akseptor didik untuk masa depan bangsa. Sebagai penghormatan kepada guru, pemerintah Republik Indonesia menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional. 

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melaksanakan aneka macam apresiasi terhadap pengabdian guru. Salah satu bentuk penghargaan tersebut yaitu dengan diselenggarakannya upacara bendera untuk memperingati Hari Guru secara nasional.

Sebagai anutan kita bersama dalam penyelenggaraan upacara bendera peringatan Hari Guru Nasional di tahun 2015 menurut pada surat Mendikbud RI Nomor : 98173/MPK.A/TU/2015 perihal Penyelenggaraan Upacara Bendera Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2015.

Melalui surat Mendibud tersebut disampaikan kepada seluruh kepala perwakilan Indonesia di luar negeri, pemerintah tempat provinsi/kabupaten/kota, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi/ kabupaten/kota, kepala Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan setiap Satuan Pendidikan di seluruh Indonesia biar menyelenggarakan upacara bendera peringatan Hari Guru Nasional tahun 2015.

Untuk tema peringatan Hari Guru Nasional tahun 2015 yaitu "Guru Mulia Karena Karya"

Selain itu, melalui surat tersebut, untuk lebih menyemarakkan peringatan Hari Guru Nasional tahun 2015 dibutuhkan masing-masing instansi pemerintah mengajak keterlibatan unsur masyarakat dalam pelaksanaan upacara bendera. Selain itu, dibutuhkan juga memasang spanduk dengan tema tersebut di atas serta melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mengapresiasi guru.

Download selengkapnya Surat Edaran serta Pedoman Penyelenggaraan Upacara Bendera Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2015, silahkan klik pada links sumber berikut ini. Semoga bermanfaat dan terimakasih, Selamat Hari Guru Tahun 2015… …!

Lebih Berakal Sejarah Peringatan Hut Pgri Dan Hari Guru Nasional (Hgn)

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Semangat keindonesiaan telah usang tumbuh di kalangan guru-guru Indonesia. Organisasi usaha guru-guru pribumi pada zaman Belanda bangun pada tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHIB). Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah.

Dengan latar pendidikan yang berbeda-beda mereka umumnya bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua. Tidak gampang bagi PGHB memperjuangkan nasib anggotanya yang mempunyai pangkat, status sosial dan latar belakang pendidikan yang berbeda.

Sejalan dengan itu, di samping PGHB berkembang pula organisasi guru gres antara lain Persatuan Guru Bantu (PGB), Perserikatan Guru Desa (PGD), Persatuan Guru Ambachtsschool (PGAS), Perserikatan Normaalschool (PNS), Hogere Kweekschool Bond (HKSB); di samping organisasi guru yang bercorak keagamaan, kebangsaan atau lainnya ibarat Christelke Onderwys Vereneging (COV), Katoileke Ondenvijsbond (KGB), Vereneging Van Muloieerkrachten (WM), dan Nederlands Indische Ondenvjs Genootschap (NIOG) yang beranggotakan semua guru tanpa membedakan golongan agama.

Kesadaran kebangsaan dan semangat usaha yang semenjak usang tumbuh mendorong guru-guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi dengan pihak Belanda. Hasilnya antara lain yakni Kepala HIS yang dulu selalu dijabat oleh orang Belanda, satu per satu pindah ke tangan orang Indonesia. Semangat usaha ini makin berkobar dan memuncak hingga pada kesadaran dan harapan kemerdekaan.

Perjuangan guru tidak lagi berfokus pada perbaikan nasib serta kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, melainkan telah memuncak menjadi usaha nasional dengan teriak "merdeka". Pada tahun 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI).

Perubahan mengejutkan pemerintah Belanda, alasannya yakni kata "Indonesia" yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda. Sebaliknya kata "Indonesia" ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia.

Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak sanggup lagi melaksanakan aktivitas. Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta, Melalui kongres ini segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan suku, setuju dihapuskan.

Mereka yakni guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan guru yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang gres dibentuk. Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 seratus hari sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan. Dengan semangat pekik "merdeka" yang bertalu-talu, di tengah busuk mesiu pemboman oleh tentara Inggris atas studio RRI Surakarta, mereka serentak bersatu untuk mengisi kemerdekaan dengan tiga tujuan :

1.   Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia.
2.   Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan.
3.   Membela hak dan nasib buruh umumnya, guru pada khususnya.

