Showing posts sorted by relevance for query kelebihan-dan-kekurangan-metode-ceramah. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query kelebihan-dan-kekurangan-metode-ceramah. Sort by date Show all posts

Tuesday, 1 October 2019

Jadi Akil Kelebihan Dan Kekurangan Metode Ceramah Dan Tanya Jawab


Pengertian Metode Ceramah dan Tanya Jawab: Metode ceramah dan tanya jawab ialah cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau klarifikasi ekspresi secara eksklusif terhadap siswa serta cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus di jawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi sanggup pula dari siswa kepada guru. (Djamarah, 2010: 94 – 97). Metode ceramah dan tanya jawab berdasarkan Djamarah (2010:95) ialah metode tertua dan banyak dipakai dalam proses pendidikan baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah. Mengingat metode ceramah banyak segi yang kurang menguntungkan maka penggunaannya harus di dukung dengan metode lain.

Karena itu, sesudah guru menawarkan ceramah, maka di pandang perlu untuk menawarkan kepada siswanya mengadakan tanya jawab. Tanya jawab ini dibutuhkan untuk mengetahui pemahaman siswa teradap apa yang telah di sampaikan guru melalui metode ceramah.

Metode Ceramah dan Tanya Jawab Dalam Pembelajaran


Metode ceramah dan tanya jawab berdasarkan Djamarah (2010:97) ialah metode yng boleh di katakan metode tradisional, alasannya semenjak dahulu meode ini telah di gunakan sebagai alat komunikasi ekspresi antara guru dengan anak didik dalam proses mencar ilmu mengajar. Meski metode ini lebih banyak menuntut keaktifan guru, tetapi metode ini tetap tidak sanggup di tinggalkan nbegitu saja dalam acara pengajaran seperi di pedesaan yang kekurangan fasilitas. 

Metode ceramah dan tanya jawab berdasarkan Djamarah (2010:95) ialah metode tertua dan banyak dipakai dalam proses pendidikan baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah. Mengingat metode ceramah banyak segi yang kurang menguntungkan maka penggunaannya harus di dukung dengan metode lain. Karena itu, sesudah guru menawarkan ceramah, maka di pandang perlu untuk menawarkan kepada siswanya mengadakan tanya jawab. Tanya jawab ini dibutuhkan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap apa yang telah di sampaikan guru melalui metode ceramah.

Dalam penulisan ini, peneliti juga mengartikan sebagai pembelajaran tradisional. Metode pembelajaran tradisional yang dimaksud dalam penelitian ini ialah metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan lebih banyak memakai ceramah dan tanya jawab. Teknik pembelajaran ini pada umumnya memberikan informasi, memakai wangsit dan prinsip serta untuk memberikan perintah atau tugas. Siswa secara pasif mendapatkan rumus atau kaidah (membaca, mendengarkan, mencatat, menghafal) tanpa menawarkan donasi wangsit dalam proses pembelajaran (Nurhadi,2004:35). Pembelajaran dimulai dengan penyajian atau klarifikasi materi pelajaran. Setelah penyajian materi, guru menawarkan kesempatan bertanya pada siswa untuk menanyakan hal – hal yang belum jelas, dan pada tamat pelajaran guru memberi kiprah – kiprah rumah.

Kardi dan Nur (dalam Trianto, 2006:44) menjelaskan bahwa pembelajaran yang berpusat pada guru. Sistem pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa, terutama melalui memerhatikan, mendengarkan, dan resitasi (tanya jawab). Ini tidak berarti bahwa pembelajaran bersifat otoriter, dingin, dan tanpa humor. Ini berarti bahwa lingkungan berorientasi pada kiprah dan memberi cita-cita tinggi biar siswa mencapai hasil mencar ilmu dengan baik.