Sejak Kongres Guru Indonesia itu, semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu di dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Jiwa pengabdian, tekad usaha dan semangat persatuan dan kesatuan PGRI yang dimiliki secara historis terus dipupuk dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam rona dan dinamika politik yang sangat dinamis, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tetap setia dalam pengabdiannya sebagai organisasi perjuangan, organisasi profesi, dan organisasi ketenagakerjaan, yang bersifat unitaristik, independen, dan nonpartisan. Untuk itulah, sebagai penghormatan kepada guru, pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, tetapkan hari lahir PGRI tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional, dan diperingati setiap tahun.

Sebagai awal sejarah gres bagi guru dan pendidikan di tanah air, pada tanggal 1 Januari 2013 Kode Etik Guru Indonesia (KEGI), yang berisi norma dan watak yang mengikat sikap guru dalam pelaksanaan kiprah keprofesionalan, dilaksanakan. Sejalan dengan itu, Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI) telah dibuat untuk menegakkan KEGI tersebut.

Semoga PGRI, guru dan bangsa Indonesia tetap jaya dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Lebih Berilmu Surat Mendikbud Untuk Ibu / Bapak Guru Di Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2015

Berdasarkan surat edaran resmi Sekjen Kemdikbud RI Nomor 98497/A/TU/2015 ihwal Pidato Mendikbud Dalam Hari Guru Nasional telah disampaikan bahwasannya Tema Peringatan Hari Guru Nasional 2015 ialah 'Guru Mulia Karena Karya'.

Selanjutnya,  untuk menghormati profesi guru, seluruh unsur penyelenggara dan pengelola pendidikan wajib melakukan upacara bendera pada hari Rabu tanggal 25 November 2015 dengan membacakan Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.


Selanjutnya, dalam rangka menyemarakkan peringatan Hari Guru Nasional tahun 2015, Kemendikbud mengharapkan masing-masing instansi pemerintah mengajak keterlibatan unsur masyarakat dalam dalam pelaksanaan upacara bendera dan melakukan kegiatan-kegiatan lain untuk mengapresiasi guru.

Berikut Pidato / Sambutan Mendikbud RI pada Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2015 selengkapnya :

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Ibu dan Bapak Guru yang saya muliakan,

Semoga Ibu dan Bapak Guru berada dalam kondisi sehat, senang dan selalu dalam lindungan-Nya. Di Hari Guru ini, izinkan saya atas nama pemerintah memberikan apresiasi dan terima kasih atas semua dedikasi Ibu dan Bapak Guru.

Tugas dan tanggung jawab Ibu dan Bapak Guru amat besar, namun izinkan saya memberikan bahwa tanggung jawab besar ini janganlah dipandang sebagai beban tapi sebagai kehormatan. Ibu dan Bapak Guru menerima kehormatan untuk menumbuhkan generasi gres yang tercerdaskan.

Ibu dan Bapak Guru sekalian,

Republik ini dirintis dan didirikan oleh kaum terdidik. Mereka ialah generasi gres di zamannya yang mencicipi pengajaran, pendidikan dan pencerahan. Mereka sangat sadar atas manfaat eksklusif pendidikan dan alasannya ialah itulah mencerdaskan kehidupan bangsa mereka menetapkan sebagai sebuah amanah yang harus ditunaikan. Sebuah pesan tegas bahwa kunci kemajuan bangsa ini ada pada kualitas manusianya.

Ibu dan Bapak Gurulah yang berada di garda terdepan mewakili seluruh bangsa dalam menjalankan amanah itu. Tiap tutur, tiap langkah dan tiap karya Ibu dan Bapak Guru ialah ikhtiar untuk mencerdaskan bangsa.

Orangtua, yang ialah pendidik pertama dan utama, dan pun mereka memercayakan pada Ibu dan Bapak Guru untuk turut mendidik anak-anaknya. Mari kita ingat pula, mereka bukan sekadar anak-anak, namun mereka ialah wajah masa depan bangsa ini. Ibu dan Bapak Gurulah orang pertama yang berkesempatan melihat dari bersahabat wajah masa depan negeri ini.

Ibu dan Bapak Guru yang saya hormati,

Ki Hadjar Dewantara menyebut tempat mencar ilmu sebagai taman. Istilah itu meneguhkan tekad bahwa pendidikan memang harus menjadi sebuah proses pembelajaran menyenangkan walau penuh tantangan. Pendidikan dihentikan terasa sebagai penderitaan. Sekolah harus terasa menyenangkan.