Langkah – Langkah Dalam Metode Ceramah dan Tanya Jawab


Menurut Djamarah (2010:99) langkah-langkah metode ceramah dan tanya jawab sebagai berikut:

  1. Persiapan : Menciptakan kondisi mencar ilmu siswa.
  2. Pelaksanaan :
    • Penyajian, guru memberikan materi pelajaran
    • asosiasi / komparasi, artinya menawarkan kesempatan pada siswa untuk menghubungkan dan membandingkan materi ceramah yang telah diterimanya melalui tanya jawab
  3. Evaluasi / tindak lanjut : Mengadakan evaluasi tehadap pemahaman siswa mengenai materi yang telah diterimanya, melalui tes goresan pena atau kiprah lain

Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceramah dan Tanya Jawab


Metode ini berdasarkan Djamarah (2010:97) metode ceramah dan tanya jawab memiliki kelebihan dan kekurangan antara lain sebagai berikut :
a. Kelebihan

  1. Guru gampang menguasai kelas
  2. Mudah mengorganisasikan kawasan duduk/kelas
  3. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar
  4. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya
  5. Guru gampang menandakan pelajaran dengan baik

b. Kekurangan

  1. Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata – kata)
  2. Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) yang besar menerimanya
  3. Bila selalu dipakai dan terlalu lama, membosankan
  4. Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya, ini sukar sekali
  5. Menyebabkan siswa menjadi pasif

c. Untuk mengatasi kekurangan metode ini ialah :

  1. Mentampaikan garis besar materi ajar,baik secara ekspresi maupun tertulis
  2. Menyelingi dengan rujukan – rujukan yang akrab kaitannya dengan kehidupan penerima didik, sekali – kali lakukan humor yang menunjang pembelajaran.
  3. Mengontrol arah pembicaraan biar tidak monoton, dan melaksanakan penekanan- pementingan pada materi – materi tertentu.
  4. Mengakhiri ceranah dengan menawarkan kesempatan kepada penerima didik untuk menanyakan hal – hal yang belum jelas.

Referensi :
Roestiyah 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Depdikbud.1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Strategi mencar ilmu mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sunday, 13 October 2019

Jadi Cendekia Mengetahui Lebih Detail Ihwal Metode Guide Note Taking


Pengertian Guide Note Taking. Silberman (2012: 123) menguraikan bahwa guide note taking ialah metode pembelajaran dimana Anda menyediakan formulir atau lembar yang telah dipersiapkan. Lembar ini menginstruksikan siswa untuk menciptakan catatan sewaktu Anda mengajar. Gerak fisik yang minimal menyerupai ini pun akan melibatkan siswa ketimbang jikalau kita sekedar menyediakan buku pegangan yang lengkap. Ada bermacam metode untuk menciptakan catatan secara terarah. Yang paling sederhana di antaranya ialah mengisi bagian-bagian yang kosong.

Pendapat yang sama dikemukakan oleh Zaini, dkk (2008: 32) yang menyatakan dalam taktik ini, sebagai pengajar, Anda menyiapkan suatu skema atau skema atau yang lain yang sanggup membantu penerima didik dalam menciptakan catatan-catatan ketika Anda memberikan materi pelajaran. Ada banyak bentuk atau contoh yang sanggup dikerjakan untuk taktik ini, salah satunya dan yang paling sederhana ialah mengisi titik-titik.

Sedangkan Suprijono (2012: 105) menyatakan bahwa metode pembelajaran yang memakai suatu bagan, skema (handout) sebagai media yang sanggup membantu siswa dalam menciptakan catatan ketika seorang guru sedang memberikan pelajaran dengan metode ceramah. Tujuan Metode pembelajaran guided note taking ialah semoga metode ceramah yang dikembangkan oleh guru menerima perhatian siswa, terutama pada kelas yang jumlah siswanya cukup banyak.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas sanggup disimpulkan bahwa metode guide note taking ialah metode pembelajaran yang fungsinya mengarahkan siswa menciptakan catatan yang sistematis terhadap pembelajaran yang sedang dihadapi dengan cara mengisi kepingan yang kosong dari  bagan, skema, formulir atau bentuk lainnya yang telah disiapkan guru.

Manfaat Metode Guide Note Taking


  1. Siswa dikondisikan dalam perilaku mencari (aktif) bukan sekedar mendapatkan (reaktif).
  2. Membuat siswa tertarik untuk mendapatkan info atau menguasai keterampilan guna menuntaskan kiprah yang diberikan kepada mereka. (Silberman, 2012: 116)
  3. Dapat dikembangkan untuk mengetahui stock of knowledge penerima didik.
  4. Membuat metode ceramah yang dibawakan guru menerima perhatian siswa.
  5. Membuat penerima didik tetap berkonsentrasi dari awal hingga tamat pembelajaran (Suprijono, 2012: 105)
  6. Membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar.