Sekolah menyenangkan ialah sekolah di mana semua ikut terlibat, baik guru, siswa maupun orangtua ikut mendukung pembelajaran bersama dan menjadi teladan bagi komunitasnya. Sekolah menyenangkan ialah sekolah yang memperlihatkan pembelajaran bermakna, bermanfaat dan relevan dengan kehidupan siswa serta kebutuhan masyarakat.

Sekolah menyenangkan bukanlah sekolah tanpa tantangan, melainkan justru sekolah yang memperlihatkan ragam pilihan dan tingkatan tantangan kepada guru dan siswa yang juga Sekolah menyenangkan hanya sanggup terjadi jikalau guru pun terus belajar, serta terus berkarya. Karya-karya Ibu dan Bapak Gurulah yang akan terus menyebarkan senyum belum dewasa kita. Karya-karya Ibu dan Bapak Guru yang menciptakan lonceng masuk sekolah layaknya mengambarkan dimulainya sebuah petualangan menyenangkan di sekolah.

Untuk mengimbangi keteguhan guru dalam berkarya, pemerintah juga berikhtiar akan terus memperlihatkan ruang bagi guru untuk terus berkarya, untuk menyebarkan diri. Mari kita terus menyebarkan diri secara berdikari maupun secara bersama-sama.

Pemerintah menyadari bahwa masih ada banyak sekali pekerjaan rumah terkait Guru yang harus kami tuntaskan. Insya Allah itu semua akan terus menerus kami perbaiki. Di ketika yang sama mari kita sama-sama memastikan bahwa semua ikhtiar kita benar-benar dipusatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, menumbuhkan semua potensi belum dewasa kita hingga mereka bukan sekadar sanggup meraih, tapi sanggup melampaui cita-citanya.

Dalam kesempatan peringatan Hari Guru ini saya ingin mengajak Ibu dan Bapak Guru untuk sama-sama memperlihatkan pada bangsa tercinta ini bahwa guru Indonesia ialah guru pembelajar. Guru yang selalu hadir sebagai pendidik dan pemimpin bagi anak didiknya. Guru yang hadir mengirimkan pesan harapan. Guru yang makin menjadi pola ihwal ketangguhan, optimisme dan keceriaan.

Mari kita teguhkan ikhtiar Ibu dan Bapak Guru, ikhtiar kita bersama untuk terus mencar ilmu dan menyebarkan diri. Kita terus mencar ilmu dan menyebarkan diri bukanlah untuk pemerintah, bukanlah untuk kepala sekolah, dan bukanlah untuk kantor dinas, tapi memang sejatinya setiap pendidik ialah pembelajar.

Mari sama-sama kita kirimkan pesan kepada seluruh komponen bangsa ini, bahwa guru mulia alasannya ialah karya! Hanya dari guru yang terus mencar ilmu dan berkarya akan muncul generasi pembelajar sepanjang hayat yang terus menerus berkontribusi pada masyarakat dan lingkungannya.

Pada setiap kata yang kami tuliskan, ada pahala guru. Pada setiap karya yang kami lakukan, ada sidik jari jasa guru. Apresiasi kami bagi seluruh Guru, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan, atas semua ide dan karya yang dipancarkan di ruang-ruang pembelajaran. Dengan rendah hati atas nama pemerintah, saya ingin kembali sampaikan rasa hormat dan terima kasih sedalamnya.

Selamat Hari Guru dan selamat berkarya!

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

                                                                                                         Salam hangat,



                                                                                                         Anies Baswedan

Dalam kesempatan kali ini, saya juga akan bagikan links download yang admin share dari laman Kemdikbud.go.id terkait file surat edaran Sekjen Kemdikbud dan juga Teks / Naskah Pidato Kemdikbud RI dalam Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2015 pada links di bawah ini :


Demikian Surat Mendikbud RI Untuk Guru Indonesia di Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2015. Semoga bermanfaat dan terimakasih… …!

Saturday, 25 January 2020

Lebih Berakal Surat Edaran Menpan-Rb Ihwal Perayaan Hari Guru Nasional Tahun 2015

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Pada tanggal 24 Desember 2015, dalam puncak  program peringatan Hari Guru Nasional, Presiden Joko Widodo memberikan beberapa pesan bahwa guru berperan penting dalam pendidikan huruf bangsa. Guru juga merupakan pelukis masa depan bangsa Indonesia.

"Saya meyakini bahwa karya guru-guru  yang akan melukis wajah masa depan Republik ini. Kualitas insan Indonesia di masa depan ditentukan oleh guru-guru kita hari ini," ujar Presiden di hadapan ribuan guru di Istora Senayan, Jakarta, (24/11/2015).

Ia juga menuturkan, guru yakni pola bagi generasi masa depan dan pola pembelajar yang terus belajar. Dengan karya seorang guru, kata presiden, akan ada jutaan anak Indonesia yang karakternya terbentuk dengan etos kerja berbasis karya.

"Karena itu, guru bukan sekedar pendidik melainkan peletak dasar masa depan kita semua," ujarnya.

Presiden juga mengapresiasi tema Hari Guru Nasional 2015, yaitu "Guru Mulia Karena Karya". Ia meminta guru-guru Indonesia untuk terus berkarya dan jangan merasa lelah dalam berkarya. Guru harus aktif membuatkan aneka macam metode pembelajaran yang  kreatif, inovatif, serta mendorong akseptor didik untuk aktif dan berpikir kritis.

Seperti yang admin rilis dari situs Kemdikbud RI bahwasannya dalam rangka peringatan hari guru nasional tersebut juga diselenggarakan Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan 2015 yang merupakan kegiatan lokakarya berguru bersama para guru-guru Indonesia.

Ada 3.336 karya yang masuk dari seluruh Indonesia untuk menjadi akseptor simposium. Karya-karya itu kemudian diseleksi oleh tim dari perguruan tinggi tinggi dan menghasilkan 360 karya terbaik yang dipresentasikan dalam simposium. Para akseptor simposium pun tersebar dalam 16 ruang tematik.

Terkait dengan hal tersebut, maka peringatan hari guru dianggap telah dilaksanakan hingga pada upacara bendera peringatan Hari Guru Nasional tahun 2015 yang telah digelar pada tanggal 25 Desember 2015 sehingga MenPAN-RB menghimbau kepada Guru di seluruh Indonesia untuk menghindari semua bentuk acara yang sanggup mengurangi gambaran Guru sebagai pendidik profesional, antara lain ikut serta dalam kegiatan perayaan Guru dan peringatan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang akan dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2015 yang dikemas sebagai bab dan Hari Guru Nasional.

Himbauan resmi tersebut dikirimkan melalui Surat Edaran MenPAN-RB B/3903/M.PANRB/12/2015 tertanggal 7 Desember 2015 perihal Perayaan Hari Guru 2015 yang tujukan kepada seluruh Gubernur, Bupati/Walikota, Kepala Dinas Pendidikan Propinsi, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota di seluruh Indonesia yang isi / poin pentingnya sebagai berikut :


Guru berkedudukan sebagai tenaga profesional yang bertujuan untuk melakukan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi akseptor didik biar menjadi insan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Tugas utama Guru yakni mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi akseptor didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

 Untuk sanggup mewujudkan hal tersebut, kami meminta para Guru di seluruh Indonesia untuk Iebih fokus memperlihatkan pelayanan pendidikan yang berkualitas kepada akseptor didik di mana pun Bapak/ Ibu Guru bertugas, sebagai bentuk pertanggungjawaban profesional kepada masyarakat, bangsa dan negara.

Oleh alasannya yakni itu semua acara Guru sebagai pendidik profesional harus merujuk pada tujuan pendidikan nasional dan instruksi etik Guru Republik Indonesia.  

Atas hal tersebut kami menghimbau biar para Guru di seluruh Indonesia untuk menghindari semua bentuk acara yang sanggup mengurangi gambaran Guru sebagai pendidik profesional, antara lain ikut serta dalam kegiatan perayaan Guru dan peringatan Persatuan Guru Republik Indonesia yang akan dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2015 yang dikemas sebagai bab dan Hari Guru Nasional.

Perlu kami sampaikan bahwa semua kegiatan yang terkait dengan hari Guru Nasional Tahun 2015 telah final dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. Joko Widodo pada tanggal 24 November 2015 sebagai Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2015 yang diikuti oleh perwakilan Guru yang tiba dari seluruh Indonesia. Upacara peringatan hari Guru nasional sudah dilakukan pada tanggal 25 November 2015 di seluruh Indonesia.

Demikian share isu mengenai surat edaran resmi KemenPAN-RB perihal Perayaan Hari Guru Tahun 2015. Semoga bermanfaat dan terimakasih…. Salam edukasi…!