Langkah - Langkah Guide Note Taking


Langkah-langkah guide note taking berdasarkan Silberman (2012: 123) ialah guru menyiapkan catatan yang memuat perihal keseluruhan materi pembelajaran yang harus dikuasai oleh penerima didik. Beberapa kepingan yang penting dari catatan tersebut sengaja dikosongkan. Selanjutnya, sebelum pelajaran berlangsung lembar catatan tersebut dibagikan kepada penerima didik dan dijelaskan bahwa ada beberapa catatan yang sengaja dikosongkan dan harus diisi siswa ketika guru memberikan materi dengan metode ceramah.

Adapun langkah – langkah pembelajaran metode Guide Note Taking menurut  (Agus Suprijono, 2012: 105) ialah sebagai berikut :

  1. Memberi materi didik contohnya berupa handout kepada siswa
  2. Materi didik disampaikan dengan metode ceramah.
  3. Mengosongi sebagian poin-poin yang penting sehingga terdapat bagian-bagian yang kosong dalam handout tersebut, contohnya dengan mengosongkan istilah atau definisi atau bisa dengan cara menghilangkan beberapa kata kunci.
  4. Menjelaskan kepada penerima didik bahwa kepingan yang kosong dalam handout memang sengaja dibentuk semoga mereka tetap berkonsentrasi mengikuti pembelajaran.
  5. Selama penyampaian materi berlangsung penerima didik diminta mengisi bagian-bagian yang kosong.
  6. Setelah penyampaian materi dengan ceramah selesai, mintalah kepada penerima didik membacakan  handoutnya.

Dari beberapa pendapat mengenai langkah-langkah guide note taking diatas, maka sanggup disimpulkan sebagai berikut:

  • Pendahuluan > menyiapkan catatan yang memuat perihal keseluruhan materi pembelajaran yang harus dikuasai oleh penerima didik dan beberapa kepingan yang penting dari catatan tersebut sengaja dikosongkan.
  • Kegiatan Inti
    Tahap I : Membagikan lembar catatan tersebut kepada penerima didik.
    Tahap II : Menjelaskan bahwa ada beberapa catatan yang sengaja dikosongkan dan harus diisi siswa ketika guru menjelaskan materi tersebut.
    Tahap III : Menyampaikan materi dengan metode ceramah.
  • Penutup > Setelah penyampaian materi dengan ceramah selesai, mintalah kepada penerima didik membacakan  lembar catatannya.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Guide Note Taking.


Keunggulan-keunggulan taktik guided note taking berdasarkan (Zainal Mutaqien. 2009: 1) ialah sebagai berikut:

  1. Metode pembelajaran ini cocok untuk kelas besar dan kecil.
  2. Metode pembelajaran ini sanggup dipakai sebelum, selama berlangsung, atau sesuai acara pembelajaran.
  3. Metode pembelajaran ini cukup mempunyai kegunaan untuk materi pengantar.
  4. Metode pembelajaran ini sangat cocok untuk materi-materi yang mengandung fakta-fakta, sila-sila, rukun-rukun atau prinsip-prinsip dan definisi-definisi.
  5. Metode pembelajaran ini gampang dipakai ketika penerima didik harus mempelajari materi yang bersifat menguji pengetahuan kognitif.
  6. Metode pembelajaran ini cocok untuk memulai pembelajaran sehingga penerima didik akan terfokus perhatiannya pada istilah dan konsep yang akan dikembangkan dan yang berafiliasi dengan mata pelajaran untuk lalu dikembangkan menjadi konsep atau skema pemikiran yang lebih ringkas.
  7. Metode pembelajaran ini sanggup dipakai beberapa kali untuk merangkum bab-bab yang berbeda
  8. Metode pembelajaran ini cocok untuk menggantikan ringkasan yang bersifat naratif atau goresan pena naratif yang panjang.
  9. Metode pembelajaran ini sanggup dimanfaatkan untuk menilai kecenderungan seseorang terhadap suatu info tertentu
  10. Metode pembelajaran ini memungkinkan siswa berguru lebih aktif, alasannya ialah menunjukkan kesempatan membuatkan diri, fokus pada handout dan materi ceramah serta diperlukan bisa memecahkan duduk kasus sendiri dengan menemukan (discovery) dan bekerja sendiri.

Di samping mempunyai kelebihan, taktik guided note taking juga mempunyai beberapa kelemahan, sebagai berikut:

  1. Jika guide note taking dipakai sebagai metode pembelajaran pada setiap materi pelajaran, maka guru akan sulit mengontrol acara dan keberhasilan siswa.
  2. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang ditentukan.
  3. Kadang-kadang sulit dalam pelaksanaan alasannya ialah guru harus mempersiapkan handout atau perencanaan terlebih dahulu, dengan memilah kepingan atau materi mana yang harus dikosongkan dan pertimbangan kesesuaian materi dengan kesiapan siswa untuk berguru dengan metode pembelajaran tersebut.
  4. Guru-guru yang sudah terlanjur memakai metode pembelajaran usang sulit mengikuti keadaan pada metode pembelajaran baru.
  5. Menuntut para guru untuk lebih menguasai materi lebih luas lagi dari standar yang telah ditetapkan.
  6. Biaya untuk penggandaan hand-out bagi sebagian guru masih dirasakan mahal dan kurang ekonomis.

Tujuan Pembelajaran dengan Metode Guide Note Taking pada Tiap Ranah Kognitif


Telah diketahui bersama bahwa salah satu kelebihan dari metode guide note taking ialah gampang dipakai ketika penerima didik harus mempelajari materi yang bersifat menguji pengetahuan kognitif. Adapun tujuan pembelajaran dengen metode guide note taking pada tiap ranah kognitif ialah sebagai berikut:

  1. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran yang bersifat teoritis.
  2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis duduk kasus dan mencari solusi dari permasalahan tersebut.
  3. Meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir secara holistik atau menyeluruh dari suatu materi pembelajaran.
  4. Meningkatkan kemampuan siswa untuk menelaah permasalahan sebelum mengambil suatu keputusan.
  5. Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. (Wahyuningsih, 2011: 18-20).

Referensi :
Djamarah Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sardiman. 2010. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Silberman, Melvin L. 2012. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif (Edisi Revisi). Bandung: Nuansa.

Tuesday, 1 October 2019

Jadi Berilmu Metode Inovasi Terbimbing Dalam Pembelajaran Matematika


Pengertian Metode Penemuan Terbimbing: Sebelum membahas pengertian terbimbing, ada baiknya terlebih dahulu kita tinjau sejenak pengertian metode penemuan. Menurut Roestiyah (2008:20) inovasi ialah terjemahan dari discovery. Metode inovasi (discovery) merupakan suatu metode pembelajaran yang dikembangkan berdasakan pandangan kontruktivisme. Metode ini menekankan pada pentingnya pemahaman struktur atau ide-ide penting terhadap suatu disiplin ilmu yang melalui keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Dengan metode inovasi ini siswa berguru melalui keterlibatan aktif dan guru mendorong siswa untuk mendapat pengalaman dengan melaksanakan acara yang memungkinkan merekan menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri (Ratumanan,2002:127).

Di samping itu, inovasi tanpa bimbingan sanggup memekan waktu berhari – hari dalam pelaksanaanya atau bahkan siswa tidak berbuat apa – apa lantaran tidak tahu, begitu pula jalannya penemuan. Pada umumnya sebagian besar siswa masih membutuhkan konsep dasar untuk sanggup menemukan sesuatu. Jelas bahwa metode inovasi ini kurang sempurna untuk siswa apabila tidak dengan bimbingan guru. Oleh lantaran itu, sanggup disimpulkan inovasi terbimbing (discovery) ialah suatu proses, suatu jalan/cara dalam mendekati permasalahan bukannya suatu produk atau item pengetahuan tertentu.

Proses inovasi sanggup menjadi kemampuan umum melalui latihan pemecahan problem dan praktek membentuk dan menguji hipotesis yang di bimbing atau dipandu oleh fasilitator (guru).

Metode Penemuan Terbimbing Dalam Pembelajaran


Metode inovasi merupakan metode berguru yang dipopulerkan oleh Bruner. Metode ini menghendaki keterlibatan aktif siswa dalam memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip. Sedangkan guru mendorong siswa biar mempunyai pengalaman dan melaksanakan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.
Hudojo beropini bahwa menemukan berarti menghasilkan sesuatu untuk pertama kali dengan memperlihatkan imajinasi, pikiran, atau eksperimen. Penemuan dalam berguru matematika berarti acara menghasilkan suatu wangsit matematika, suatu aturan, atau suatu cara menuntaskan problem untuk pertama kali. Ide matematika yang benar-benar baru, tetapi setidaknya gres bagi siswa. Ide yang ditemukan sendiri akan lebih dipahami dan diingat oleh si penemu.

Berdasarkan uraian di atas metode inovasi terbimbing (Discovery) ialah suatu metode pembelajaran yang menghendaki siswa menemukan ide-ide dalam proses penemuan, siswa mendapat bimbingan dari guru baik berupa petunjuk secara ekspresi maupun petunjuk tertulis yang dituangkan dalam bentuk lembar kerja siswa.

Langkah – Langkah Dalam Metode Penemuan Terbimbing (Discovery)


Agar pelaksanaan metode inovasi terbimbing ini berjalan dengan efektif, beberapa langkah yang perlu ditempuh oleh guru matematika ialah sebagai berikut :

  1. Merumuskan problem yang akan diberikan kepada siswa dengan data secukupnya.
  2. Dari data yang diberikan oleh guru, siswa menyusun, memproses, mengorganisir dan menganalisis data tersebut dalam hal ini, bimbingan guru sanggup diberikan sejauh yang diharapkan saja, bimbingan ini sebaiknya mengarahkan siswa untuk melangkah kearah yang hendak dituju melalui pertanyaan-pertanyaan atau LKS.
  3. Siswa menyusun konjektur (prakiraan) dari analisis dilakukannya.
  4. Bila dipandang perlu, konjektur yang telah dibentuk oleh siswa tersebut di atas diperiksa oleh guru.
  5. Apabila diperoleh kepastian perihal kebenaran konjektur, tersebut maka verbalisasi konjektur sebaiknya diserahkan juga pada siswa untuk menyusunnya.
  6. Sesudahnya siswa menemukan apa yang dicari, hendaknya guru menyediakan soal latihan atau soal komplemen untuk menyidik apakah hasil inovasi itu benar atau tidak.

Kelebihan dan Kekuarangan Metode Penemuan Terbimbing (Discovery)


Memperhatikan metode inovasi terbimbing (discovery) tersebut di atas sanggup disampaikan kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya.
Kelebihan dari metode inovasi terbimbing (discovery) ialah sebagai berikut :

  1. Siswa sanggup berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang disajikan.
  2. Menumbuhkan sekaligus menanamkan perilaku inquiry ( mencari-temuan)
  3. Mendukung kemampuan problem solving siswa.
  4. Memberikan wahana interaksi antar siswa, maupun siswa dengan guru, dengan demikian siswa juga akan terlatih untuk memakai bahasa Indonesia yang baik dan benar.
  5. Siswa benar – benar sanggup memahami suatu konsep atau rumus, lantaran siswa mengalami sendiri proses untuk mendapat konsep atau rumus itu (Hudojo, 2001:126)

Sementara itu kekurangannya ialah sebagai berikut :

  1. Untuk bahan tertetu, waktu yang tersita lebih lama
  2. Tidak semua siswa sanggup mengikuti pelajaran dengan cara ini. Di lapangan, beberapa siswa masih terbiasa dan gampang mengerti dengan model ceramah.
  3. Tidak semua topik cocok disampaikan dengan model ini. Umumnya topik – topik yang bekerjasama dengan prisip sanggup dikembangkan dengan metode inovasi terbimbing (discovery)

Untuk mengatasi kekurangan metode ini ialah :

  1. Konsep atau prinsip yang harus ditemukan oleh penerima didik melalui acara tersebut perlu dikemukakan dan ditulis secara jelas
  2. Susunan kelas diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan terlibatnya arus bebas pikiran penerima didik dalam acara belajar-mengajar.
  3. Guru harus memperlihatkan kesempatan kepada peseta didikuntuk mengumpulkan data.
  4. Guru harus memperlihatkan tanggapan dengan sempurna dengan data info yang diharapkan penerima didik.

Dari klarifikasi di atas sanggup disimpulkan pembelajaran dengan metode inovasi terbimbing (discovery) lebih bermakna dan rumus yang diperoleh siswa melalui inovasi tidak hanya dihafal oleh siswa melainkan juga dipahami serta lebih tahan usang untuk mengingatnya. Penemuan penting lantaran pada kenyataannya ilmu – ilmu diperoleh melalui penemuan. Pada dasarnya setiap anak ialah makhluk yang kreatif sehingga dengan inovasi akan menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan motivasi dan bersikap positif terhadap matematika.

Referensi :
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2006
Hamalik, Oemar. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara, 2001